Rumah Nyemplung ke Sungai Mahakam

Kronologi Rumah di Kukar Nyemplung ke Sungai Mahakam, Sudah Retak Sehari Sebelumnya

Rumah di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ambruk ke Sungai Mahakam, Kamis (10/8/2023)

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Rumah warga di kawasan Jalan Poros Tenggarong-Samarinda, Dusun Margasari RT 004 Desa Jembayan, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, ambruk ke Sungai Mahakam.TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Rumah di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ambruk ke Sungai Mahakam, Kamis (10/8/2023).

Bangunan tersebut tepatnya berada di kawasan Jalan Poros Tenggarong-Samarinda, Dusun Margasari RT 004, Desa Jembayan.

Sejumlah masyarakat yang berada di sekitar TKP turut mengabadikan momen satu bangunan ini terjun bebas ke sungai.

Kepala Desa Jembayan, Erwin menyebutkan bangunan tersebut merupakan sebuah bengkel yang juga menjadi rumah hunian.

Baca juga: Pemdes Alihkan Rute Kendaraan Imbas Rumah di Kukar Nyemplung ke Sungai Mahakam

Baca juga: Viral Rumah di Kukar Nyemplung ke Sungai Mahakam

Ia memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut karena penghuninya sudah diimbau untuk mengungsi dan mengeluarkan barang-barang berharga jauh sebelum longsor terjadi.

“Nggak ada (orang waktu longsor), sudah cari tempat yang lebih aman, barang-barang sudah dipindahkan sebelumnya,” kata Erwin.

Menurutnya, pada Rabu (9/8/2023) kemarin, pihaknya sudah mendapat laporan bahwa ada keretakan dan penurunan pada badan jalan di lokasi longsor.

Selanjutnya pukul 22.00 wita, Erwin dan Ketua RT 4 meninjau langsung ke lokasi yang dimaksud.

Setelah melihat langsung, ia berencana untuk bersurat ke OPD terkait yang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar.

Meski jalan poros ini merupakan kewenangan pusat, tapi Erwin mau melapor terlebih dahulu, agar nantinya Dinas PU bisa meneruskan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur.

“Belum sempat kita tindaklanjuti, hari ini kejadian longsor,” ucapnya.

Selain Dinas PU, Erwin menyampaikan bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah kecamatan, Dinas Perhubungan dan perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Ini untuk membahas soal pengalihan lalu lintas kendaraan. Apalagi perusahaan sudah memberikan izin untuk memberikan jalan alternatif bagi kendaraan besar dengan beban berat.

Baca juga: Viral Danau Semayang Kukar Kering karena Kemarau, Ditumbuhi Rumput Hijau dan jadi Tempat Berfoto

Sebab, Erwin khawatir bila jalan dipaksa untuk terus digunakan, maka bisa berdampak pada struktur tanah yang ada di pinggir sungai karena tidak ada penahannya lagi.

Ia menegaskan, minimal radius 50 meter ke arah hilir dari titik longsor harus direlokasi.

“Kita tidak bisa memprediksi maunya alam. Ini terjadi sangat cepat, belum ada 12 jam sejak semalam saya cek. Ini kondisi cuaca panas, bagaimana kalau kondisi hujan, bisa lebih cepat lagi longsornya,” tandas Erwin. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved