Pilpres 2024
Respons PPP soal Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Mujahid Ansori Sebut KIB Tidak Sepenuhnya Bubar
Respons PPP soal Golkar dan PAN dukung Prabowo Subianto, Mujahid Ansori sebut KIB tidak sepenuhnya bubar.
KIB Tidak Sepenuhnya Bubar, Mujahid Ansori: Jangan Terlalu Dangkal Berpikir

Selain itu, PPP menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak sepenuhnya bubar.
KIB terbentuk melalui kesepakatan politik antara tiga partai politik (Parpol) dari Koalisi Indonesia Maju, yaitu Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua PPP Jatim, Mujahid Ansori dalam menanggapi bergabungnya Golkar dan PAN untuk mendukung Prabowo Subianti sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
"Kalau menurut saya, jika KIB ini diartikan sebagai kendaraan politik calon presiden otomatis memang bubar, karena pada KIB ini ternyata tidak sevisi dalam menentukan dukungan capres. Ada yang dukung Ganjar, ada yang dukung Prabowo. Tapi ini kalau diartikan untuk pemilihan presiden," ujar Kiai Mujahid, sapaan akrab Mujahid Ansori saat diwawancarai oleh SURYA.CO.ID di Surabaya, Selasa (15/8/2023).
Namun demikian, jika KIB ini diartikan untuk membangun bangsa ke depan secara bersama, Kiai Mujahid mengklaim bahwa KIB tidak bubar.
"Jadi memang tidak sepenuhnya bubar," tegasnya.
Karena ketiga partai ini (PPP, PAN dan Golkar) mempunyai komitmen yang sama serta visi dan misi yang bagus untuk membangun bangsa ini secara baik dengan politik persatuan, perbaikan ekonomi yang harapannya pada tahun 2035, bangsa Indonesia sudah sejahtera," jelas Kiai Mujahid yang merupakan mantan anggota DPRD Jatim itu.
Baca juga: Perubahan Peta Politik Usai PAN - Golkar Dukung Prabowo, Peluang Ganjar dan Anies, Capres Penentu?
Kiai Mujahid menegaskan, tidak sepenuhnya KIB ini bubar, dikarenakan koalisi ini dibangun bukan hanya untuk koalisi penentuan mendukung presiden saja.
"Saat itu kami berkomitmen, bahwa KIB ini dibangun untuk menyamakan visi dan misi untuk membangun bangsa ke depannya. Jadi memang yang bubar itu konteks perahu dalam menentukan dukungan presiden. Sedang yang lainnya mungkin tidak," ungkap Kiai Mujahid yang juga menjabat sebagai Plt Ketua DPC PPP Surabaya.
Kiai Mujahid mencontohkan untuk pileg, pilkada dan pilgub perihal tidak sepenuhnya KIB bubar.
"Untuk kemenangan pilgub, pilkada dan pileg kan bisa saja tetap masih bisa dilakukan bersama kan alias koalisi taktis sampai ke bawah bisa saja kami masih bersama," Kiai Mujahid menuturkan.
Dari kacamatanya, jika ada seseorang yang menyebut KIB bubar sepenuhnya, artinya terlalu dangkal pikirannya.
"Jangan terlalu dangkal berpikir tentang KIB ini, karena filosofi berdirinya KIB ini untuk menyamakan visi dan misi dalam membangun bangsa ini lebih baik lagi. Jadi meskipun Golkar sama PAN ada di Prabowo dan kami (PPP) ada di Ganjar, tapi visi dan misi KIB ini harus tetap kita bawa kepada calon presiden kita masing-masing," ujar Mujahid di akhir wawancara.
Sekadar informasi, PPP bergabung dengan PDIP mengusung Ganjar Pranowo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.