Pilpres 2024
Terbaru! Inilah Partai Pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Peta Koalisi Kini Berubah
Peta koalisi partai politik dalam menghadapi Pilpres 2024 berubah, inilah koalisi partai pendukung prabowo dan partai pendukung prabowo pilpres 2024.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Heriani AM
TRIBUNKATIM.CO - Peta koalisi partai politik dalam menghadapi Pilpres 2024 berubah, inilah koalisi partai pendukung prabowo dan partai pendukung prabowo pilpres 2024.
Kabar seputar koalisi partai pendukung prabowo dan partai pendukung prabowo pilpres 2024 sedang menjadi sorotan.
Peta koalisi partai politik dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2024 berubah.
Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional, yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Persatuan Pembangunan, memutuskan bergabung dengan koalisi Gerindra-Partai Kebangkitan Bangsa dan mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Baca juga: Prabowo Dominasi Jawa Timur dan Jabar Bukan Pepesan Kosong, Relawan Ridwan Kamil dan Khofifah Turun
Perubahan peta koalisi masih mungkin terjadi ke depan, terutama ketika menentukan bakal calon wakil presiden.
Ikatan kerja sama politik antara Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) serta Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ditandatangani di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Ketua umum keempat partai hadir langsung, yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Dengan tambahan Golkar dan PAN, kini ada lima parpol pendukung Prabowo.
Sebelumnya, Partai Bulan Bintang (PBB) juga memutuskan mengusung Prabowo. Minus PBB, keempat parpol itu punya 265 kursi atau 46 persen kursi di DPR.
Bakal capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo, menyatakan menghormati keputusan yang diambil Golkar dan PAN.
”Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai,” ujarnya.
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menambahkan, keputusan Golkar dan PAN bagian dari kedaulatan setiap partai.
Putusan itu justru melecut semangat PDI-P dan mitra koalisi, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Hanura, dan Perindo, untuk memenangkan Ganjar.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, juga menghormati keputusan Golkar dan PAN.
”Koalisi perubahan tetap solid dan optimistis menghadapi koalisi baru ini,” ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Kamhar Lakumani menambahkan, KPP yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres mempersiapkan diri dengan berbagai skenario di Pilpres 2024, termasuk skenario tiga pasangan capres-cawapres yang berpotensi besar terjadi ke depan.

Bagian tim Jokowi
Dalam pidato bergabungnya Golkar dan PAN, Prabowo menyampaikan, dirinya terhormat memperoleh dukungan dari parpol yang kini ada di koalisi pemerintahan Joko Widodo.
Partai-partai politik ini dinilai sudah memahami masalah bangsa dan bersama Jokowi telah memulai langkah menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
”Kita di sini juga tidak malu-malu mengatakan bahwa kita bagian dari tim pemerintahan yang dipimpin oleh Bapak Joko Widodo. Kita bagian daripada tim Jokowi yang harus kita berani mengatakan berhasil membawa bangsa dan negara ini sampai sekarang sebagai landasan untuk kita membawa Indonesia menuju cita-cita bangsa,” ujar Prabowo.
Baca juga: Standar Etika Koalisi: Harusnya Cak Imin Jadi Cawapres Prabowo, Golkar Merubah Arah
Adapun Airlangga menyampaikan, dukungan Golkar jatuh kepada Prabowo karena ia lahir dari Golkar.
Golkar pun menilai, Prabowo adalah sosok yang tepat untuk melanjutkan program-program Jokowi.
Sementara Zulkifli Hasan menyampaikan, PAN memutuskan mendukung Prabowo karena dalam dua pilpres terakhir, PAN selalu berkoalisi dengan Gerindra. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk tetap bersama Gerindra.
Meski telah sepakat mendukung Prabowo, belum ada kesepakatan mengenai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan didukung.
Sebelum Golkar dan PAN bergabung, Muhaimin Iskandar merupakan calon terkuat dan memegang posisi sebagai penentu sosok pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Namun, kini nomine bakal cawapres bertambah karena Golkar juga mendorong Airlangga, sedangkan PAN mengusulkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Prabowo mengatakan, dirinya bersama Airlangga, Muhaimin, dan Zulkifli sudah sepakat untuk bermusyawarah guna menentukan bakal cawapres.
Ia tidak menjawab apakah klausul dalam piagam kerja sama Gerindra—PKB, 13 Agustus 2022, bahwa penetapan bakal capres dan cawapres ditentukan dirinya bersama Muhaimin akan diubah.
Akan tetapi, ia menegaskan, seiring dengan bertambahnya kekuatan, semua parpol anggota koalisi akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
“Bahwa setelah bergabung, tentunya kita akan menganggap bahwa semua partai yang sekarang (berada) dalam koalisi politik ini, kerja sama politik ini, adalah sahabat, saudara, yang baru bagian, satu tim. Kami akan selesaikan masalah itu (penetapan bakal cawapres) sebagai satu tim,” kata Prabowo dalam jumpa pers seusai deklarasi.
Mengenai penetapan bakal cawapres, sepakat dengan Prabowo, ia pun menekankan bahwa itu akan dibicarakan oleh keempat parpol.
Sama seperti perumusan naskah proklamasi yang sederhana kesepakatan kerja sama ini juga dimulai dengan sederhana namun memiliki makna yang mendalam. “
Jadi, yang strategis demikian. Dan juga karena naskah proklamasi sederhana, dilanjut dengan naskah kami berempat yang juga simpel tetapi dalam,” ujar Airlangga.
Sebelumnya, berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 2019, Ketua Umum Golkar diberikan mandat untuk menjadi peserta Pilpres 2024 serta menentukan langkah strategis terkait.
Sejumlah elite Golkar, termasuk Airlangga, juga menekankan bahwa keputusan untuk berkoalisi salah satunya dipengaruhi oleh peluang untuk merealisasikan hasil Munas 2019 itu.
Terjawab Sudah Siapa Cawapres Anies Baswedan? PKS Terima Bila Akhirnya AHY yang Dipilih
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan PKS bisa menerima dan mendukung keputusan bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan jika memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Baca juga: Jokowi Dinilai Dukung Prabowo Capres 2024 usai Deklarasi Golkar-PAN, Reaksi Ganjar dan Politisi PDIP
Menurut HNW, AHY memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh Anies Baswedan.
"Kami dari PKS bisa menerima, dan kami bisa mendukung itu. Dan kami melihat bahwa beliau (AHY) memang memenuhi kriteria yang disampaikan Pak Anies," ujar HNW saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
HNW menjelaskan bahwa AHY adalah salah satu sosok yang tidak tersandung kasus di masa lalu.
Selain itu, ia mengatakan, AHY tipikal sosok pemberani dan bisa menambah elektoral untuk pemenangan Anies di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Tidak punya masalah masa lalu, punya keberanian, juga beliau menjadi faktor yang bisa menambah kemenangan. AHY tentu sosok yang sangat dekat dengan kalangan milenial, kalangan generasi Z, mereka yang adalah pemilih terbesar di era sekarang," katanya.
HNW lantas menegaskan, jika betul AHY dipilih oleh Anies sebagai bakal cawapres, itu bukan semata demi membuat Koalisi Perubahan solid.
Diketahui, Demokrat memang mendapat godaan, khususnya dari PDI-P.
Sebab, nama AHY masuk ke dalam daftar kandidat bakal cawapres Ganjar Pranowo.
"Enggak sih. Kalau itu sejak awal kan justru mereka yang mengatakan, pihak Demokrat termasuk AHY mengatakan bahwa sekalipun sudah diundang ke Mba Puan (Puan Maharani), sekalipun bahkan dijanjikan jadi cawapres, tapi kan beliau mengatakan tetap setia konsisten dengan koalisi dan tetap menjadikan Anies capres," kata HNW.
"Jadi, kalaupun kemudian mengerucut pada Pak AHY, bukan karena beliau ke sana, tapi karena memang kriteria itu memenuhi apa yang disampaikan Pak Anies sendiri, dan apa yang juga kami rasakan untuk bisa menghadirkan kemenangan," ujarnya lagi.
Sebagai informasi, Demokrat sejak lama sudah mengusulkan AHY menjadi bakal cawapres Anies.
Akan tetapi, hingga saat ini, Anies belum juga mengumumkan siapa bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
Itulah tadi peta koalisi partai politik dalam menghadapi Pilpres 2024, koalisi partai pendukung prabowo dan partai pendukung prabowo pilpres 2024.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.