Pilpres 2024

PDIP Umumkan Sanksi Budiman Sudjatmiko Hari Ini, Buntut Dukungan Terhadap Prabowo Subianto

PDI Perjuangan (PDIP) akan mengumumkan sanksi untuk Budiman Sudjatmiko hari ini, Senin (21/8/2023).

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH/ Kompas.com/Tatang Guritno
Dukungan ke Prabowo di Pilpres 2024 berbuntut panjang, Budiman Sudjatmiko terancam kena sanksi PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan hari ini PDIP akan mengumumkan sanksi untuk kadernya itu. 

Dia mengaku akan sangat sedih jika harus keluar dari partai yang ia dukung sejak masih belia.

"Saya tahu bahwa itu [sanksi pemecatan] sangat menyedihkan untuk saya. Saya bayangkan saja saya bisa berkaca-kaca," kata dia, Sabtu (19/8).

Baca juga: Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko, Berani Dipecat PDIP Demi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Budiman menyebut dukungannya terhadap PDIP sudah sangat lama.

Bahkan sejak pertama kali PDIP melakukan kampanye, tepatnya sejak kelas 6 SD.

"Bagi saya PDIP bahkan sejak nama PDI itu parpol, (saya) suka. Saya dukung sejak kampanyenya, sejak kelas 6 SD. Dan jika ada sanksi buat saya itu secara personal itu emosional itu mengganggu saya," ujarnya. 

Meski begitu, Politikus PDIP menyerahkan sepenuhnya keputusan pada petinggi partainya.

Dia menegaskan akan tetap selalu memegang teguh jiwa Nasionalis Soekarno.

"Seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih. Tapi yakinlah yang tercabut dari saya hanya status administratif saya
sebagai seorang kader. Nasionalis Soekarno, tapi saya sendiri tentu tetap ada," tuturnya.

Lebih lanjut Budiman berharap dukungannya terhadap Prabowo dapat menjadi pertimbangan partai.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Rela Dipecat PDIP Demi Dukung Prabowo, Ini Sosoknya dan Kisah Peristiwa Kudatuli

Dia juga menilai perlu adanya diskusi terhadap sikapnya. "Jika memang ada sanksi untuk saya, saya berharap apa yang saya lakukan bisa menjadi bahan diskusi, apakah argumen-argumentasi saya benar," ucap Budiman. 

Terakhir, Budiman berharap PDIP dan Gerindra mau berkoalisi.

Menurutnya, hal itu akan sangat strategis untuk Pilpres 2024.

"Jika kemudian membuat partai bisa memutuskan bahwa kita harus katakanlah beraliansi secara strategis dengan Gerindra misalnya gitu ya," katanya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved