Pilpres 2024
Heboh Wacana Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024: Respon PKS, Demokrat hingga PPP
Heboh wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024, begini respon PKS, Demokrat hingga PPP.
PPP Tetap pada konsep awal yakni mengusulkan Pak Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar
"Namanya wacana ya biasa saja," kata Awiek kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Awiek menegaskan PPP tetap mengusulkan Sandiaga Salahuddin Uno untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar.
"PPP Tetap pada konsep awal yakni mengusulkan Pak Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar," ujarnya.
Menurutnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP itu memiliki keunggulan ketimbang kandidat cawapres yang lainnya.
"Karena Pak Sandi memiliki banyak aspek keunggulan dibanding yang lain," ungkap Awiek.
Baca juga: Trending, BEM UI Undang Bakal Capres untuk Debat, Tanggapan Anies, Ganjar dan Kubu Prabowo
Sebelumnya, Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing dengan ketat.
Sementara itu, bacapres koalisi perubahan, Anies Baswedan masih tertinggal jauh.
Dalam survei ini, Ganjar Pranowo masih unggul dibandingkan Prabowo dan Anies.
Bacapres dari PDIP itu unggul dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama hingga 3 nama.
Dalam simulasi terbuka, elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo dipilih responden sebanyak 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen.
Dalam simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo diketahui mendapatkan 29,6 persen.
Sementara itu, Prabowo Subianto 27,1 persen, dan Anies Baswedan 15,2 persen.
Berikutnya, dalam simulasi lima nama, Ganjar memperoleh suara sebesar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
Sedangkan dalam simulasi tiga nama, Ganjar mendapatkan elektabilitas 34,1 persen.
Gubernur Jawa Tengah itu unggul tipis dari Prabowo yang punya 31,3 persen dan Anies 19,2 persen.
Sebagai informasi, survei Litbang Kompas ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.