Sumber Air Darurat di Daerah Minim Irigasi Penajam Paser Utara Kala Kemarau

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Musim kemarau telah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sejak beberapa waktu lalu.

Kondisi itu dikhawatirkan dapat mengganggu ketersediaan air baku bagi masyarakat di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Budi Santoso mengatakan bahwa hal itu juga menjadi atensi pihaknya, disamping potensi kebakaran hutan dan lahan.

"Selama musim kemarau tidak hanya karhutla, tetapi siaga kekeringan," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (22/8/2023).

Baca juga: FOTO-FOTO: Kondisi Terkini Waduk Manggar Balikpapan Kala Musim Kemarau, Terlihat Tunggul Pohon

Kata Budi, kondisi kekurangan air bersih atau kekeringan, berpotensi terjadi dibeberapa wilayah, terutama yang minim irigasi.

Budi menjelaskan bahwa cuaca ekstrem kali ini mengakibatkan suhu panas pada lingkungan cukup berlebihan. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan penguraian H2O di permukaan bumi.

"Cuaca kali ini juga cukup ekstrim sehingga mempercepat penguapan," sambungnya.

Sejauh ini langkah yang disiapkan oleh pihak BPBD PPU, yakni menyiapkan sumber-sumber air darurat, agar bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat nantinya.

Baca juga: BMKG Prediksi Akhir dari Musim Kemarau di Kaltim

Diakui Budi, saat ini ia telah berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk menyiapkan sumber air seperti sumur bos dan embung.

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tetapi juga untuk keperluan pemadaman apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Kami berkoordinasi dengan pihak PUPR untuk menyiapkan sumber air," pungkasnya. (*)