Breaking News

Video Viral

Putin Ambil Alih Pasukan Wagner Usai Prigozhin Tewas, Dipaksa Sumpah Setia ke Rusia

Vladimir Putin ambil alih pasukan Wagner usai Yevgeny Prigozhin tewas, dipaksa sumpah setia ke Rusia

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Jumat (25/8/2023), atau sehari setelah kematian pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin, menandatangani surat perintah terkait organisasi paramiliter di negara tersebut.

Dilansir dari Tribunnews.com, dekrit yang ditandatangani oleh Putin itu mewajibkan para pejuang paramiliter Rusia bersumpah di depan bendera Rusia.

Sebelumnya, Wagner perang membantu Rusia merebut Bakhmut dari Ukraina.

Tindakan tersebut bertujuan untuk “membentuk landasan spiritual dan moral untuk pertahanan Federasi Rusia”.

Dekrit atau perintah presiden ini berlaku bagi anggota formasi sukarelawan, sebuah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kelompok tentara bayaran.

"Hal ini juga berlaku untuk kelompok yang “berkontribusi pada pelaksanaan tugas yang diberikan kepada angkatan bersenjata” dan unit pertahanan teritorial," menurut keputusan yang dipublikasikan di situs Kremlin.

"Para pejuang harus mengikrarkan “kesetiaan mereka kepada Federasi Rusia… dengan ketat mengikuti perintah komandan dan atasan mereka, dan dengan sungguh-sungguh memenuhi kewajiban mereka,” begitu bunyi dari bagian dekrit tersebut.

Dokumen tersebut ditandatangani dua bulan setelah Prigozhin memimpin para pejuang Wagner dalam pemberontakan mematikan melawan petinggi Moskow.

Ketika ditanya tentang masa depan Grup Wagner pasca-kematian para pimpinannya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa “secara hukum kelompok militer swasta Wagner tidak ada.”

Artinya, perusahaan militer swasta secara resmi dilarang di Rusia.

Dekrit ini dinilai sebagai upaya pengambilalihan aset dan ribuan tentara Wagner yang tersebar di berbagai penjuru federasi Rusia, khususnya terkonsentrasi di Belarusia pasca-pemberontakan mereka Juni silam.

Dengan kata lain, tentara bayaran yang tadinya bekerja untuk perusahaan swasta, kini wajib bekerja untuk negara.

Diketahui, pesawat Embraer Legacy yang ditumpangi Prigozhin dan para petinggi Grup Wagner itu jatuh di dekat desa Kuzhenkino di Wilayah Tver Rusia, sekitar 300 kilometer dari Moskow.

Kementerian Situasi Darurat Rusia mengatakan pesawat itu dalam perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg.

Jatuhnya pesawat menewaskan sepuluh orang di dalamnya.

Lebih dari 18 jam setelah kecelakaan itu – baik Kremlin maupun Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar secara terbuka mengenai insiden tersebut.

Namun belakangan, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan memberikan pernyataannya terkait kecelakaan itu.

Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang tewas dalam kecelakaan pesawat pribadi di Wilayah Tver tersebut.

Terkait Yevgeny Prigozhin, Vladimir Putin mengatakan bahwa dia mengenal sosok pimpinan Grup Wagner itu sejak lama.

Putin menggambarkannya sebagai orang berbakat tapi punya nasib sulit.

“Saya mengenal Prigozhin sejak lama, sejak awal tahun 1990-an. Dia adalah orang yang bernasib sulit, dan dia membuat kesalahan serius dalam hidup…," kata Vladimir Putin dilansir Sputnik, Jumat (25/8/2023).

Putin melanjutkan, Prigozhin merupakan pengusaha berbakat yang memberikan sumbangsih tidak hanya di Rusia tetapi juga di Afrika.

"Dia adalah orang yang berbakat, pengusaha berbakat, dia bekerja tidak hanya di negara kita. dan bekerja dengan hasil, tetapi juga di luar negeri, khususnya di Afrika,” kata Putin dalam pertemuan dengan Denis Pushilin, penjabat kepala Republik Rakyat Donetsk. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved