Pilpres 2024

Heboh Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, Reaksi Muhaimin Iskandar, Respon Prabowo dan Airlangga

Heboh Cak Imin jadi cawapres Anies Baswedan. Reaksi Muhaimin Iskandar. Lalu bagaimana respon Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto

|
Editor: Amalia Husnul A
Kolase Tribunnews.com/Instagram prabowo
Dari kiri ke kanan: Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Heboh Cak Imin jadi cawapres Anies Baswedan. Reaksi Muhaimin Iskandar. Lalu bagaimana respon Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi cawapres Anies Baswedan jadi heboh, sikap dua koalisi, yakni Koalisi Perubahan dan Persatuan (Nasdem, Demokrat, PKS)  juga Koalisi Indonesia Maju (Gerindra, PKB, PAN dan Golkar)?

Bagaimana reaksi Cak Imin, Ketua Umum PKB terkait dengan kabar jadi cawapres Anies Baswedan yang membuat Demokrat gerah?

Di lain pihak, bagaimana Gerindra dan Golkar dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung bakal capres, Prabowo Subianto, lantaran nama Cak Imin sebelumnya disebut-sebut bakal mendampingi Ketua Umum Gerindra. 

Terkait dengan kabar Cak Imin menjadi cawapres Anies Baswedan, Prabowo Subianto mengaku belum mengetahui.

Baca juga: Cak Imin Disebut Cawapres Anies, Sudirman Said Ungkap Eks Gubernur DKI Ajukan AHY, Respon Koalisi

Baca juga: Cawapres Anies Diumumkan? Inilah Berita Kabar Terbaru Duet Capres Cawapres di Pilpres 2024 Hari Ini

Baca juga: Dituding Patuh pada Surya Paloh dan Pilih Cak Imin Jadi Cawapres, Anies Khianati Ucapannya soal AHY

Meski begitu, Prabowo terlihat santai menanggapi kabar duet Anies Baswedan - Cak Imin.

Menurut Prabowo, keputusan tersebut sebagai bagian dari demokrasi.

"Ya inilah namanya demokrasi kita, demokrasi kita musyawarah. Saya sendiri belum dengar rencana-rencana itu.

Tapi itu demokrasi, kita negosiasi, kita musyawarah, santai-santai saja," kata Prabowo di kantor DPP Golkar, Jalan Angrek Neli, Jakarta Barat, Kamis (31/8/2023) malam seperti dikutip TribunKaltim.co dari Wartakotalive.com di artikel berjudul Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, Prabowo: Ini Namanya Demokrasi, Santai-santai Saja.

Selanjutnya, Prabowo pun menegaskan, pada saatnya, dia pasti akan mengumumkan siapa cawapresnya.

"Wakil presiden nanti saatnya ada. Terus wakil presiden ditanyain," imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto merespons secara singkat, soal adanya kabar bahwa Partai Nasdem meneken kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Salah satu kesepakatannya adalah Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan.

"Kalau politik biasa saja,"  singkat Airlangga saat ditanya di kantor DPP Golkar, Jalan Angrek Neli, Jakarta Barat, Kamis (31/8/2023) malam. 

"Nanti akan ada pembicaraan. Nanti kita lihat," lanjut Airlangga seperti dikutip TribunKaltim.co dari Wartakotalive.com di artikel berjudul Tidak Kaget Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, Airlangga: Kalau Politik Biasa Saja.

Reaksi Cak Imin

Hingga Kamis (31/8/2023), Cak Imin masih belum buka suara terkait kabar jadi cawapres Anies Baswedan yang membuat gaduh.

Ketika ditemui Kompas.com di kediamannya di Jalan Widya Chandra 4 Nomor 23, Jakarta Selatan, Kamis (31/8/2023), Cak Imin tidak banyak berkata-kata.

Terlihat Cak Imin mengenakan kopiah dan baju koko berwarna putih.

Selanjutnya, Cak Imin menaiki mobil Honda Odyssey berwarna hitam dengan pelat B 2919 TRM.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, ketika disapa oleh awak media, Muhaimin Iskandar tak membuka kaca dan langsung meninggalkan kediamannya pukul 19.15 WIB.

Tidak diketahui ke mana Cak Imin pergi.

Sebelumnya, Anies Baswedan dikabarkan telah memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden di kontestasi Pilpres 2024.

Anies Baswedan bahkan sudah berkunjung ke Ibunda Cak Imin di Jombang.

Baca juga: Kabar Anies Gandeng Cak Imin Mencuat, PPP Gerak Cepat Rayu Demokrat dan PKS Masuk Gerbong Ganjar

Hal tersebut terungkap dalam keterangan Pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya.

Dalam surat tersebut Rifky menjelaskan, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS

Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

"Ini sangat disesalkan. Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Anies Sodorkan Nama AHY ke Koalisi

"Akhirnya yang memiliki kewenangan untuk menetapkan dan mendaftarkan pasangan Capres dan Cawapres adalah pimpinan partai politik sebagai pengusung, bukan Capres," ujar Sudirman Said seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Tim 8 Buka Suara Soal Demokrat sebut Anies Baswedan Teken Kerja Sama dengan Cak Imin untuk Pilpres

Sudirman Said mengatakan nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi satu-satunya kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) KPP Anies Baswedan.

Nama tersebut bahkan sudah diusulkan setelah Anies melakukan pembahasan dan mengaji semua nama yang diusulkan melalui proses penjajakan sampai eliminasi.

"Sampai pada kenyataannya bahwa nama yang tersedia dan bersedia adalah Agus Harimurti Yudhoyono.

Hal ini disampaikan kepada semua pimpinan partai dalam koalisi di bulan Juni 2023," kata Sudirman Said dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Baca juga: Anies Baswedan Gandeng Cak Imin Jadi Cawapres 2024, Respon Prabowo: Santai-santai Saja

Sudirman Said mengatakan, penyampaian Anies ke tiga pimpinan partai koalisi tersebut dilakukan karena Anies menilai yang memiliki kewenangan untuk menetapkan dan mendaftarkan pasangan capres-cawapres adalah para pimpinan partai.

"Bukan capres," ucap Sudirman.

Namun, pilihan Anies tersebut mendapat respons beragam dari pimpinan partai koalisi.

Ada yang santer meminta agar segera ditetapkan seperti yang sering digaungkan Partai Demokrat.

Ada juga yang meminta untuk menunggu sembari mencari nama lain yang mungkin muncul di tengah jalan seperti Partai Nasdem.

"Perbedaan pandangan antar partai ini belum menemukan titik temu. Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan," kata Sudirman.

Terkait hal itu, Anies kata Sudirman, telah melakukan tugas dengan membahas kepada berbagai pihak.

Anies juga kata dia, telah mereview semua pilihan nama yang diusulkan.

Kendati begitu, hingga sejauh ini belum ada nama yang tepat untuk menjadi pasangan Anies Baswedan sebagai cawapres sehingga belum ada kesepakatan apapun yang terjalin di internal Koalisi Perubahan soal nama cawapres.

"Partai ini belum menemukan titik temu. Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan," tukas dia.

Demokrat Dipaksa Menerima

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, saat ini Anies Baswedan telah meneken kerja sama baru dengan pihak di luar Koalisi Perubahan.

Meski begitu, Riefky menyatakan kalau kerja sama itu merupakan atas kehendak pribadi dar Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," ujar dia.

Riefky juga membenarkan soal adanya wacana duet Anies-Cak Imin dalam Pilpres 2024.

Hanya saja, Riefky mengklaim kalau Demokrat dipaksa untuk menyetujui perjanjian kerja sama itu.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan.

la mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar.  Demokrat "dipaksa" menerima keputusan itu (fait accompli)," tukas dia.

Baca juga: Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Demokrat Sebut Pengkhianatan Nasdem dan Anies Baswedan

(*)

Update Pilpres 2024

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved