Pilpres 2024

AHY Akan Sampaikan Pidato Soal Pengkhianatan, Kumpulkan Seluruh Ketua DPD Partai Demokrat di Jakarta

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal mengumpulkan seluruh ketua DPD Demokrat se-Indonesia.

Editor: Heriani AM
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjabat tangan dengan Anies Baswedan usai pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal mengumpulkan seluruh ketua DPD Demokrat se-Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal mengumpulkan seluruh ketua DPD Demokrat se-Indonesia.

  AHY bakal menyikapi dinamika usai duet Anies Baswedan dan Cak Imin mencuat dengan menyampaikan pidato.

Partai Demokrat menyampaikan Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan menyampaikan pidato politiknya terkait langkah partai usai peristiwa pembelotan Nasdem dan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, pada Senin (4/9/2023).

Pada kesempatan itu juga Demokrat akan mengumpulkan seluruh ketua DPD seluruh Indonesia untuk hadir di Jakarta.

Baca juga: Diserang Habis Partai Demokrat, Anies Baswedan Akhirnya Muncul Jelaskan Dinamika Koalisi ke Relawan

Baca juga: Ini Sikap Partai Demokrat Soal Cak Imin Dipilih jadi Wakil/Pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Baca juga: Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, PDIP Buka Pintu bagi Partai Demokrat jika Ingin Bergabung

Hal ini disampaikan Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron dalam diskusi daring Polemik Trijaya 'Koalisi Ngalor Ngidul' pada Sabtu (2/9/2023).

"Senin siang, tapi saya masih koordinasi dulu karena diharapkan seluruh ketua DPD se-Indonesia bisa hadir di Jakarta," kata Herman.

Pada pertemuan itu, hal-hal yang akan dibahas yakni utamanya untuk menyampaikan perkembangan situasi terkini, serta menjelaskan ulang kronologis mulai dari Demokrat merapat ke Nasdem dan mendukung Anies, hingga berujung dikhianati.

Selain itu AHY juga akan menyampaikan langkah-langkah strategis yang diputuskan Demokrat agar tak berlarut dalam meratapi situasi sebagaimana yang terjadi kemarin.

"Tentu untuk mengupdate terhadap situasi terkini dan menjelaskan ulang kronologis, kemudian tentu pada akhirnya apa langkah strategis yang harus kita putuskan. Kita juga punya target ini tidak boleh berlama-lama dalam membahas situasi ke belakang. Jadi memang harus ada timeline ke depan, tentu menjadi tonggak dan lompatan ke depan yang lebih pasti," ungkapnya.

Pernyataan Sikap Partai Demokrat

Inilah sikap Partai Demokrat soal Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dipilih jadi wakil atau pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Bicara sikap Partai Demokrat soal Cak Imin dipilih jadi wakil atau pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024, sejumlah hal menarik akan terungkap.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Demokrat terkena prank oleh "musang berbulu domba".

Adapun Demokrat merasa dikhianati Anies Baswedan dan Partai Nasdem terkait isu Anies tiba-tiba memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres.

Baca juga: Inilah Pemenang Pilpres 2024 Bila Hanya Ada 2 Pasangan Capres dan Cawapres 2024 Versi Survei

"Ada dua yang menarik bagi saya, ini kata-katanya seperti ini, 'Aku tahu politik itu banyak akalnya, tapi tak kusangka buruk banget', ini. Korbannya AHY dan Demokrat," ujar SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

"Ada lagi komentar, ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba," kata dia.

SBY mengaku tiba-tiba teringat dengan istilah musang berbulu domba lantaran itu merupakan pribahasa lama.

Menurut dia, ketika masih duduk di bangku SD dan SMP dulu, memang banyak pribahasa. SBY mengatakan, musang berbulu domba ketika di depan bersikap baik, manis, lembut, dan penuh persahabatan.

"Tapi di balik itu, kalau kita lemah dan lengah, kita akan dicaplok dan dimakan habis. Pribahasa musang bukan orang. Mungkin tafsirnya kita ditikung seperti itu, seperti pribahasa ini," ucap SBY.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

PASANGAN ANIES BASWEDAN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjabat tangan dengan Anies Baswedan usai pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022).
PASANGAN ANIES BASWEDAN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjabat tangan dengan Anies Baswedan usai pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Inilah sikap Partai Demokrat soal Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dipilih jadi wakil atau pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024.(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan, Surya langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ucap dia.

SBY Ungkap Ada Menteri Jokowi Ajak Demokrat Koalisi dengan PKS-PPP: "Pak Lurah" Sudah Tahu

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan ada menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melobi Demokrat untuk membentuk poros baru.

SBY mengatakan, menteri tersebut mengajak Demokrat berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Anaknya Dikecewakan, SBY Sindir Pak Lurah dan Musang Berbulu Domba, Singgung Jokowi dan Anies?

"Seorang menteri sekarang ini, menteri masih aktif dari kabinet kerja pimpinan Presiden Jokowi, secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan menawarkan mengajak koalisi yang baru," ujar SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

"Koalisi Demokrat, PKS, dan PPP," katanya melanjutkan.

SBY lantas mengungkapkan, menteri tersebut bergerak atas dasar inisiatifnya, dan sudah diketahui oleh "Pak Lurah".

"Yang bersangkutan mengatakan, 'yang disampaikan itu inisiatif, ini sudah sepengetahuan Pak Lurah'. Kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya. Kata-kata yang bersangkutan," ujar SBY.

Ia kemudian menyebut bahwa lobi menteri itu sebagian merupakan informasi baginya, tetapi sebagian lain sudah fakta.

SBY mengatakan, Demokrat tertarik dengan informasi berkaitan dengan gerakan, manuver, hingga proses politik.

"Katanya ada mastermind-nya, saya tidak tahu siapa. Katanya ada dalangnya. Ada persengkongkolan untuk mengeksekusinya untuk menjalankan, informasinya," kata SBY.

Jawab Pernyataan SBY soal Dugaan Ajak Demokrat Bentuk Koalisi Baru, Sandiaga: Saya Belum Dengar

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno merespons pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal ada menteri di kabinet Presiden Joko Widodo yang aktif mengajak Partai Demokrat membentuk poros baru.

Pernyataan SBY tersebut disampaikan pada Jumat (1/9/2023) di Cikeas, Jawa Barat.

Meski SBY tidak mengungkap ciri menteri yang dimaksud, tetapi ada dugaan hal itu mengarah kepada sosok Sandiaga Uno.

"Saya belum mendengar (pernyataan SBY). Tapi waktu lagi live (keterangan pers SBY), saya sempat lihat di awal Pak SBY yang menyampaikan beberapa perkembangan," ujar Sandiaga kepada wartawan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jumat malam.

"Dan tentunya kita sangat hormati Pak SBY. Tapi yang statement yang itu (menteri Jokowi terlibat aktif), saya belum dapat update karena saya di menit ke 20, 25 di pernyataan tersebut saya harus ada tugas lain," lanjutnya.

Sandiaga meminta media bersabar, sebab dirinya akan melihat kembali video isi pernyataan SBY. "Saya cek nanti sama teman-teman di PPP apa yang disampaikan oleh beliau (SBY)," ungkapnya.

Saat ditanya lebih lanjut apakah benar selama ini dirinya pernah mengajak Partai Demokrat membentuk poros baru, Sandiaga tidak menjawab secara tegas.

Dia hanya menjelaskan soal membangun Indonesia secara bersama-sama.

Baca juga: Berita Terbaru Wakil Anies Baswedan Capres 2024 Hari Ini dan Pengumuman Deklarasi Pasangan AMIN

"Saya sudah sampaikan bahwa secara terbuka kepada teman-taman pers bahwa kita membangun negeri ini harus bersama-sama, dan kita berencana untuk berbicara dengan partai-partai lain," kata Sandiaga.

"Termasuk (berkomunikasi dengan) Demokrat, Mas AHY dan juga beberapa partai lainnya yang memang sudah sempat berhubungan tapi belum ada follow up-nya," lanjutnya.

Menurut Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif (Menparekraf) itu, dalam beberapa pekan ke depan komunikasi dengan partai-partai akan dilakukan.

Komunikasi yang dimaksudnya dalam artian kerja sama politik dengan koalisi yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres).

"Dalam beberapa minggu ke depan ini akan kita coba buka komunikasi tentunya dalam bingkai kerja sama politik yang telah kita tandatangani dengan PDI Perjuangan bahwa kita sudah menetapkan calon presidennya Ganjar Pranowo. Kita ingin mengajak pihak-pihak lain ikut berjuang bersama," jelasnya.

Sementara itu, dengan Partai Demokrat Sandiaga mengaku belum ada rencana pembicaraan lagi dalam waktu dekat.

Itulah tadi sikap Partai Demokrat soal Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dipilih jadi wakil atau pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY akan Kumpulkan Seluruh Ketua DPD Demokrat, Sampaikan Pidato Politik soal Pengkhianatan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved