Pilpres 2024

AHY Merasa Dikhianati, Terungkap Sejak Kapan Cak Imin Dibidik jadi Wakil Anies Baswedan Capres 2024?

Kabar duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mengejutkan, terjawab sudah sejak kapan Cak Imin dibidik jadi Wakil Anies Baswedan Capres 2024?

|
Editor: Doan Pardede
Tribunnews/JEPRIMA
WAKIL ANIES BASWEDAN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kabar duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mengejutkan, terjawab sudah sejak kapan Cak Imin dibidik jadi Wakil Anies Baswedan Capres 2024? 

Sementara, Anies Baswedan sebelumnya didukung oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, karena Anies menggandeng Muhaimin sebagai cawapres, Demokrat memutuskan mencabut dukungan.

Terjawab Sudah Sejak Kapan Cak Imin Dibidik jadi Cawapres Anies?

Kontestasi Pilpres 2024 dikejutkan dengan kabar dipilihnya Muhaimin Iskandar secara sepihak oleh Partai NasDem sebagai cawapres Anies Baswedan.

Kabar tersebut diungkapkan oleh Partai Demokrat yang merasa sangat dikhianati oleh sikap NasDem dan Anies.

Baca juga: Anaknya Dikecewakan, SBY Sindir Pak Lurah dan Musang Berbulu Domba, Singgung Jokowi dan Anies?

Padahal, Demokrat bersama PKS merupakan partai yang telah sejak awal menyatakan bagian dari Koalisi Perubahan yang sepakat mengusung Anies sebagai capres.

Menanggapi situasi tersebut, pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menilai, keputusan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang memasangkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar telah memporakporandakan formasi politik menjelang Pilpres 2024.

“Pasangan Anies dan Imin (Muhaimin) merupakan kejutan politik yang porakporandakan skema formasi koalisi politik,” kata Selamat Ginting di Jakarta, Kamis (31/8/2023) malam.

Pasalnya, Nasdem dan PKB sudah cukup memenuhi persyaratan 20 persen ambang batas untuk mengikuti kontestasi pilpres

Menurut Ginting, dengan skema formasi Anies berpasangan dengan Muhaimin, maka otomatis PKB akan keluar dari poros pendukung Prabowo Subianto.

Padahal PKB merupakan partai politik kedua setelah Gerindra yang menyatakan bakal mengusung Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024.

Di sisi lain, akan terjadi gejolak politik yang besar di Koalisi Perubahan dan Persatuan.

“Bagaimana Nasib Partai Demokrat dan Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS)? Apakah akan tetap berada dalam koalisi mendukung Anies Baswedan atau berpindah haluan? Kita tunggu saja bagaimana keputusan majelis tinggi Demokrat dan majelis syuro PKS,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.

Lebih lanjut, dia menilai pertarungan politik di dalam Koalisi Perubahan memang cukup keras, terutama antara NasDem dengan Demokrat.

Dia melihat NasDem sejak awal lebih menginginkan bakal cawapres Anies berasal dari kubu Nadhdliyin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved