Berita Balikpapan Terkini

Dinas ESDM Bangun 35 PLTS Terpusat, Sebar 4.224 Sambungan Listrik ke Pelosok Kaltim

Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim telah membangun 35 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat hingga tahun 2023

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Dinas ESDM Kaltim, Ahmad Pranata. Dia menyebutkan, dalam mewujudkan energi terbarukan, pihaknya telah membangun 35 PLTS Terpusat di 6 Kabupaten di Kaltim.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim telah membangun 35 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat hingga tahun 2023.

PLTS tersebut tersebar di enam kabupaten, yaitu Berau, Kutai Barat (Kubar), Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), Mahakam Ulu (Mahulu), dan Paser.

Setiap pelanggan mendapatkan kuota energi listrik 700 Watt per hari serta fasilitas penerangan.

"Dari 35 PLTS Terpusat itu memiliki total daya 1.873,56 kWp dengan 4.224 sambungan," kata Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Dinas ESDM Kaltim, Ahmad Pranata.

Demikian dikemukakan Pranata dalam rangkaian Workshop Jelajah Energi Kaltim di Balikpapan, Rabu (6/9/2023), sebagai pembahasan transisi menuju energi terbarukan.

Baca juga: Rasio Elektrifikasi Desa-desa di Kaltim Melalui PLTS Terus Meningkat

Baca juga: Rasio Elektrifikasi Desa-desa di Kaltim Melalui PLTS Terus Meningkat

Sebelum membangun, Pranata membeberkan, Dinas ESDM Kaltim berkoordinasi dengan PLN dan menyusun Detail Engineering Design (DED).

Prioritas pembangunan adalah pemukiman yang berdekatan, dengan fokus pada desa-desa yang belum dilistriki oleh PLN dalam waktu 5-10 tahun ke depan.

"Kami akan koordinasi dengan PLN dulu, apabila di desa tersebut memang dalam jangka waktu 5-10 tahun kemudian, PLN tidak melistriki, maka kami akan melistriki desa tersebut," ujar Pranata.

Namun, implementasi PLTS Terpusat tak terlepas dari tantangan.

Pranata merincikan kkendalany seperti pembebasan lahan yang memakan waktu, infrastruktur akses yang sulit, pembentukan kelembagaan pengelola, serta persoalan kesadaran masyarakat dalam menghemat energi.

Baca juga: Proyek PLTS Kukar Dinilai Janggal, FAM Kaltim Siap Bawa ke KPK

"Termasuk kompetensi operator. Karena di dalam suatu desa, tidak semuanya ada yang memahami, sehingga kami harus merekrut orang untuk diberi pelatihan," tandas Pranata. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved