Pilpres 2024

Terbaru, PA 212 Bantah Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Slamet Maarif: Tunggu Komando HRS

Terbaru, PA 212 bantah dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sekretaris Majlis Syuro PA 212, Slamet Maarif sebut tunggu komando Habib Rizieq Shihab.

Kolase Tribunkaltim.co / Tribunnews
Ganjar Pranowo dan Habib Rizieq - Terbaru, PA 212 bantah dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sekretaris Majlis Syuro PA 212, Slamet Maarif sebut tunggu komando Habib Rizieq Shihab. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar capres PDIP, Ganjar Pranowo jelang pendaftaran Pilpres 2024 mendatang.

Berhembus isu bahwa Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) mengambil sikap politik mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Usai mereka dengan tegas mengkritik pasangan Anies Baswedan dan Cak Imi yang tidak merepresentasikan umat dan ulama beberapa waktu lalu.

Namun kabar terbaru, PA 212 akhirnya resmi membantah dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Sekretaris Majlis Syuro PA 212, Slamet Maarif yang menyebut pihaknya masih menunggu komando Habib Rizieq Shihab.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Motif Oknum Polisi Bakar Baliho Ganjar dan Megawati, Diduga Dipengaruhi Miras

Baca juga: Terbaru Hasil Survei Capres/Cawapres 2024: Pasangan Prabowo, Ganjar atau Anies, Siapa yang Terkuat?

Baca juga: Hasil Survei Capres/Cawapres 2024: LSI Beber Pemilih NU Lebih ke Ganjar dan Prabowo, Anies-Cak Imin?

Sekretaris Majlis Syuro Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif membantah narasi yang beredar yang menyebutkan dirinya memberikan dukungan untuk Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo di pemilihan presiden 2014

"Bahwa pemberitaan itu Hoaks dan tidak benar karena berita itu ditulis tanpa pernah wawancara sama sekali dengan saya baik secara langsung ataupun melalui telepon," ungkap Slamet Maarif melalui pesan kepada Warta Kota, Jumat (8/9/2023).

Slamet Maarif memastikan hingga saat ini dirinya termasuk PA 212 belum menentukan dukungan terhadap kandidat bacawapres tertentu.

"Perlu saya tegaskan bahwa Saya pribadi dan Secara Organisasi PA 212 tetap istiqomah belum mengambil sikap dan dukung mendukung kepada capres/ Cawapres manapun," ungkapnya. 

Slamet Maarif menyebut, pihaknya masih menunggu arahan dari Imam Besar Habib Rizieq Shihab terkait dukungan di pilpres 2024.

"Kami tetap menunggu nasehat ulama dan Komando IB HRS," ungkapnya.

Kabar dukungan Alumni 212 mendukung Ganjar ramai diperbincangkan setelah Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando berkomentar mengenai pemberitaan yang menyebutkan bahwa Alumni 212 melabuhkan dukungan kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Baca juga: Warga Jawa Tengah Seolah Tak Rela Ditinggalkan Sosok Ganjar Pranowo Sebagai Gubernur

Sebelumnya, beredar berita dengan narasi bahwa Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengaku lebih sreg mendukung Ganjar Pranowo ketimbang Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan.

Ade Armando menyebut, dukungan PA 212 itu bisa memperbesar peluang Ganjar Pranowo memenangi pertarungan pilpres.

Namun, belakangan terungkap bahwa sosok dalam video yang diunggah relawan Ganjar bukanlah Slamet Maarif. 

Polisi PDIP Guntur Romli menyebut, sosok dalam video itu merupakan H Dede, seorang mantan alumni 212 yang mengaku sudah menarik dukungan untuk Prabowo kemudian mengalihkan dukungan kepada Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ganjar Pranowo Tak Mampu Menahan Air Mata Tatkala Berpamitan Kepada Puluhan Ribu Warga Jateng

PA 212 Sebut Cak Imin Bukan Representasi Ulama

Sebelumnya, Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menyoroti keputusan bakal capres Anies Baswedan yang meminang Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pendamping atau bakal cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Novel Bamukmin seharusnya Anies Baswedan memeriksa detail rekam jejak Cak Imin sebagai politikus karena terbukti pernah tersangkut kasus korupsi.

Apalagi kata Novel Bamukmin sangat kentara Cak Imin sangat berambisi sebagai cawapres dan ia memastikan bukan representasi ulama seperti klaim Cak Imin.

"Cak Imin seorang politikus yang memang berambisi menjadi cawapres. Dan isunya KPK akan segera memeriksa Imin karena kasus dugaan korupsi terkait TKI," kata Novel Bamukmin dalam keterangannya dikutip, Senin (4/9/2023).

Novel Bamukmin menilai Cak Imin sebagai pendamping Anies justru mencoreng proses pencapresan Anies Baswedan.

"Jelas ini mencoreng pencapresan Anies," tambahnya.

Baca juga: Ternyata Andika Perkasa Tak Diberitahu Jadi Wakil Arsjad Rasjid di Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Menurut Novel, Cak Imin juga bukan sosok yang bisa mewakili ulama dan dibutuhkan sebagai pendamping Anies.

Novel menilai pasangan Anies-Imin bukan sosok pasangan capres-cawapres yang bisa mewakili umat Islam.

"Ini jauh dari harapan umat dan jelas bukan representasi dari ulama," katanya.

Karena itu Novel Bamukmin memastikan masih berpegangan pada komando Habib Rizieq Shihab terkait siapa pasangan capres-cawapres yang akan didukung PA 212 nanti.

"Untuk capres dan cawapres hanya ikut komando IB HRS," ujarnya.

Sejumlah Kiai Hadir dalam Deklarasi

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya membantah klaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyebut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendapat restu dari para kiai NU.

Bantahan itu disampaikan langsung Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023) kemarin.

"Kalau ada klaim bahwa Kiai-Kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar karena sama sekali tidak ada pembicaraan dalam PBNU mengenai calon. Sama sekali tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden," kata Gus Yahya. 

"Karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan," sambung dia, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Kisah Ganjar Pranowo Numpang di Rumah Keluarga, Tak Punya Tempat Tinggal di Ibu Kota Jawa Tengah

Gus Yahya mempersilakan setiap partai politik dan capres-cawapres yang akan berkontestasi dengan cara yang baik.

Dia mengatakan, PBNU tidak menunjuk atau mendukung calon tertentu dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) kali ini.

"Parpol silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. Tapi saya ulangi sekali lagi tidak ada calon atas nama NU," pungkas dia.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB mengklaim mendapat restu kelompok kiai dari NU untuk menggandengkan Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai duet pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.

"Sejak 3 hari lalu, kami sudah sowan ke sejumlah kiai dan ulama NU. Hasilnya mereka setuju dan 'Budal Gus'," kata Sekjen PKB Hasanudin Wahid seusai rapat pleno DPP PKB finalisasi Anies-Cak Imin di kantor DPW PKB Jatim di Surabaya, Jumat (1/9/2023). 

Namun Hasanudin enggan menyebut siapa saja nama ulama dan kiai NU yang dimaksud "Budal Gus" itu.

"Budal Gus" dalam istilah Jawa bisa diartikan "Berangkat Gus", yakni mempersilakan Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai cawapres Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Seperti diketahui, deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon Presiden dan Wakil Presiden berlangsung di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9/2023).

Acara tersebut dihadiri beberapa tokoh, baik sejumlah kepala daerah, menteri, artis, hingga kiai.

Baca juga: Ternyata Ganjar Pranowo tak Punya Rumah Pribadi di Semarang, Usai Purna Tugas Malah Numpang

Dari NasDem yang hadir sebagai tamu, diantaranya presenter Ramzi hingga Muhammad Farhan.

Ada juga Ketua Dewan Pakar DPP NasDem yang juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya, Wakil Ketua MPR RI Fraksi NasDem Lestari Moerdijat, hingga Gubernur NTT Victor Laiskodat.

PKB sebagai tuan rumah juga menyambut dengan kekuatan tak kalah optimal.

Beberapa tokoh yang hadir di antaranya, Ketua DPP PKB yang juga Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR Fraksi PKB Jazilul Fawaid, artis Arzety Bilbina, hingga beberapa kepala daerah dari PKB.

Dari kalangan pesantren, hadir di antaranya KH Ubaidillah Faqih (Gus Ubed) dan KH Maksum Faqih (Gus Maksum) dari Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) dari Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, KH Muhammad Kholil As'ad (Ra Kholil) dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, hingga beberapa Kiai sepuh lainnya.

"Alhamdulillah, banyaknya sekali para Masyayikh yang hari ini hadir. Bahkan, ada beberapa Masyayikh yang sebenarnya nggak kami kabari karena mempertimbangkan kapasitas ruangan, ternyata hadir. Alhamdulillah besar sekali dukungan para Masyayikh," kata Bendahara DPW PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi pasca deklarasi.

Banyaknya elemen masyarakat yang hadir pada acara deklarasi tersebut menunjukkan semangat kebersamaan untuk memenangkan pemilihan presiden pada 2024 mendatang.

Baca juga: Update Bursa Cawapres Ganjar Pranowo: Gibran Rakabuming Ngaku Tidak Sekelas dengan Sandiaga Uno

Pihaknya pun sangat optimis bahwa pasangan yang diusung akan memenangkan kontestasi.

"Yang kami usung adalah semangat politik kesantunan, politik yang rahmatan lil 'alamin, spirit persatuan. Sehingga, sekalipun perubahan, ini adalah perubahan untuk persatuan," kata Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini.

"Intinya, adalah niat yang ikhlas dan tulus untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Tentu, nanti proses dan kerja di lapangan yang menjadi penilaian bagi rakyat terhadap pasangan calon pemimpin yang kami usung ini," katanya.

Dengan sisa waktu yang ada, pihaknya pun bergerak cepat untuk melaksanakan kerja-kerja pemenangan.

"Yang pasti, kalau dilihat (dibandingkan dengan capres yang lain) pasangan kita lebih siap. Dari sisi kesiapan, pasangan, target, dinamika. Prinsipnya kami urusi kekuatan internal. Sehingga, mesin pemenangan ini bisa bergerak cepat," tegas dia. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Slamet Maarif Bantah Merapat ke Ganjar Pranowo, soal Pilpres Tunggu Komando Habib Rizieq Shihab

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved