Pilpres 2024
Beberkan Hasil Survei Anies yang Tak Dikenal Kiai dan Masyarakat Jatim, Cak Imin: Gak Bahaya Tah?
Cak Imin beberkan hasil survei Anies Baswedan yang tak dikenal kiai dan masyarakat Jatim.
Penulis: Eni | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO - Cak Imin beberkan hasil survei Anies Baswedan yang tak dikenal kiai dan masyarakat Jatim.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menceritakan proses dirinya dalam memutuskan menjadi pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Cak Imin membeberkan bahwa terdapat andil para kiai atas keputusannya menjadi cawapres Anies Baswedan.
Sebagaimana diketahui, pasangan Anies-Cak Imin resmi dideklarasikan oleh Partai Nasdem dan PKB sebagai capres dan cawapres pada 2 September 2023.
Baca juga: Ketua PBNU Kiai Hasib Wahab Hasbullah Dukung dan Doakan Cak Imin Jadi Wakil Presiden, Ini Profilnya
Baca juga: Cawapres Anies Bocorkan Isi Pembicaraan Sama Surya Paloh, Maaf Cak Imin Buat Demokrat dan AHY
Baca juga: PKS Dikabarkan Menarik Dukungan dari Anies Baswedan, Jawaban Sudirman Said, Respon Cak Imin dan PKB
Adanya andil para kiai atas keputusannya itu disampaikan Cak Imin sampaikan dalam pidato politik di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).
"Saat deklarasi, saya baru ingat ini semua dituntun oleh beberapa kiai yang memang selama ini terus mengamati perkembangan," ujar Cak Imin, dikutip dari Kompas.com. https://nasional.kompas.com/read/2023/09/10/22434731/cerita-cak-imin-sejak-2021-didorong-kholil-asad-maju-pilpres-bareng-anies
Salah satu sosok kiai yang turut andil atas keputusannya adalah Kiai Kholil As'ad Syamsul Arifin.
Dikatakan Cak Imin, pada tahun 2021 lalu, Kiai Kholil As'ad Syamsul Arifin mengatakan bahwa Anies adalah pasangan terbaiknya.
"Beliau itu pada tahun 2021 sudah menyampaikan kepada saya, 'Muhaimin, tanpa pengaruh siapapun, saya tidak punya niat apapun, saya juga tidak maksa. Tapi menurut saya calon terbaik 2024 Muhaimin berpasangan dengan Anies Baswedan'," tuturnya.
Baca juga: Konflik Cak Imin vs Keluarga Gus Dur yang tak Berujung, Kronologi Perebutan Kekuasaan di PKB
Anies Tidak Dikenal Kiai dan Masyarakat Jawa Timur

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengakui, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan tidak dikenal oleh kiai dan masyarakat di Jawa Timur (Jatim).
Cak Imin sendiri telah ditunjuk Anies menjadi cawapres-nya untuk bersama-sama maju di Pilpres 2024.
Mulanya, ketika sedang menyampaikan pidato politiknya di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Cak Imin mengatakan Anies lebih banyak dikenal oleh masyarakat di wilayah non Jatim.
"Anies Baswedan lebih banyak dikenal di wilayah non Jawa Timur," ujar Cak Imin di lokasi, Minggu (10/9/2023).
Cak Imin menjelaskan pernyataannya itu didasari oleh hasil survei dari lembaga survei pada awal tahun 2023.
Di Jawa Timur, kata Cak Imin yang masih mengacu pada survei itu, capres yang memiliki elektabilitas tertinggi adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan dirinya sendiri.
Cak Imin lantas mengakui bahwa Anies memang tidak terlalu terkenal di Jatim.
"Jadi Anies Baswedan memang tidak dikenal di kiai-kiai dan masyarakat di Jawa Timur. Makanya saya bilang, lho, lho, lho, lho, gak bahaya tah ini?" tuturnya.
Sebagai informasi, Anies dan Cak Imin berpasangan untuk maju ke Pilpres 2024.
Sejauh ini, Anies-Cak Imin diusung oleh Partai Nasdem dan PKB.
Baca juga: Anies dan Cak Imin Disebut Capres Cawapres Pemersatu Indonesia, Pengamat Ungkap Lima Alasannya
Cak Imin Masuk Empat Besar Perbincangan Netizen di Media Sosial
Elektabilitas di dunia digital Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) naik tajam.
Ia berada di posisi empat besar di bawah Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo versi survei Fenometer pada periode 1-31 Agustus 2023.
Disampaikan pada data di bulan Agustus menunjukkan, kenaikan elektabilitas Cak Imin cukup signifikan yakni sebesar 5,26 persen dibandingkan bulan Juli 2023.
Pada bulan Juli, elektabilitas digital Gus Imin masih 9,15 persen.
Serta untuk saat ini ada di angka 14,41 persen.
Sementara itu mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan pertama dengan persentase sebesar 22,34 persen, disusul Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto 19,69 persen dan Ganjar Pranowo 19,61 persen.
“Elektabilitas digital yang diraih Gus Imin saat ini berhasil melewati raihan Sandiaga Uno dan Erick Thohir. Dengan kenaikkan mencapai 5 persen dibandingkan bulan Juli lalu, menjadikan Gus Imin sebagai nama potensial yang akan bertarung di pilpres 2024 mendatang,” kata Founder Fenometer, Teguh Handoko, yang ditulis Minggu (10/9/2023).
Ia menjelaskan, data pemantauan cerdas digital Fenometer ini diperoleh dari hasil monitoring percakapan warganet di kolom-kolom media sosial seperti Twitter, Instagram, Youtube, Facebook, Tiktok dan News Online.
“Metodologi pengumpulan data percakapan ini didapatkan dari warganet-warganet melalui unggahannya di media sosial seperti Twitter, Instagram, Youtube, Facebook, Tiktok maupun situs-situs News Online di Indonesia dengan menggunakan engine saat melakukan crawling dan set-up project," urai dia.
Selanjutnya engine akan mengkategorikannya menjadi sentimen positif, negatif dan netral.
Lalu data yang dikumpulkan, dilakukan analisis sentimen yang dilakukan secara otomatis (Engine) serta Admin Cleansing (Human) dengan tingkat akurasi hingga 92 persen.
Untuk metodologi data analisis, penentuan sentimen positif dan negatif dari analisa secara kualitatif berisi percakapan dengan konteks meningkatkan citra yang baik masing-masing kandidat di mata warganet atau netizen.
Dalam pemantauan digital yang dilakukan Fenometer, penentuan sentimen negatif dari analisa secara kualitatif, berisi percakapan dengan konteks membangun citra buruk, menimbulkan kontroversi dan kegaduhan atau informasi hoax terkait kandidat.
Penentuan sentimen netral dari analisa secara kualitatif berisi percakapan dengan konteks tidak berpengaruh terhadap citra, tidak berpotensi menjadi viral dan menyebabkan kontroversi bagi kandidat.
“Dari hasil metodologi pengumpulan data dan metodologi data analisis, kami menemukan fakta bahwa, total percakapan yang terjadi di media sosial terkait Gus Muhaimin Iskandar sebesar 742.066 mention. Selain itu, dari percakapan yang dipantau selama periode monitoring, sentiment yang dihasilkan adalah positif 506.228 mention, negatif 8.008 mention dan netral 227.830 mention,” lanjut Teguh Handoko.
Sementara itu untuk kategori Partai Politik, hasil pemantauan Fenometer menunjukkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masuk tiga besar untuk elektabilitas digital dibawah Partai Gerindra dan Partai Nasdem.
“Selama periode pemantauan, elektabilitas digital PKB berada di tiga besar dengan perolehan angka 17,56 persen. Partai Gerindra memiliki elektabilitas digital tertinggi sebesar 21,51 persen disusul Partai Nasdem 17,91 persen. Meningkatnya elektabilitas digital PKB di periode 1-31 Agustus 2023 juga didorong dengan banyaknya warganet yang membicarakan topik-topik hangat tentang PKB seperti maju-mundurnya hubungan PKB dengan Prabowo, dan juga topik masuknya Golkar dan PAN dalam koalisi KKIR yang menimbulkan dinamika yang baru dalam koalisi PKB dengan Gerindra,” kata Teguh.
Sebagai catatan, Fenometer adalah platform pemantauan cerdas digital 24 jam tanpa henti untuk mengukur fenomena sosial dan politik.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.