Penyebab Kebakaran di Berbas Pantai Bontang Diselidiki, Damkar Gandeng Tim Forensik

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Penyebab kebakaran di Jalan Melawai RT 20, Gang Marina 4, Kelurahan Berbas Pantai, Kota Bontang, Kalimantan Timur, yang menghanguskan 3 rumah masih diselidiki.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bontang, Amiluddin mengatakan penyebab kebakaran belum bisa dipastikan.

Meskipun, informasi dari saksi-saksi di lokasi menyebub ada dua hal yang diduga menjadi pemicu kebakaran pada Sabtu lalu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Hari Ini di Berbas Pantai Bontang, Sementara 3 Rumah Terbakar

Yaitu adalah:

- Korsleting listrik;

- dan ledakan dari tabung gas.

"Tapi informasi perlu diuji kebenarannya. Dan untuk memastikan itu kami tidak memeliki alat yang memadai," kata Amiluddin kepada Tribunkaltim, Senin (11/9/2023).

Menurutnya, untuk mengetahui lebih jelas penyebab kebakaran kemarin merupakan ranah dari tim forensik kepolisian.

Baca juga: Kesaksian soal Sumber Titik Api Kebakaran Rumah di Berbas Pantai Bontang

Berbeda halnya, dengan kebakaran di dua lokasi sebelumnya. Rumah kontrakan di Rawa Indah dan gudang di depan RSUD Taman Husada di Bontang.

Di dua lokasi itu, pihaknya bisa melakukan identifikasi awal lantaran masih ada puing-puing yang tersisa. Tim di lapangan dapat menilai dari mana titik awal api muncul.

"Kalau di Rawa Indah dan di Gunung Telihan itu dugaan kuat kami korsleting listrik," bebernya.

Lebih lanjut, Amiluddin mengatakan akan kembali menguatkan sosialisasi di masyarakat untuk memitigasi resiko kebakaran.

Baca juga: Akibat Mabuk Tuak, Pria di Berbas Pantai Bontang Pukul Anak di Bawah Umur hingga Jatuh ke Laut

Lantaran ia melihat, tiga peristiwa kebarakan yang terjadi dalam satu pekan belakangan ini, merupakan masalah luar biasa yang 90 persennya disebabkan oleh korsleting listrik.

Dirinya pun menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati sebelum meninggalkan rumah.

Cek semua kompor, instalasi listrik. Terutama colokan yang biasanya dicabang-cabang.

"Ini penting saya sampaikan agar memperkecil resiko kebarakan," pungkasnya.

(*)