Pilpres 2024

PHP Cawapres dan Disepelekan Ubah Nama Koalisi, Jadi Alasan Cak Imin Tinggalkan Prabowo Pilih Anies

PHP cawapres dan disepelekan ubah nama koalisi, jadi alasan Cak Imin tinggalkan Prabowo Subianto pilih Anies Baswedan.

TribunKaltim.co
Deklarasi Anies - Muhaimin sebagai capres cawapres di Pilpres 2024 - PHP cawapres dan disepelekan ubah nama koalisi, jadi alasan Cak Imin tinggalkan Prabowo Subianto pilih Anies Baswedan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jelang pendaftaran Pilpres 2024.

Terbaru cawapres Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin buka-bukaan.

Ia mengungkap alasan dirinya meninggalkan koalisi yang mengusung Prabowo Subianto.

Belakangan diketahui ada dua sebab, yakni soal PHP cawapres dan disepelekan ubah nama koalisi.

Jadi 2 alasan itulah Cak Imin tinggalkan Prabowo Subianto pilih Anies Baswedan.

Baca juga: Gerbong Ganjar Lirik Ceruk Suara Jabar, Ridwan Kamil Masuk Radar Cawapres, Kang Emil Manut Golkar

Baca juga: Cak Imin Diperiksa KPK, Jubir Anies Baswedan Ogah Khawatir, Klaim Sudah Dapat Bocoran Bos PKB Aman

Baca juga: Akhirnya PA 212 Angkat Suara: Duet Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres Tak Wakili Umat dan Ulama

Meski sudah dirangkul oleh 3 partai besar dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), nyatanya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tetap hengkang sebelum Pilpres 2024.

Cak Imin mengungkapkan alasannya hengkang dari KIM dan memilih berpasangan dengan Anies Baswedan di koalisi Nasdem-PKS. 

Ada 2 alasan yang melatarbelakangi keputusan kontroversial Cak Imin tersebut seperti diungkapkannya di Ponpes Al-Aqobah Tebuireng, Jombang dikutip Selasa (12/9/2023).

Pertama, Cak Imin cukup resah lantaran dirinya tak juga diumumkan oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres). 

Ketidak jelasan itu kata Cak Imin cukup mengganggunya. Apalagi, PKB-Gerindra sudah berkoalisi selama 12 bulan.

"Bahkan saya feeling aja ketemu salah satu ketua umum yang ada, saya bilang ini kayaknya, tanda-tandanya yang akan dijadikan Wapres Pak Prabowo ini bukan Ketua Umum PKB ini, nggak jelas posisinya," ujar Cak Imin.

Baca juga: Elektabilitas Cawapres Pendamping Anies Baswedan, Cak Imin Masih Kalah dari AHY Hingga Ridwan Kamil

Karena ketidakjelasan akan posisinya dalam koalisi tersebut, ia pun memilih mundur dan menerima tawaran yang sudah jelas-jelas dirinya dipilih sebagai Cawapres. 

Tawaran Surya Paloh untuk dirinya agar bisa menjadi pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024 sulit ia tolak. 

Lagian kata Cak Imin, tiga partai yakni Gerindra, PAN, dan Golkar sebetulnya sudah memenuhi aturan Presidential Threshold.

"Sehingga PKB tidak perlu lagi berkoalisi dengan Prabowo," kata Cak Imin.

Selain tak kunjung dipilih sebagai Cawapres, alasan kedua Cak Imin adalah karena ia merasa disepelekan, terutama dalam membahas perubahan nama koalisi Gerindra-PAN-Golkar-PKB.

Saat itu, nama 4 partai koalisi ini adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Tetapi tiba-tiba berubah jadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Ide perubahan nama itu datang dari Pak Prabowo, tanpa mengajak bicara PKB secara detail," kata Cak Imin dalam keterangannya, Senin (11/9/2023).

Hal inilah jadi alasan kedua menjadi salah satu faktor yang memicu keputusan PKB. Perubahan nama tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan PKB, dan dinilai sebagai sinyal bahwa posisi Cak Imin sebagai cawapres tidak diprioritaskan.

Baca juga: FPI dan Habib Rizieq Tak Spesial Bagi Anies Baswedan? Pasangan Cak Imin Akui Dekat ke Semua Ormas

Deklarasi Pasangan Anies-Cak Imin

Deklarasi duet Anies-Cak Imin untuk Pilpres 2024 begitu cepat, hanya dalam hitungan hari eks Gubernur DKI Jakarta dan Ketua Umum PKB tersebut mendeklarasikan jadi bakal Capres-Cawapres sekaligus mengubah peta politik yang ada.

Awalnya, PKB bersama Gerindra tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIB) yang mendorong Prabowo Subianto menjadi Capres 2024.

Kedua partai tersebut mendeklarasikan berkoalisi setalah melakukan penandatanganan piagam koalisi di Sentul, Jawa Barat pada 13 Agustus 2022.

Hampir 12 bulan lamanya, PKB menjalin koalisi bersama Gerindra.

Hingga akhirnya, koalisi tersebut kedatangan anggota baru yakni Golkar dan PAN yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Baru (KIB) bersama PPP.

Golkar dan PAN bergabung dalam KIB, setelah PPP hengkang gabung koalisi PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo.

Deklarasi Golkar dan PAN gabung koalisi Gerindra dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Kekuatan koalisi Prabowo saat itu semakin besar, karena didukung Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PBB.

Lima ketua umum partai politik tersebut pun masih terlihat mesra dalam acara HUT ke-25 PAN di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: PKS Dikabarkan Menarik Dukungan dari Anies Baswedan, Jawaban Sudirman Said, Respon Cak Imin dan PKB

Namun, beberapa hari kemudian PKB memutuskan menerima tawaran kerja sama politik dari Partai Nasdem untuk menduetkan Anies-Cak Imin sebagai bakal capres dan cawapres pada Pilpres 2024.

Keputusan tersebut ditetapkan dalam rapat pleno gabungan DPP PKB yang digelar di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur, Jalan Menanggal, Surabaya, Jumat (1/9/2023) sore.

Esok harinya, Sabtu (2/9/2023), duet Anies-Cak Imin pun dideklarasikan NasDem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Terungkap 2 Alasan Cak Imin Tinggalkan Prabowo Jelang Pilpres 2024, Gara-gara Kecewa

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved