Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif: Bupati Hamdam Bicara PPU sebagai Serambi IKN dan Rencana Langkah Politik
Simak wawancara eksklusif Bupati PPU, Hamdam bersama Pemred Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Juwaroiyanto di Studio Tribun Kaltim.
TRIBUNKALTIM.CO - Pada Pilkada 2018, Hamdam terpilih sebagai Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU).
Di tengah perjalanan, posisi Hamdam naik menjadi bupati definitif sejak 28 Desember 2022.
Belum sampai setahun, tepatnya 19 September 2023 mendatang, Hamdam bakal mengakhiri masa tugasnya sebagai Bupati PPU.
PEMILU 2024 mendatang, Hamdam memberi sinyal siap maju lagi dalam kontestasi kepala daerah. Soal langkah politiknya nanti, ia masih ‘merahasiakannya’.
“Untuk di 2024, saya pikir itu memang prosedur yang harus kita lalui, untuk menjadi kepala daerah, baik gubernur, bupati, walikota. Ada dua opsi, bisa jalur partai maupun independen, saya sebagai politisi mempertimbangkan opsi-opsi itu,” katanya saat diwawancarai oleh Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Juwariyanto, Rabu (6/9) lalu, di VIP Room Studio Tribun Kaltim.
Baca juga: Daftar Nama Caleg PKS untuk DPRD PPU Dapil Penajam Paser Utara 1, 2, 3 di Pemilu 2024
Baca juga: Penajam Paser Utara Serambi IKN Nusantara, Hamdam: Kami Modernisasi Pertanian untuk Suplai Pangan
Baca juga: Warga Kerok Laut Kelurahan Penajam Kini Nikmati Layanan Air Bersih PDAM
Berikut petikan wawancaranya.
Apa pesan pak Hamdam untuk Pj, dan untuk masyarakat?
Siapapun nanti yang akan meneruskan atau mengisi jeda kosong sebelum terpilihnya kembali bupati definitif 2025, seyogyanya menurut saya tinggal menyempurnakan barangkali atau menguatkan yang sudah kita rencanakan untuk bagaimana PPU ke depan.
Kami sudah menyiapkan kerangkanya untuk itu, walaupun kita tahu masing-masing pemimpin pasti punya style yang berbeda. Harapan kita tidak merubah sama sekali apa yang sudah kita persiapkan sekarang.
Saya meyakini bahwa dengan solidnya teman organisasi yang sudah kita siapkan tadi tentu bisa menjadi mitra diskusi bupati berikutnya yang menjabat. Sehingga apa yang sudah dirumuskan bersama, bisa dilanjutkan.
Keluarga ini support gak sih pak bapak jadi bupati?
Tidak mungkin bisa kalau tanpa dukungan keluarga.
Lebih senang jadi pengusaha atau bupati?
Pokoknya senang semua, yang penting bagaimana kita bisa bermanfaat bagi orang lain, tapi memang pengabdian melalui pejabat publik ini tentu memiliki kesempatan yang luas untuk bisa berbuat baik kepada orang banyak. Karena kebijakan. Itu tentu akan berdampak pada hajat orang banyak.
Dan alhamdulilah saya punya istri dan anak yang bisa memahami itu kebetulan anak saya satu mejadi politisi mengabdi menajadi anggota legislatif dari partai Demokrat, satu anak saya sudah jadi dokter, satu mengikuti jejak saya sebagai engineer, teknik sipil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.