Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif: Bupati Hamdam Bicara PPU sebagai Serambi IKN dan Rencana Langkah Politik
Simak wawancara eksklusif Bupati PPU, Hamdam bersama Pemred Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Juwaroiyanto di Studio Tribun Kaltim.
Setelah jeda satu tahun, akan come back atau tidak?
Saya pikir bahwa memang banyak hal yang mesti kita perjuangkan di PPU ini, apalagi dengan berpindahnya IKN tentu saya secara moril ada beberapa hal yang menurut saya dan teman-teman bahwa konsep yang sudah kita rumuskan itu bisa memberikan manfaat untuk kemajuan PPU kedepannya.
Untuk itu jika memang nanti dimudahkan jalannya, kita dari lahir sudah bersepakat dengan Allah bahwa kita siap memegang amanah yang diberikan kepada kita.
Tentu ada kekecewaan apabila fondasi yang sudah dibangun di PPU harus putus di tengah jalan, kemudian jalannya tidak sesuai. Untuk menghindari kekecewaan itu apa yang harus dilakukan, Pak?
Memang harus diperjuangkan. Memperjuangkannya itu bisa melalui masukan atau solusi kepada siapapun penguasanya dan lebih mudah kalau kita yang masih mengendalikan.
Berarti jeda setahun ke depan ini, Pak Hamdam siap kembali menakhodai PPU?
InsyaAllah, seperti yang saya katakan tadi, saya inikan terbiasa menjadi orang yang berpikir rasional. Tentu waktu satu tahun ini cukup bagi saya untuk mengidentifkasi sejauh mana respon masyarakat kepada yang dilakukan selama ini kalau nanti ternyata itu dirasakan masyarakat kita pantas menerima amanah itu ya pasti kita siap.
Setahun ke depan betul-betul menjadi waktu jeda buat bapak, kira-kira apa yang paling diinginkan di waktu jeda ini, terlepas dari 2024 nanti?
Saya tentu akan terus mengikuti perkembangan, terutama terkait dengan kebijakan pembangunan di PPU, saya tentu tidak mungkin diam saja, saya akan aktif memberikan masukan secara baik kepada siapapun nanti.
Bisa langsung dengan pejabat atau dengan teman-teman ASN, kita punya tanggung jawab untuk menyampaikan bahwa sudah ada gagasan dulu yang kita siapkan, kalau memang masih ada yang perlu kita perbuat ya kita harus diskusikan.
Selama ini karena begitu padatnya jadwal saya tetap menyempatkan waktu untuk bisa ngobrol dan bercanda dengan anak-anak dan istri, kebetulan banyak kegiatan yang beriringan dengan kegiatan ibu. Jadi banyaklah waktu kami selalu sama-sama .
Untuk di 2024, saya pikir itu memang prosedur yang harus kita lalui, untuk menjadi kepala daerah, baik gubernur, bupati, walikota. Ada dua opsi, bisa jalur partai maupun independen, saya sebagai politisi mempertimbagkan opsi-opsi itu.
Komunikasi dengan partai politik tetap jalan dengan baik, kita juga membangun kesepahamam karena memang begitu intinya berpolitik.
Bagaimana membangun visi ke depan, itu berjalan baik dan sesuai harapan, karena dinamika di dunia politik itu sangat luar biasa kencangnya.
Ada opsi independen?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.