Pilpres 2024

Ketua Umum Golkar Tolak Usulan Duet Ganjar-Ridwan Kamil dan Keluar dari KIM, PDIP Sindir RK

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tolak usulan duet Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil, juga saran untuk keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Humas Pemkot Solo via Kompas.com/ Instagram Prabowo Subianto
Pertemuan Ridwan Kamil dengan Ganjar Pranowo (kiri), Ridwan Kamil makan malam bersama Prabowo Subianto (kanan). Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tolak usulan duet Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil, juga saran untuk keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tolak usulan duet Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil, juga saran untuk keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Usulan untuk keluar dari KIM dan mengusung Ganjar- Ridwan Kamil mencuat dari internal partai Golkar sendiri.

Usulan itu sebelumnya disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng.

Mekeng meminta agar Airlangga realistis untuk tidak berada di koalisi Indonesia Maju jika kader Golkar tidak ditunjuk menjadi cawapres.

Dia pun mengusulkan agar Golkar mendukung Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Baca juga: Kisah di Balik Makan Malam Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil, Antisipasi Manuver Ganjar di Jabar

Baca juga: Hasil Survei Capres/Cawapres 2024: Duet Ganjar - Ridwan Kamil tak Berdaya Lawan Prabowo-Erick Thohir

Baca juga: Usai Bertemu Megawati, Ridwan Kamil Makan Malam Bareng Prabowo, PAN Bersikukuh Usulkan Erick Thohir

Namun  Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan pihaknya menolak usulan partainya hengkang dari Koalisi Indonesia Maju.

Airlangga menyampaikan dirinya tidak pernah berniat mengusulkan Ridwan Kamil dalam posisi cawapres.

Sebaliknya, dia mengusulkan agar kadernya itu kembali menjadi gubernur.

"Pak RK posisinya sebagai gubernur," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat pada Kamis (14/9/2023) malam.

Menko Perekonomian RI itu bahkan meminta agar Ridwan Kamil memilih sendiri lokasi yang diinginkan untuk berkonstestasi di Pilkada.

"Gubernur Pak RK sendiri yang pilih," jelasnya.

Namun begitu, Airlangga mengusulkan agar Ridwan Kamil kembali kembali menjadi Gubernur Jawa Barat.

"(Ridwan Kamil) Jawa Barat," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Melchias Markus Mekeng meminta Ketum Golkar Airlangga Hartarto mencabut dukungan terhadap pencapresan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Khususnya, jika nantinya Eks Danjen Kopassus itu tidak memberikan kursi cawapres kepada Golkar.

Baca juga: Ridwan Kamil Bertemu Prabowo, Hasto PDIP Kini Puji Sandiaga Uno Lewat Pantun, Jadi Cawapres Ganjar?

Menurutnya, Airlangga diminta harus rasional di dalam pemilihan presiden kali ini.

Dia mengusulkan agar Golkar lebih baik mendukung kadernya Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

"Airlangga harus rasional kalau gak diambil sama Prabowo, lebih baik dukung RK sama Ganjar agar Golkar tetap dapat porsi di pemerintahan yang akan datang," kata Mekeng kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).

Ia menuturkan bahwa Golkar sudah sering menjadi pendukung Prabowo sejak Pilpres 2014.

Namun, partai berlambang pohon beringin itu tidak pernah memperoleh kemenangan.

Oleh sebab itu, kata Mekeng, Airlangga diminta untuk realistis jika nantinya Prabowo memutuskan untuk tidak menunjuk cawapres yang berasal dari kader Golkar.

"Makanya saya tadi bilang. Kalau Airlangga tidak didukung jadi cawapres ya ngapain juga kita di situ. Pasti di internal Golkar di bawah pun akan lihat kader Golkar lain yang punya potensi, itu mah rasional aja," jelasnya.

"Kalau ada kader potensial yang bisa didukung ya mendingan dukung kader potensial jadi cawapres dong. Jadi enggak kosong kosong, Golkar ini kan mesin besar, harus realistis," sambungnya.

Lebih lanjut, Mekeng mengingatkan bahwa partai Golkar bukanlah miliknya pribadi. Karena itu, Pilpres kali ini partainya tidak boleh hanya menjadi penonton dan mendorong kadernya maju di Pilpres 2024.

"Jadi Airlangga pun harus realistis kalau dia enggak diterima oleh Gerindra, oleh koalisinya ya harus berpikir realistis untuk partai bukan untuk dia pribadi," tandasnya.

Baca juga: Rencana Duet Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, PDIP Ogah Selonong Boy, Cek Respon Golkar

Politisi PDIP Sindir Ridwan Kamil

Terpisah, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyinggung manuver yang dilakukan Ridwan Kamil.

Menurut dia, sebelum bertemu Prabowo, Ridwan Kamil belum lama ini menyempatkan diri bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Bukan tidak mungkin kata dia, setelah ini, Ridwan Kamil akan menyambangi Anies Baswedan.

Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil makan malam bersama
Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil makan malam bersama (Instagram Prabowo Subianto)

"Ya tanyakan ke RK jangan tanya ke saya, lho RK yang ketemu Prabowo masa saya disuruh komentar? Paling tidak, itulah RK, habis ketemu Ibu (Megawati), dia lari ke Prabowo, abis ke Prabowo barangkali dia akan ketemu Anies ya biasa saja kan," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Meski begitu, Said menghormati apa yang dilakukan RK belakangan ini.

Bahkan, PDIP kata Said, tidak mempermasalahkan terkait pertemuan itu.

"Namanya orang jalan-jalan boleh kan. Apa masalahnya, PDIP tidak pernah mempermasalahkan RK mau kemana saja," tegas dia.

Perihal nama Ridwan Kamil yang digadang bakal menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres, Said menyatakan, hal itu akan diserahkan kepada Megawati selaku ketua umum.

Untuk saat ini, beberapa nama itu masih berada di kantong Megawati untuk nantinya diumumkan.

Baca juga: Ridwan Kamil Bertemu Prabowo, Hasto PDIP Kini Puji Sandiaga Uno Lewat Pantun, Jadi Cawapres Ganjar?

"Akan tetapi, saya pastikan, bahwa di internal kami, nama-nama yang beredar ini masih dalam keranjang ibu Ketum," ujar dia.

Said pun meminta kepada siapapun untuk tidak perlu yakin dipilih menjadi cawapres Ganjar, meski sudah pernah bertemu Megawati.

"Sehingga tidak bisa si A berhak sudah diminta ibu Ketum atau si B karena bertemu ibu Ketum, tiba-tiba keluarnya dia punya keyakinan akan terpilih sebagai cawapres," kata Said.

Kata Said, kondisi tersebut tidak mungkin menjadi opsi dari Megawati dalam menentukan cawapres.

"Nampaknya, itu bukan tipikal ibu Ketum (Megawati)," kata dia.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua Umum Golkar Airlangga Tolak Usulan Duet Ganjar-Ridwan Kamil di Pilpres 2024 dan Ridwan Kamil Makan Malam Bareng Prabowo di Tengah Isu Kandidat Cawapres Ganjar, PDIP Beri Sindiran

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved