Pilpres 2024
Yenny Wahid Beber Rahasia Soal Kyai NU yang Simpati dengan Prabowo Subianto
Putri Gus Dur, Yenny Wahid beber rahasia soal kyai Nahdlatul Ulama yang simpati dengan Prabowo Subianto.
Penulis: Kun | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto jelang pendaftaran Pilpres 2024.
Putri Gus Dur, Yenny Wahid beber rahasia soal kyai Nahdlatul Ulama (NU).
Disampaikan Yenny Wahid bahwa Kyai NU simpati dengan salah satu kandidat capres 2024, Prabowo Subianto.
Secara blak-blakan Prabowo Subianto mengakui nyaman sama islam Nahdlatul Ulama (NU) yang moderat.
Bukan tanpa alasan, menurut dia, warga NU memiliki ciri ke-Islaman yang moderat dan berdiri di atas tradisi Indonesia.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Konsep Nyata Prabowo Subianto Soal Lumbung Pangan Bila Menang Pilpres 2024, Negara Asing Auto Ciut?
Baca juga: Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Menguat, Golkar Pastikan Setia di Gerbong Prabowo Subianto
Baca juga: Inilah Capres 2024 Terkaya dan Termiskin, Cek Daftar Kekayaan Prabowo Subianto, Ganjar dan Anies
Hal itu diungkapkan Prabowo saat memberikan keterangan pers seusai bertemu istri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018).
"Kami tadi diskusi juga tentang demokrasi, tentang keadaan negara, juga Islam," ujar Prabowo.
Kabarnya Prabowo juga mendapat dukungan besar dari para kyai-kyai NU
"Saya menyatakan bahwa saya merasa nyaman dengan NU, dengan Islam yang moderat, kuat, berdiri di atas tradisi Indonesia. Islam yang damai, Islam yang menghormati semua agama, ras, suku, dan budaya," ucapnya.
Diketahui, Prabowo mengaku dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu
Ia diterima dengan sangat ramah dan baik, hadir pula putri Gus Dur, Yenny Wahid dan beberapa kolega dekat keluarga Gus Dur.
Ia mengaku sering berdiskusi dengan Gus Dur meski kadang tidak sependapat.
Namun Prabowo memastikan perbedaan pendapat itu tidak merusak hubungannya dengan mantan Ketua Umum PBNU itu.
"Jadi saya juga dalam perjalanan hidup saya merasa sangat dekat dengan Gus Dur. Kami sering diskusi dan dialog. Kadang-kadang beda pendapat. Itulah demokrasi. Enakya sama Gus Dur, beda pendapat tapi tetap akrab," kata mantan Danjen Kopassus itu.
Baca juga: Blak-blakan Prabowo Subianto Akui Nyaman Sama Islam NU, Yenny Wahid Beber Rahasia Besar Soal Kyai NU
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.