Pilpres 2024
Menunggu Pilihan AHY, Pekan Depan Demokrat Tentukan Dukungan Kepada Prabowo atau Ganjar
Berikut ini berita headline (HL) halaman 1 koran harian Tribun Kaltim hari ini, Minggu (17/9/2023).
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini berita headline (HL) halaman 1 koran harian Tribun Kaltim hari ini, Minggu (17/9/2023).
Partai Demokrat mengisyaratkan bakal mengumumkan arah koalisi terkait pemilihan presiden atau Pilpres 2024 pada pekan depan. Hal itu menyusul keputusan hengkangnya
Demokrat dari Koalisi Perubahan, setelah Anies Baswedan pinang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapres.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan nantinya keputusan tersebut bakal disampaikan secara terbuka kepada publik. "Untuk arah koalisi dan kerja sama kami ke depannya kemungkinan baru minggu depan baru kami bisa sampaikan ke publik," kata Herzaky saat dikonfirmasi, Sabtu (16/9).
Herzaky pun meminta seluruh kader menunggu keputusan arah koalisi dari Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hingga saat ini, penentuan arah koalisi masih bahas di internal pengurus pusat Demokrat.
Baca juga: Wacana Demokrat Merapat Dukung Ganjar, PDIP Buka Pintu Kerja Sama, Tegaskan Hubungan Baik-baik Saja
Baca juga: Partai Demokrat Dukung Siapa di Pilpres 2024? Herzaky Mahendra Putra: Kata Kuncinya Wo
Baca juga: Kode Demokrat Berhadapan Sama Ganjar dan Anies di Pilpres 2024, Prabowo Tak Sungkan Gandeng SBY
"Mohon ruang dan waktu kepada mas AHY ketum kami dan jajaran pengurus DPP dalam menyusun rekomendasi untuk disampaikan dan diputuskan majelis tinggi partai kemana arah koalisi dan kerja sama partai Demokrat ke depannya. Mohon doanya kita ingin yang terbaik untuk rakyat bangsa dan negara ini," jelasnya.
Di sisi lain, Herzaky memastikan partai Demokrat nantinya akan tetap memperjuangkan perubahan dan perbaikan. "Kami akan terus memperjuangkan perubahan dan perbaikan sesuai dengan amanah yang telah diberikan oleh rakyat yang selama ini kami temui di berbagai pelosok Indonesia," katanya.
Partai Demokrat sendiri sebelumnya memastikan tak ada istilah Cinta Lama Bersemi Kembali atau CLBK. Demokrat saat ini hanya memiliki dua pilihan bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar Pranowo atau gabung Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto.
Diterima Koalisi
Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM) sangat terbuka jika Partai Demokrat (PD) ingin bergabung kepada koalisi yang mengusung Prabowo sebagai cacpres ini. Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya sangat terbuka dan akan menerima dengan baik jika Partai Demokrat bergabung.
"Diterima, diterima dengan baik," kata Airlangga ketika ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (16/9).
Airlangga mengatakan akan sangat bagus ketika Partai Demokrat nantinya memperkuat koalisi tersebut.
"Bagus-bagus aja. kan kemarin saya mengatakan akan ada tambahan satu partai," jelasnya.
Sedangkan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan formal antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa terjadi setelah Partai itu menyatakan dukungannya terhadap capres Ganjar Pranowo.
"Setelah ada komitmen memberikan dukungan kepada Pak Ganjar, baru pertemuan itu dilakukan formal," kata Hasto di Jakarta Pusat, Sabtu (16/9). Ia menyampaikan, pola pertemuan tersebut sama seperti partai-partai lainnya yang sudah bergabung bersama PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, seperti PPP, Hanura, dan Perindo.
Menurut Hasto, pola pertemuan ini lebih kokoh karena mengusung visi misi yang sama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.