Berita Balikpapan Terkini
Titin Setyorini, Sosok di Balik Kesuksesan Siswi SMKN 4 Balikpapan Pameran di Front Row Paris
Peran guru memang tak lepas dari setiap kesuksesan muridnya. Seperti halnya guru SMKN 4 Balikpapan.
Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Peran guru memang tak lepas dari setiap kesuksesan muridnya. Seperti halnya guru SMKN 4 Balikpapan, Titin Setyorini, yang berjuang demi memamerkan karya muridnya, Meidiva dan Fadiah, pada ajang Front Row Paris.
Untuk diketahui, kegiatan Front Row Paris ini diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Ini berkolaborasi dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) di bawah naungan Kemendikbudristek.
Sehingga, pertama kalinya, salah satu SMK Negeri di kota Balikpapan mewakili sekolah seluruh Indonesia pada ajang tersebut setelah lolos kurasi dari 21 designer di Indonesia.
Baca juga: Kisah 2 Murid SMKN 4 Balikpapan Berhasil Pamerkan Busana Khas Kaltim di Front Row Paris
Titin membeberkan, hal ini juga dipicu dari dampak pembangunan Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Selain itu, dirinya juga telah mendapat perhatian IFC karena keberhasilannya pada upskiling dan reskilling guru di Kota Malang.
Saat itu, karyanya terpilih untuk tampil di Jakarta Fashion Week. Maka tak ayal, sekolah tempat ia bekerja "dilirik" oleh IFC karena memiliki peluang untuk tampil di ajang internasional.
Ia membeberkan, kedua siswinya itu ia dampingi mulai dari persiapan, hingga saat kembali ke Balikpapan.
Baca juga: Viral 2 Siswi SMKN 4 Balikpapan Pamer Karya Busana di Front Row Paris Bikin Bangga
Baik dalam hal pencarian ide yang hanya seminggu, pengerjaan sekitar 16 busana dalam waktu 1 bulan, hingga persiapan lainnya seperti vitamin dan pakaian untuk dua muridnya tersebut.
Sebab baginya, mengangkat potensi para muridnya memang menjadi tindakan membanggakan bagi seorang guru.
Meski membutuhkan pengorbanan, namun menurut Titin, buah dari perjuangannya itu akan sangat manis pada akhirnya.
Di samping itu, Titin memiliki prinsip bahwa setiap ada peluang atau potensi, wajib untuk diambil.
Baca juga: SMKN 4 Balikpapan Sinkronisasi Kurikulum Industri Perhotelan
Sedangkan hasilnya adalah urusan belakangan. Hal terpenting dari semua itu adalah usaha.
Anak-anak ini punya potensi, kalau tidak kita angkat, sayang. Jadi mereka ini kita bimbing dengan teknik yang tepat dan intens, Alhamdulillah jadi bisa.
"Memang harus butuh pengorbanan. Harus magang 1 bulan, dan benar-benar full jahit, bahkan lembur. Tapi hasilnya seperti ini," ungkapnya, Minggu (17/9/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.