Pileg 2024
Simulasi Pengamanan Pemilu 2024 di Kukar, Polisi jadi Pengunjuk Rasa
Ratusan massa demonstran terlibat bentrok dengan anggota Kepolisian Resor Kutai Kartanegara.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Ratusan massa demonstran terlibat bentrok dengan anggota Kepolisian Resor Kutai Kartanegara (Polres Kukar) karena tidak menerima hasil Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Ratusan polisi dari Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) terpaksa memukul mundur aksi para demonstran, yang membuat kerusuhan di sekitar Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar, Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur, Selasa (19/9/2023).
Kepolisian bahkan harus menurunkan satu unit mobil Water Cannon dan tembakan gas air mata untuk memecah kerumunan massa yang sudah tidak terkendali.
Mereka melempari petugas dengan batu saat dicegah memasuki Sekretariat KPU Kukar karena tidak puas dengan hasil pemilu.
Baca juga: Modus Baru Politik Uang Pemilu 2024, Money Politic Digital, Caleg Bagi Deposit di Akun Judi Online
Tindakan ini dilakukan dalam rangka simulasi pengamanan pemilu dalam Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar oleh Polres Kukar.
Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, Kodim 0906/Kukar, dan perwakilan partai politik (parpol) peserta pemilu.
Simulasi ini digelar di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar, Jalan Wolter Monginsidi, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong.
Kapolres Kukar AKBP Hari Rosena, menjelaskan, simulasi telah disiapkan sejak tahun lalu, mengikuti arahan dari Mabes Polri dan Polda Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca juga: Marak Aksi Pemalakan di Turap Tenggarong, Samapta Polres Kukar Gencarkan Patroli
Polres Kukar telah melakukan gladi, termasuk Tactical Floor Game (TFG) dengan melibatkan 508 personel dan 280 bantuan dari instansi terkait terlibat dalam simulasi Sispam Kota.

“Kita tetap siapkan pengamanan di Kukar, apa pun situasi dan kondisinya. Kami berharap tidak akan ada eskalasi konflik atau kejadian serupa di Kukar,” ungkap Hari, Selasa (19/9/2023).
Tujuan utama simulasi ini ialah memastikan pelaksanaan tahapan pemilu 2024 berjalan aman, damai, dan kondusif.
Baca juga: Polres Kukar Gelar Dialog Pencegahan Radikalisme dan Terorisme
Sistem pengamanan ini melibatkan seluruh tahapan pemilu, mulai dari masa kampanye hingga pasca penghitungan suara.
Berikan Gambaran Konflik
Simulasi mencakup potensi konflik saat kampanye, pemungutan suara, hingga pasca penghitungan suara.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang bakal terjadi dalam tahapan kampanye, sesuai kondisi riil di lapangan.
Menurut Hari, persiapan pengamanan penting dilakukan untuk memberikan gambaran kepada personel agar dapat mengantisipasi situasi konflik yang mungkin terjadi.
"Harapannya, konflik dan perpecahan tidak terjadi saat pesta demokrasi di Kukar pada 2024. Kita dukung," ungkapnya.
"Kita amankan sehingga pemilu kondusif,” tandasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.