Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif: PKN Sebut Isran Noor dan Rudy Mas'ud, Tokoh yang Cocok Pimpin Kaltim
Berikut ini lanjutan wawancara eksklusif Tribun Kaltim dengan Sekretaris Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), M Ikhsan Hattu.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini lanjutan wawancara eksklusif Tribun Kaltim dengan Sekretaris Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), M Ikhsan Hattu.
Keberadaan generasi muda sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024 juga dilirik Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Jumlah pemilih pemula yang umumnya berusia belasan hingga 20-an tahun, di Pemilu 2024 tergolong tinggi.
Sekretaris Umum PKN Kaltim, M Ikhsan Hattu, menyatakan partainya memiliki strategi agar bisa menggaet genereasi Z ini. “Untuk generasi Z ini kami membuka porsi untuk mereka.
Baca juga: Wawancara Eksklusif: PKN tak Hanya Menjual Anas Urbaningrum di Pemilu 2024
Sehingga mereka merasa nyaman berada di PKN. Banyak sekali anak-anak muda yang bergabung di PKN hari ini,” kata Ikhsan Hattu di Talkshow Tribun Kaltim, Mata Lokal Memilih "Tak Hanya Jual Anas", Kamis (31/8) di Youtube Tribun Kaltim Official.
Bagaimana isu-isu yang diangkat PKN untuk menggaet generasi muda di Pemilu 2024? Simak petikan wawancara eksklusifnya berikut ini.
Pemilu 2024 berjalan serentak, apakah PKN sudah menentukan diri masuk koalisi mana? PKN belum mengambil sikap berada di posisi mana. Target kursi PKN di Kaltim?
Target kita semua kabupaten/kota dan provinsi terisi. mendapatkan kursi di DPR. Target provinsi minimal 3 kursi.
Di mana lumbung-lumbung suara dari PKN di Kaltim?
Ada di kota Samarinda, Berau, Kutim, Bontang dan juga Kutai Kartanegara.
Caleg-caleg yang dipasang apakah anak muda atau tokoh-tokoh berpengalaman di dunia politik?
Saya kira bervariasi.
Isu besar apa yang dibawa PKN di Kaltim?
Terkait Kaltim, bagaimana kita mendukung pembangunan IKN. Mempercepat proses pembangunannya.
Apakah hanya itu?
Ada isu lain. Tapi yang terpenting bagaimana merebut kursi di provinsi dan kabupaten/kota sehingga, sehingga banyak isu yang akan diangkat kepermukaan.
Pendapat anda terkait isu klasik soal dana bagi hasil ke Kaltim?
Saya kira tidak hanya jadi persoalan pemda, tapi ini menjadi persoalan kita semua. Sehingga setiap elemen masyarakat di Kaltim menjadi perlu bersatu.
Saya kira ada ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap kami di kaltim.
Dana bagi hasil itu sangat kurang yang kita rasakan disini. Semua dilarikan ke pusat sehingga terjadi ketimpangan-ketimpangan pembangunan, diluar Kalimantan dan Kaltim sendiri.
Saya berharap elemen masyarakat dan pemerintah, termasuk PKN sendiri akan memperjuangkan bagaimana dana bagi hasil itu lebih besar diberikan ke daerah penghasil seperti di Kaltim.
Bayangkan saja di Kaltim ini dari sektor migas Rp500 triliun. Dikembalikan ke daerah hanya Rp20 triliun lalu dibagi ke 10 kabupaten kota, berapa yang didapat. Jadi ada sebuah ketidakadilan yang luar biasa terjadi.
Jika PKN berhasil menempatkan wakilnya di DPR apa yang dilakukan?
Saya kira itu adalah bagian dari perjuangan PKN. Karena hari ini kita mau bicara tapi masih di luar (sistem). Ini kelemahan kita di Kaltim, ada 8 orang anggota DPR yang ada di pusat namun tidak mampu memperjuangkan itu DBH.
Mereka bagian dari wakil Kaltim tapi hampir tidak pernah membicarakan persoalan DBH.
Saya berharap elemen masyarakat yang mewakili Kaltim di pusat dan pemda, DPRD provinsi dan kabupaten/kota harusnya duduk bersama membicarakan itu sehingga memberikan tekanan yang cukup besar ke pusat agar pembagian itu lebih besar porsinya untuk Kaltim.
Bagaimana pandangan PKN terhadap IKN di Kaltim?
Saya kira punya cukup besar dan kami berterima kasih pada pemerintah hari ini yang sudah memilih Kaltim untuk jadi IKN baru. Itu artinya sudah terjadi pemerataan.
Tidak lagi orang bicara infrastruktur itu hanya di Jawa. Tapi saat ini ada juga di Kaltim. Maka pemindahan ibu kota ini, kami cukup menerimanya dengan baik.
Pemilu 2024 sekitar 60 persen pemilih adalah kalangan milineal, bagaimana PKN merangkulnya?
Untuk generasi Z ini kami membuka porsi untuk mereka. Sehingga mereka merasa nyaman berada di PKN. Banyak sekali anak-anak muda yang bergabung di PKN hari ini. Kami punya strategi khusus untuk menggaet mereka. Tapi strateginya kita tidak bisa buka disini
Apakah PKN punya struktur Angkatan Muda Partai ?
Ada, PKN memiliki struktur seperti itu. Programnya sudah berjalan baik di provinsi sendiri, maupun di Kabupaten/Kota.
Bagaimana dengan Pilkada Kaltim?
Saya kira belum fokus ke situ. Sebagai partai baru kami saat ini berpikir mengisi kursi-kursi di DPR dulu baru kita akan berbicara pilkada.
Bicara pilkada, kriteria seperti apa yang diinginkan oleh PKN sebagai pemimpin Kaltim?
Kriterianya salah satunya calon pemimpin Kaltim bisa memperjuangkan DBH supaya masyarakat Kaltim ini bisa sejahtera.
Bagaimana membangun Kaltim lebih baik ke depan. Apalagi ada IKN.
Sudah ada tokoh yang sesuai dengan kriteria itu?
Ada beberapa nama yang muncul. Seperti Isran Noor, Rudy Mas'ud. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.