Ajudan Kapolda Kaltara Meninggal

Ini Permintaan Ajudan Kapolda Kaltara ke Istri Via WA 20 Menit Sebelum Dikabarkan Tewas

Terungkap permintaan ajudan Kapolda Kaltara ke istri via WhatsApp 20 menit sebelum dikabarkan tewas.

|
Editor: Doan Pardede
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
AJUDAN KAPOLDA TEWAS - Keluarga Brigadir Polisi Setyo Herlambang saat datangi proses autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap permintaan ajudan Kapolda Kaltara ke istri via WhatsApp 20 menit sebelum dikabarkan tewas.

Istri Brigpol SH atau Brigadir Polisi Setyo Herlambang sempat melakukan komunikasi via WhatsApp sebelum akhirnya ajudan Kapolda Kaltara dikabarkan tewas.

Keluarga Brigadir Polisi Setyo Herlambang minta penyelidikan dilakukan secara transparan.

"Saya minta supaya transparan dan terbuka kenapa ada kejadian seperti itu, satu sisi adik saya akan melahirkan," ujar Kakak ipar korban Dwi Jatmiko saat menghadiri autopsi di rumah sakit Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Terungkap Alasan Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di Semarang Usai Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas

Dwi menjelaskan sekitar pukul 10.44 WIB di hari kejadian, pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) masih berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp dengan sang istri.

Kemudian, istrinya tidak bisa menghubungi sekitar pukul 11.00 WIB.

"Saat itu adik di rumah Jalan Gajah Timur Dalam V Semarang," ujarnya saat akan meninggalkan RS Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023).

Korban saat itu meminta istrinya agar makan yang banyak karena akan melahirkan.

Setelah itu tidak ada komunikasi lagi.

"Cuma suruh makan banyak. Setelah itu loss contact," imbuhnya.

Menurutnya istri korban mendapat kabar Brigpol Setyo Herlambang meninggal dunia sekitar pukul 11.15 WIB.

Kabar itu disampaikan dari teman korban melalui telepon.

"Dapat telepon dari temannya katanya kecelakaan. Tapi kecelakaan apa maksudnya saya tidak tahu. Kejatuhan genting aja itu bisa dikatakan kecelakaan," tuturnya.

Dwi menjelaskan istri korban meminta autopsi dilakukan di Semarang. Saat dilakukan autopsi dirinya melihat ada luka tembak di dada kiri korban.

20230923_Ajudan Kapolda Kaltara Tewas_2
AJUDAN KAPOLDA TEWAS - Jenazah ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Brigpol Setyo Herlambang telah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023).

"Lukanya hanya satu tembus ke belakang," bebernya.

Di sisi lain Dwi menjelaskan korban sudah 10 tahun berdinas di luar Jawa. Pulangnya pun setiap dua tahun sekali.

"Sementara istrinya, perawat di Rumah Sakit Tlogorejo. Jadi hubungannya jarak jauh kalau sama suaminya," tuturnya.

Ia menuturkan selama hubungan adiknya baik-baik saja. Tidak ada hal yang mencurigakan selama ditinggal dinas.

"Hubungannya baik-baik saja. Tidak ada kode apapun," tandasnya, seperti dilansir TribunJateng.com di artikel berjudul Istri Brigpol SH Komunikasi Via WA 20 Menit Sebelum Ajudan Kapolda Kaltara Dikabarkan Tewas.

Sosok Brigpol Setya Herlambang

Brigpol Setya Herlambang merupaka ajudan Kapolda Kaltara tewas di rumah dinas.

Ada senpi di samping jasad Brigpol Setyo Herlambang saat ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya

Sosok Brigpol SH, ajudan Kapolda Kaltara yang ditemukan meninggal di rumah dinasnya, ternyata punya prestasi tak sembarangan.

Baru-baru ini tragedi ajudan Kapolda Kaltara meninggal diduga tertembak di rumah dinasnya tengah menjadi sorotan.

Kematian Brigpol SH ajudan polisi tersebut masih diselidiki.

Brigpol SH ditemukan bersimbah darah dan disampingnya tergeletak senjata api (Senpi).

Diketahui Senpi tersebut jenis HS-9 dengan No. Senpi : HS178837 yang merupakan Inventaris Dinasnya.

Dugaan sementara disebut bahwa Brigpol SH meninggal dunia karena kelalaian.

Lalu, seperti apa sosoknya?

Baca juga: Ajudan Kapolda Kaltara Tewas di Rumah Dinas, Senjata Api Tergeletak, Keluarga Minta Otopsi

Diketahui ajudan Kapolda Kaltara yang meninggal dunia tersebut adalah Setyo Herlambang (SH).

Setya Herlambang merupakan seorang polisi berpangkat Brigadir Polisi (Brigpol).

Ia bertugas sebagai ajudan dari Kapolda Karltara Irjen Pol Daniel Adtyajaya.

Selain menjadi ajudan, ternyata sosok Brigpol SH mempunyai prestasi tak sembarangan.

Sebelum menjadi ajudan, ia pernah menjabat sebagai Banit 3 Subden 1 Den Gegana Sat Brimob Polda Kaltara.

Brigpol SH pernah masuk sebagai pasukan Gegana yang termasuk dalam pasukan elit.

Menjadi pasukan Gegana Korps Brimob Polri cukup membanggakan.

Berbagai terror yang terjadi di Indonesia baik menggunakan senjata api, bom maupun bahan kimia lainnya dapat ditangani dengan baik.

Para personel Gegana dilengkapi dengan kemampuan dan peralatan yang mumpuni dapat menganalisa setiap perkembangan jenis terror terutama yang menggunakan bahan peledak.

Pasukan Gegana Korbrimob ini juga merupakan unsur pelaksana utama yang berada di bawah Dankorbrimob Polri.

Danpas Gegana bertugas Membina, Mengawasi dan Mengendalikan Satuan-satuan dalam lingkungan pasukan Gegana.

Dengan rekam jejak menjadi ajudan dan juga pernah menjadi bagian dari pasukan Gegana tentu, prestasi Brigpol SH diperhitungkan.

Sebelum bertugas di Polda Kaltara, Brigpol SH merupakan anggota polisi asal Kendal, Jawa Tengah.

Diketahui sosok Brigpol SH telah berkeluarga.

Brigpol SH meninggalkan seorang istri dan anak yang masih kecil.

Baca juga: Ajudan Kapolda Kaltara Tewas di Rumah Dinas, Senjata Api Tergeletak, Keluarga Minta Otopsi

Kronologi Kejadian

Menurut Kabid Humas Polda Kaltara, Brigpol SH ditemukan meninggal sekira pukul 13.10 Wita Jumat (22/9/2023) di kamar rumah dinasnya.

Saat ditemukan, kondisi Brigpol SH sudah tak bernyawa.

Ia tergeletak bersimbah darah di samping senjata api jenis HS-9 yang diduga merupakan inventasi dinas.

Setelah kejadian Polda Kaltara langsung melakukan pemeriksaan dan olah TKP.

Brigpol SH sempat dibawa ke rumah sakit Tarakan untuk dilakukan otopsi.

Namun, lebih lanjut Kabid Humas Polda Kaltara Budi Rachmat menegaskan ajudan Polda Kaltara itu bukan meninggal karena mengakhiri hidup.

Dari pemeriksaan sementara, menurutnya Brigpol SH meninggal akibat kelalaian saat membersihkan senjata api.

"Bukan mengakhiri hidup, dugaan sementara korban sementara membersihkan senjata api, jadi akibat kelalaian," ungkap Budi Rachmat, dikutip TribunKaltara, Sabtu (23/9/2023).

Budi Rachmat mengatakan pihaknya masih menunggu hasil otopsi guna mengetahui penyebab Brigpol SH meninggal dunia.

Dikutip dari TribunKalarta, keluarga meminta agar Brigpol SH diotopsi di Semarang.

Sebelumnya kepolisian membawa jenazah Brigpol SH, ajudan Kapolda Kalarta yang ditemukan meninggal dunia di kamar rumah dinas ke RSUD Tarakan untuk dilakukan otopsi.

Namun, belakangan rencana otopsi jenazah Brigpol SH di Tarakan batal dilakukan.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu Setianto mengungkap alasan keluarga memilih jenazah Brigpol Setyo Herlambang dilakukan autopsi di Kota Semarang.

Rencananya selepas jenazah sampai di Bandara Juanda Surabaya akan dibawa ke RS Bhayangkara di Pedurungan Semarang untuk dilakukan autopsi.

"Keluarga pilih autopsi di Semarang bukan di Kaltara karena di sana fasilitasnya kurang maksimal," katanya saat dihubungi, Sabtu (23/9/2023).

Selepas proses autopsi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Desa sumber Agung, Weleri, Kabupaten Kendal.

Nantinya proses pemakaman dilakukan dengan prosesi upacara pemakaman polri.

"Kita tak tahu akan dimakamkan kapan tetapi Polres Kendal sudah menyiapkan prosesi pemakamannya," bebernya.

Sebelumnya, anggota polisi asal Kendal Brigpol Setyo Herlambang ditemukan tewas bersimbah darah di kamar dinasnya di rumah ajudan Kapolda Kaltara, Jumat (22/9/2023) siang.

Ia adalah ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Aditya Jaya persisnya dari satuan Gegana Sat Brimob Polda Kaltara.

Rencananya, jenazah akan dipulangkan ke kampung halamannya di Desa sumber Agung, Weleri, Kabupaten Kendal.

"Iya, dari Kaltara naik pesawat pagi ini pukul 07.00," jelas Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu Setianto saat dihubungi, Sabtu (23/9/2023), seperti dilansir TribunJateng.com di artikel berjudul Sosok Brigpol SH Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Tertembak, Keluarga Pilih Diautopsi di Semarang.

Menurutnya pesawat landing di Bandara Surabaya selanjutnya perjalanan bakal ditempuh melalui jalur darat.

"Bisa jadi sore baru sampai (Kendal)," bebernya.

Informasi yang dihimpun Tribun, keluarga korban meminta jenazah diautopsi di Kota Semarang.

Menurut rilis polda kaltara Brigpol Setyo Herlambang ditemukan bersimbah darah di kamarnya dan di samping tubuhnya ditemukan senjata api jenis HS-9 dengan nomor senpi HS177837 Inventaris Dinas.

Polda Kaltara membantah korban melakukan bunuh diri melainkan adanya kelalaian saat membersihkan senjata api.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved