Jersey Kandang dan Tandang Persiba Balikpapan di Liga 2 2023/2024 Rilis, Ternyata Punya Makna Khusus

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut jersey Persiba Balikpapan untuk musim 2023/2024 di Liga 2, punya makna khusus.

Ya, jersey kandang dan tandang Persiba Balikpapan saat ini telah dirilis.

Equal menjadi appareal Persiba Balikpapan di musim baru ini.

Klub yang bermarkas di Stadion Batakan Balikpapan ini telah berdiri sejak 1950.

Baca juga: Hasil Liga 2 Hari Ini, Persipura Jayapura vs Persiba Balikpapan Saling Bagi Poin di Stadion Mandala

Baca juga: Hasil Persewar vs Persiba Balikpapan di Liga 2, Beruang Madu Gagal Lagi Raih Poin Usai Kalah 0-1

Baca juga: 16 Penampakan Jersey Persiba Balikpapan dari Masa ke Masa, Mana Favoritmu?

Untuk diketahui, Persiba Balikpapan menunjukan eksistensinya di panggung sepak bola nasional sejak 1984-1985.

Jersey sebagai identitas klub tentu tak terpisahkan dari sejarah Persiba Balikpapan tersebut.

Berikut jersey kandang dan tandang Persiba Balikpapan yang memiliki makna khusus.

Melalui laman Instagram @persibabpp, diketahui penampakan jersey kandang Persiba Balikpapan.

Diketahui, jersey kandang ini mengembalikan kepada warisan tahun 80an dengan gaya modern dan kebanggaan.

Perpaduan warna tahun 80-an di mana era kejayaan Belalang Tempur di kancah sepakbola Indonesia dan disempurnakan oleh kerah bermotif Jembatan Pulau Balang yang merupakan representasi membangun Persiba Balikpapan lebih tangguh dan bersama-sama melewati segala sekelilingnya.

Sedangkan, jersey tandangnya, memiliki kombinasi warna Emas serta hitam menciptakan jersey tandang pasukan Belalang Tempur, motif khas Kalimantan Timur seperti Gigi Haruan dipadukan dengan Batik Batang Ga ring yang memiliki arti elegansi dan ditambahkan line art Beruang Madu yang membuat identitas Balikpapan semakin terlihat jelas,

Simak penampakan jersey Persiba Balikpapan dari masa ke masa yang dikutip dari Football Kit Archieve.

1995-1996

Jersey kandang Persiba Balikpapan ini dipakai tahun 1995-1996.

Ini dibuat oleh Adidas dan dipakai untuk Liga 1 Indonesia (Liga Dunhill saat itu).