Pilpres 2024

Hasil Survei Capres Cawapres 2024: Anies-Cak Imin Kuat di Basis Suara PA 212, Cek Prabowo dan Ganjar

Berikut hasil survei capres cawapres 2024. Pasangan Anies-Cak Imin kuat di basis suara PA 212. Cek kekuatan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Instagram ganjar_pranowo/prabowo/aniesbaswedan
Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo - Anies Baswedan. Berikut hasil survei capres cawapres 2024. Pasangan Anies-Cak Imin kuat di basis suara PA 212. Cek kekuatan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto jelang pendaftaran Pilpres 2024.

Berikut hasil survei capres cawapres 2024.

Tengok Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis laporan hasil survei terkait preferensi bakal calon presiden (capres) dari kelompok pendukung Aksi Bela Islam 212.

Dari hasil survei capres/cawapres 2024, pasangan Anies-Cak Imin kuat di basis suara PA 212.

Cek kekuatan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di ceruk suara PA 212.

Baca juga: Cak Imin Ketakutan Suara PKB Diambil PSI dan Kaesang, Cawapres Anies Singgung Nama Besar Jokowi?

Baca juga: Motif Kaesang Pilih Partai Koalisi Pengusung Ganjar yang Ditemui Pertama Kali Sebagai Ketum PSI

Baca juga: Hasil Survei Cawapres 2024 PRC: Cak Imin Belum Mampu Dongkrak Anies di Jatim, Prabowo dan Ganjar?

"Gerakan 212 itu punya efek signifikan terhadap pemilihan presiden atau pilpres," kata pendiri SMRC Saiful Mujani pada Kamis (21/9/2023).

Aksi Bela Islam 212 adalah tajuk gerakan demonstrasi yang awalnya digelar sejumlah organisasi masyarakat Islam pada 2016, dan berkembang hingga sekarang.

Aksi tersebut dilatarbelakangi munculnya kasus dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Salah satu sosok yang memimpin orasi menuntut Ahok dipenjara atas penistaan agama dalam Aksi 212 adalah Rizieq Syihab dari Front Pembela Islam (FPI).

Menurut survei SMRC, dari 4.260 orang responden, 38 persen di antaranya mendukung Aksi Bela Islam 212, sedangkan 51,6 persen lainnya menyatakan tidak setuju dengan gerakan tersebut.

Adapun dari basis responden pendukung Aksi 212, Anies Baswedan meraih suara tertinggi yaitu 42 persen, sedangkan Prabowo Subianto meraih suara 35 persen, dan Ganjar Pranowo hanya 18 persen.

"Ini sesuai perkiraan. Jadi, pendukung (Aksi) 212 itu, kalau nggak ke Anies, ya ke Prabowo," tutur Saiful.

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru: Elektabilitas Anies Baswedan Melonjak Berkat Cak Imin

SMRC pun membuat simulasi pilpres head to head dengan dua pilihan nama, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Hasilnya, 59 persen responden pendukung Aksi 212 memilih Prabowo, dan 29 persen lainnya memilih Ganjar.

Menurut Saiful, sebagian massa pendukung Aksi 212 yang memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 masih bertahan.

Namun, Prabowo diprediksi tidak akan menunjukkan kedekatannya secara terang-terangan dengan kelompok tersebut.

"Dia (Prabowo) juga tidak akan eksplisit menunjukkan kedekatannya dengan massa Gerakan 212 tersebut, karena berharap tambahan dukungan dari pemilih atau pendukung Jokowi," jelasnya.

Survei nasional SMRC ini melibatkan 4.260 orang responden yang dipilih secara acak (stratified multistage random sampling).

Koleksi data dilakukan pada 31 Juli-11 Agustus 2023 melalui wawancara tatap muka. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 1,65 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru: Pasangan Kandidat Terkuat di Pilpres 2024 di Jatim

Profil Anies Baswedan Saat Menjabat Gubernur DKI Jakarta

Pada pemilihan calon Gubernur, Anies Baswedan menggandeng Sandiaga Uno yang merupakan seorang pengusaha dan politikus Partai Gerindra sebagai wakilnya. Anies dan Sandiaga mendapatkan nomor urut tiga saat pengundian.

“Jakarta Maju Bersama” merupakan jargon kampanye keduanya. Pada babak terakhir pilkada, Anies dan Sandi unggul dengan perolehan suara 57,96 persen.

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik pada tanggal 16 Oktober 2017 di Istana Merdeka, Jakarta.

Setelah resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat beberapa kebijakan diantaranya:

1. DP Nol

Program ini merupakan program bagi masyarakat Jakarta untuk memiliki rumah dengan uang muka yang ringan bahkan tanpa uang muka sama sekali.

Program ini mendapatkan banyak kritikan dan adanya tidak konsisten. Anies ingin “DP Nol Persen“, tetapi hal ini dianggap melanggar aturan Bank Indonesia.

Anies Baswedan juga dianggap tidak konsisten apakah rumah yang ditawarkannya merupakan rumah tapak atau rumah susun.

Sandiaga Uno menegaskan bahwa program ini mirip dengan program rumah susun yang ada di Singapura. Program tersebut berupa pemerintah membangunkan rumah bukan sebagai fasilitator pembiayaan.

2. Proyek Reklamasi

Anies Baswedan membatalkan perizinan reklamasi tiga belas pulau di Teluk Utara pada 26 September 2018.

Terdapat empat pulau yang sudah dibangun terlebih dahulu dan dilanjutkan pembangunannya pada tahun 2018.

Baca juga: Hasil Survei Capres, Anies Melejit di Jawa Timur, Pengamat Sebut Ada Potensi Menang di Basis Ganjar

3. Stadion Internasional Jakarta

Pembangunan ini sebenarnya sudah direncanakan semenjak Jokowi menjabat sebagai Gubernur, tetapi pembangunannya baru direalisasikan pada tahun 2019.

4. Banjir di Jakarta

Dalam rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah, Anies Baswedan menerapkan program sumber daya air untuk pengendalian banjir, seperti revitalisasi prasarana sumber daya air dengan konsep naturalisasi, pembangunan sumur resapan, meningkatkan revitalisasi kanal, revitalisasi sistem polder, pembangunan tanggul pengaman pantai, dan juga perbaikan tata kelola air.

5. Penanganan Covid-19 di Jakarta

Saat virus Covid-19 memasuki Indonesia dengan adanya dua pasien yang positif, Anies Baswedan mengumumkan pembentukan Tim Tanggap Covid-19.

Pelaksanaan hari bebas kendaraan motor ditiadakan untuk menghindari kerumunan.

Tidak adanya kegiatan belajar di sekolah, penghentian operasional kantor, tempat hiburan serta destinasi wisata ditutup.

Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB pertama kali diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan juga PSBB pertama yang dilakukan di Indonesia. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Hasil Survei Capres 2024 SMRC: Elektabilitas Anies Unggul di Kalangan Pendukung Aksi Bela Islam 212

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved