Pilpres 2024
Terpilihnya Kaesang Jadi Ketum PSI Berpotensi Gerus Suara PDIP, Hasto Singgung Cita-cita Kebersamaan
Terpilihnya Kaesang sebagai ketum PSI berpotensi gerus suara PDIP, Hasto singgung soal cita-cita kebersamaan.
Penulis: Eni | Editor: Doan Pardede
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, hal ini salah satunya disebabkan basis massa PSI dan PDIP yang beririsan.
"Masuknya Kaesang ke PSI, bahkan menjadi Ketum PSI, jelas akan mempertebal gesekan antara PDIP dan PSI. Karena sejak awal memang kedua partai ini memilih basis pemilih dengan ceruk massa dan karakteristik yang serupa,” kata Umam kepada Kompas.co, Selasa (27/9/2023).
"Sehingga kanibalisme elektoral antara PSI dan PDIP sudah terlihat pada Pemilu 2019 lalu,” kata dia.
Sebagai putra bungsu Jokowi, Kaesang diprediksi mampu menarik sebagian suara pemilih loyal ayahnya, khususnya yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera Utara, dan Indonesia bagian timur.
Di satu sisi, ini menjadi angin segar bagi PSI yang akan semakin dinamis dan kompetitif di kancah politik.
Namun, di sisi lain, situasi ini bisa mengancam PDIP.
Apalagi jika kelak PSI tak memberikan dukungan buat bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo, melainkan merapat ke koalisi pendukung Prabowo Subianto.
Kondisi ini diyakini bakal berpengaruh ke suara Ganjar pada pemilu presiden (pilpres) mendatang.
Baca juga: Kaesang Dipilih Jadi Ketum meski Baru Masuk PSI, Pengamat Sebut Bukan Sekadar Anak Presiden
Penanda Perpisahan Jalan Politik Antara Jokowi dan PDIP

Presiden Jokowi tidak melarang putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk bergabung dengan PSI.
Jokowi bahkan memberikan restu kepada Kaesang untuk menjadi Ketua Umum PSI.
Keputusan PSI menetapkan Kaesang sebagai Ketua Umum dinilai menjadi penanda perpisahan jalan politik antara Jokowi dan PDIP.
Pernyataan itu disampaikan oleh peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro saat dihubungi, seperti dikutip pada Senin (25/9/2023).
"Ini menjadi titik persimpangan penanda pisah jalan antara Joko Widodo dan PDI Perjuangan," kata Bawono.
Bawono mengatakan dengan sinyal tersebut, akan ada dua peristiwa yang kemungkinan bisa terjadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.