Pilpres 2024

Digadang-gadang Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Pilih Manut pada Ketua Umum PDIP Megawati

Digadang-gadang jadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming pilih manut pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

X @PDI_Perjuangan via YouTube Kompas TV
Digadang-gadang jadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming pilih manut pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNKALTIM.CO - Digadang-gadang jadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming pilih manut pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Wakil Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turut hadir di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP IV di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Gibran Rakabuming jadi salah seorang tokoh muda PDIP yang terus mendapat sorotan jelang Pilpres 2024 ini.

Ia bukan hanya sempat digadang-gadang jadi bakal cawapres Ganjar Pranowo.

Tetapi juga diusulkan jadi bakal cawapres dari kubu sebelah, Prabowo Subianto.

Baca juga: Kans MK Kabulkan Gugatan Batas Usia Peserta Pilpres 2024 Besar, PDIP Legowo Gibran Cawapres Prabowo

Baca juga: PDIP Legowo Gibran Jadi Cawapres Prabowo? Kans MK Kabulkan Gugatan Batas Usia Peserta Pilpres Besar

Baca juga: Fokus pada Ganjar, Elite PDIP Sebut Tak Ambil Pusing Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo Subianto

Gibran mengatakan dirinya menunggu arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait langkah-langkah untuk Pilpres 2024.

"Saya nunggu arahan dari Bu Ketum saja," kata Gibran pada sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP IV di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Gibran menuturkan dirinya juga menunggu langkah-langkah strategis pemenangan Pemilu 2024 hasil Rakernas IV PDIP.

"Ya, kita nunggu arahan aja dari pimpinan," ujar putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meyakini Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka setia mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Hasto mengatakan hal itu tampak ketika Gibran ikut bersama rombongan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memasuki ruangan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP.

"Ya kalau gitu kan setia ini kan muncul dari nurani, muncul dari komitmen, muncul dari kesadaran. Enggak ada setia itu dengan ancaman, apalagi setia dengan gebrak-gebrak meja, itu enggak ada, setia itu dengan kesadaran," kata Hasto pada sela-sela Rakernas PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Dia menjelaskan Gibran akan mendukung Ganjar di Pilpres 2024.

Terlebih, mantan Gubernur Jawa Tengah itu memiliki rekam jejak yang jelas.

"Ya tentu saja, kami meyakini itu semuanya (Gibran dukung Ganjar) karena Pak Ganjar ini kan sosok pemimpin yang baik, track recordnya jelas, keluarganya jelas, tidak punya beban terhadap masa lalu," ujar Hasto.

Hasto lalu menyinggung bisikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Ganjar saat Rakernas agar langsung mengurus masalah pangan bila terpilih menjadi presiden di 2024.

"Apa yang disampaikan Pak Jokowi kepada Pak Ganjar di dalam pidato yang disaksikan oleh seluruh kader partai di seluruh Indonesia bahwa begitu menang harus bergerak cepat, maka ini maknanya dalam," ungkapnya.

"Artinya, kedaulatan pangan yang disampaikan sebagai komitmen PDIP dan Pak Ganjar Pranowo itu diamini oleh Pak Jokowi untuk bergerak dengan cepat," ucap Hasto menambahkan.

Profil Mahfud MD dan Biodata Khofifah Indar Parawansa, 2 Kandidat Kuat Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Simak informasi seputar bursa cawapres Ganjar Pranowo jelang pendaftaran PIlpres 2024.

Berikut profil Mahfud MD dan biodata Khofifah Indar Parawansa.

Baik Khofifah Indar Parawansa dan Mahfud MD jadi kandidat kuat jadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Hingga saat ini, publik masih dibuat menunggu terkait pengumuman siapa sosok yang akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Respon Cak Imin dan Surya Paloh Tanggapi Syahrul Yasin Limpo Diperiksa KPK

Nama bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo disebut sudah mengerucut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, meminta semua pihak untuk bersabar.

Terkait Khofifah atau Mahfud MD, Ganjar Pranowo mengatakan keduanya memiliki peluang yang sama.

Selain itu, ia mengatakan, nama-nama yang berkembang masih sangat dinamis hingga batas akhir pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 25 Oktober 2023.

"Cocok semua," ungkapnya di sela-sela Rakernas IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat.

"Semua punya kesempatan yang sama, tinggal komunikasinya saja," tambah Ganjar.

Baca juga: Terjawab Sudah Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024? Hendri Satrio: Mega dan Jokowi Sudah Setuju

Profil Khofifah Indar Parawansa

Dikutip dari PPDI Pemprov Jatim, Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 19 Mei 1965.

Khofifah adalah lulusan S2 FISIP Universitas Indonesia (UI).

Ia saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.

Khofifah, bersama Emil Dardak sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana negara pada 13 Februari 2019.

Sebelum menjadi Gubernur Jatim, Khofifah adalah Menteri Sosial di periode pertama pemerintahan Jokowi bersama Jusuf Kalla (JK), yaitu Kabinet Kerja.

Ia mundur dari jabatannya sebagai Mensos karena mencalonkan diri jadi Gubernur Jatim dalam Pilkada 2019.

Saat era Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Khofifah juga menjabat sebagai seorang menteri, yaitu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.

Kiprah Khofifah di dunia politik sudah berlangsung sejak lama.

Baca juga: Reaksi Kaesang Saat PSI Diajak Puan Maharani Kembali Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Dulu, ia menjabat sebagai Pimpinan Fraksi PPP DPR RI pada 1992-1997.

Lalu, di tahun 1995-1997, Khofifah menjadi Pimpinan Komisi VIII DPR RI.

Setahun setelahnya, ia menduduki posisi sebagai anggota Komisi II DPR RI.

Dari anggota Komisi II DPR RI, Khofifah naik menjadi Wakil Ketua DPR RI pada 1999.

Di tahun yang sama, ia ditunjuk menjadi Sekretaris Fraksi PKB MPR RI.

Saat Khofifah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, ia juga menjadi Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Pada 2004, ia terpilih menjadi anggota DPR RI dan menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI.

Khofifah kembali menjabat Ketua Fraksi PKB MPR RI di tahun 2004.

Selain di politik, Khofifah juga aktif di Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Ia saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, dikutip dari situs resmi NU.

Jabatan tersebut sudah diembannya selama empat periode, sejak tahun 2000.

Khofifah, bersama Alissa Qotrunnada Wahid, diamanahi sebagai Ketua PBNU Masa Khidmah 2022-2027.

Keduanya menjadi pemimpin perempuan pertama di NU.

Baca juga: Ganjar Pranowo Unggul Telak di Jawa Timur, Suara Anies Baswedan Meski Gandeng Cak Imin Stagnan

Profil Mahfud MD

Mahfud MD lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur pada 13 Mei 1957.

Ia merupakan anak dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah.

Saat lahir, Mahfud MD ini memiliki nama mononim atau satu kata saja, yakni Mahfud.

Kemudian, gurunya memutuskan untuk menambahkan nama ayahn Mahfud, yakni Mahmodin, untuk membedakan ia dengan murid lain yang bernama Mahfud di sekolah.

Mahfud MD mengenyam pendidikan dasar di Pondok Pesantren Al-Mardhiyyah, Waru, Pamekasan, Madura.

Ia juga sempat bersekolah di Sekolah Dasar Negeri Waru.

Begitu sekolahnya selesai, ia meneruskan studi di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN), Pamekasan.

Selain itu, Mahfud MD juga pernah sekolah di Pendidikan Hakim Islan Negeri (PHIN), Yogyakarta.

Mahfud MD mendapat gelar Sarjana (S1) di dua universitas berbeda, yakni di Universitas Islam Indonesia (UII) pada 1983 dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Di UII, Mahfud MD mengambil jurusan Hukum Tata Negara, sedangkan di UGM ia mengambil jurusan Sastra Arab.

Baca juga: Akhirnya Jokowi Beri Kode Keras Dukung Ganjar Pranowo, Effendi Gazali: Prabowo- Anies Harus Gemetar

Setelah lulus, Mahfud MD kemudian bekerja sebagai dosen untuk almamaternya di UII, Yogyakarta.

Sembari menjadi dosen, ia melanjutkan pendidikan S2 di UGM dengan mengambil jurusan Ilmu Politik.

Mahfud MD lulus S2 pada 1989, setelah selesai, ia kemudian melanjutkan studi dengan mengambil S3 jurusan Ilmu Hukum Tata Negara di UGM dan lulus pada 1993.

Pada 1998, Mahfud MD diangkat menjadi Direktur Pascasarjana di UII, Yogyakarta, hingga 2001.

Adapun pada 2000 hingga 2001, Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid.

Pada tahun yang sama, Mahfud MD juga menjadi anggota Tim Ahli Badan Pembinaan Hukun Nasional (BPHN) Departemen Hukum dan HAM.

Lalu, pada 2001, Mahfud MD ditunjuk Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

Mahfud MD masuk ke dunia politik dengan bergabung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Mahfud MD sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PKB pada 2002 hingga 2005.

Baca juga: Meski di Luar Nalar, Prabowo dan Ganjar Pranowo Bisa Berduet di Pilpres 2024, 3 Sosok Ini Penentu

Ia juga sempat terpilih menjadi anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2004-2008 untuk Fraksi PKB.

Kemudian, pada 2008, Mahfud MD terpilih menjadi hakim konstitusi melalui jalur DPR.

Ia juga terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi selama dua periode, yakni 2008-2011 dan 2011-2013.

Kemudian, pada 2017, Mahfud MD menjadi anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila hingga 2018.

Pada 2018, Mahfud MD juga menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila hingga sekarang.

Lalu, setelah Pemilihan Umum 2019, Mahfud MD ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjabat Menkopolhukam hingga saat ini. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Profil Khofifah dan Mahfud MD, Disebut Berpeluang jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 dan Terkait Pilpres 2024, Gibran: Saya Tunggu Arahan Bu Ketua Umum Saja

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved