Berita Balikpapan Terkini
Balikpapan Krisis Air, PDAM Sebut Pertambahan Penduduk Hingga El Nino Jadi Penyebab
Perumda Tirta Manuntung sebagai pemberi pelayanan air untuk masyarakat kota Balikpapan, membeberkan memiliki sekitar 116 ribu sambungan pelanggan
Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Perumda Tirta Manuntung sebagai pemberi pelayanan air untuk masyarakat kota Balikpapan, membeberkan memiliki sekitar 116 ribu sambungan pelanggan dari total 720 ribu penduduk.
Dewan Pengawas Perumda Tirta Manuntung, Adi Supriadi mengatakan, kapasitas air yang di distribusikan ke masyarakat tidaklah cukup.
Bagaimana tidak, Adi menjelaskan, PDAM saat ini defisit air sekitar 300 liter perdetik.
Sementara, mereka harus memproduksi air sekitar 1430 liter perdetik. Kemudian di distribusikan sebenyak 1330 liter perdetik untuk 116 ribu pelanggan tersebut.
"Jadi problemnya di Balikpapan adalah pertumbuhan jumlah penduduk tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan air baku. Lebih tinggi jumlah penduduk dibanding air baku," jelasnya pada program Titik Temu di Kanal YouTube Tribun Kaltim Official, Kamis (5/10/2023).
Baca juga: DPRD Dukung Rencana Revitalisasi Pipa Perumda Tirta Manuntung Balikpapan
Baca juga: Songsong IKN Nusantara, Perumda Tirta Manuntung MoU dengan Perumda Donggala
Untuk itu, dengan jumlah penduduk yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan air baku di Balikpapan, cukup membuat kebutuhan air baku semakin bertambah.
Adi juga membeberkan, sekitar 100 ribu penduduk belum terlayani air dari PDAM tersebut.
Menurutnya, beberapa penduduk memiliki opsi seperti Water Treatment Plant (WTP) hingga penggunaan sumur.
Namun, Adi membeberkan, tak semua masyarakat di wilayah kota Minyak memiliki sumur.
Terlebih, dengan adanya regulasi dari Pemerintah Pusat yang memperketat pengeboran air tanah sejak tahun 2022 lalu.
"Sehingga pilihan masyarakat Balikpapan semakin terbatas. Di satu sisi, PDAM sebagai operator PAM, belum sanggup memberikan pelayanan maksimal karena keterbatasan air baku. Disisi lain, juga ada regulasi yang membatasi warga untuk melakukan pengeboran air," jelasnya.
Tak hanya pertambahan penduduk, bagi Adi, fenomena El Nino juga menjadi pemicu krisis air di Balikpapan.
Bagaimana tidak, 2 waduk yang menjadi sumber air baku kota Minyak, Waduk Manggar dan Bendungan Teritip, mengalami penurunan kapasitas sebesar 50 persen.
Update dari Adi, saat mengecek Waduk Manggar yang terletak di km 12 itu, berada di level 8,2 meter, dari batas normal sebesar 10,3 meter. Sementara itu, batas pengambilan air di waduk tersebut berad di angka 5 meter.
Baca juga: Perumda Tirta Manuntung Balikpapan Kucurkan Rp 60 Miliar untuk Ganti Pipa Transmisi
"Tadi pagi saya cek, waduk Manggar berada di level 8,2 normalnya di 10,3 meter. Dengan batas pengambilan air di angka 5 meter. Jadi posisi masih ada 3 meter lagi yang bisa kita ambil," ungkapnya.
Sementara itu, tambah Adi, menurut informasi yang ia dapatkan tadi pagi, bendungan Teritip memiliki kapasitas di angka 2,42 meter dengan batas terendah pengambilan air di angka 1,8 meter.
"Kapasitas nya sudah di angka 2,42 m. Dengan batas terendah pengambila air, 1,8 m. Jadi sisa 60 cm," pungkasnya. (*)
Diskominfo Kaltim Gelar Sosialisasi Anti Hoaks dan Konten Pornografi di SMA Negeri 5 Balikpapan |
![]() |
---|
Balikpapan Perkuat Bank Sampah Demi Pertahankan Adipura Kencana |
![]() |
---|
Wanita Asal Balikpapan Hobi Koleksi Art Toys, Si Juki Rp1,7 Juta Jadi Favorit |
![]() |
---|
SAR Balikpapan Tuntaskan 64 Operasi Sepanjang 2025, 96 Korban Berhasil Diselamatkan |
![]() |
---|
TPA Manggar Balikpapan di Ambang Kolaps, UPT Rencanakan Penggalian Zona Nonaktif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.