Berita Nasional Terkini

Jokowi Diusulkan Gantikan Megawati, Bambang Pacul: Kalau Ingin PDIP Mati Suaranya, Ya Silahkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan gantikan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDIP membuat Bambang Pacul buka suara.

Instagram puanmaharaniri
Kebersamaan Megawati dengan Jokowi di salah satu acara PDIP. Presiden Joko Widodo diusulkan gantikan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDIP membuat Bambang Pacul buka suara. Bambang Pacul juga menyebut orang yang mengusulkan tersebut tak mengerti sejarah PDIP. 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan gantikan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDIP membuat Bambang Pacul buka suara.

Ketua DPD PDI-Perjuangan Jawa Tengah, Bambang "Pacul" Wuryanto menyebut jika PDIP ingin mati suaranya, silahkan saja Megawati Soekarnoputri diganti,

Bambang Pacul juga menyebut orang yang mengusulkan tersebut tak mengerti sejarah PDIP.

Baca juga: Jika Demokrat Masuk Kabinet dan AHY Jadi Menteri, PKS Sebut Dukungan Jokowi Kian Kuat ke Prabowo

Baca juga: Jokowi Tanggapi Kabar Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak: Ditunggu Saja

Baca juga: Jokowi Diusulkan Gantikan Megawati Jadi Ketua Umum PDIP, Gibran dan FX Rudy Bereaksi

Menurut Bambang Pacul, PDI-P bisa menjadi partai kuat seperti saat ini karena perjalanan sejarah panjang Megawati sejak puluhan tahun silam.

Sehingga isu itu dinilai muncul dari orang yang tak mengerti sejarah PDI-P.

“Orang ingin mengganti ketum Bu Mega itu artinya tidak belajar sejarah. Ya mohon maaf lah kalau ingin PDI-P mati suaranya, declining, ya monggo, itu keputusan kongres nanti. Pak Pacul sebagai ketua DPD akan ngomong gini. Saya pastikan kalau ketua umum ganti, declining suaranya. Kenapa? lihat sejarah,” tutur Pacul.

Hal itu disampaikan usai menghadiri Rakerda PDI-P Jateng bersama ratusan kader dari seluruh daerah di Jateng di Panti Marhaen, Rabu (4/10/2023).

Tak hanya itu, kekuatan PDI-P saat ini juga bertahan karena para pendukung melihat PDI-P sebagai representasi Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno.

Bahkan Bambang Pacul memastikan, 74 persen pendukung PDI-P di Jateng melihat partai moncong Putih itu sebagai sosok Bung Karno.

“Perjalanan PDI-P ini karena Bu Mega. Jangan salah. Jadi mengganti trah Soekarno di PDI-P mohon izin itu enggak gampang. Karena komunitas pemilih PDI-P itu (pendukung) Bung Karno. Jateng PDI-P direpresentasikan sebagai Bung Karno itu di angka 74 persen, saya belum teliti tempat lain,” ungkapnya.

Bambang Pacul usai Rakerda PDI-P Jateng di Panti Marhaen Semarang, Rabu (4/10/2023).
Bambang Pacul usai Rakerda PDI-P Jateng di Panti Marhaen Semarang, Rabu (4/10/2023). (KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah)

Sebagai seorang kader, ia melihat adanya demam penggantian Ketua Umum karena belum lama ini sebuah partai terlihat mengganti ketua umum dengan mudah.

“Saya bukan sebagai Ketua DPD, saya kira ini semacam ada demam ketua umum, jadi ketua umum gampang, karena ada partai yang membuat ketua umumnya gampang sekali. Menjadi ketua umum PDP-P itu proses sejarah. Pergulatan kepartaiannya luar biasa. Ibu ketua partai bergulat sejak 87 jadi anggota DPR,” tegasnya.

Maka dari itu, untuk mempertahankan kemenangan, pihaknya menyiapkan strategi baru dari taktik sepak bola Italia yang ia sebut catenaccio atau sistem grendel.

Adapun isu munculnya Jokowi sebagai kandidat ketua umum PDI-P disampaikan putra sulung Bung Karno yang tak lain kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra.

Usulan tersebut disampaikan Guntur dalam opininya opininya yang dimuat Harian Kompas edisi 30 September 2023 berjudul 'Indonesia, Jokowi, dan Megawati, Pasca-2024'.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved