Berita Nasional Terkini
Jokowi Diusulkan Gantikan Megawati, Bambang Pacul: Kalau Ingin PDIP Mati Suaranya, Ya Silahkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan gantikan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDIP membuat Bambang Pacul buka suara.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan gantikan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDIP membuat Bambang Pacul buka suara.
Ketua DPD PDI-Perjuangan Jawa Tengah, Bambang "Pacul" Wuryanto menyebut jika PDIP ingin mati suaranya, silahkan saja Megawati Soekarnoputri diganti,
Bambang Pacul juga menyebut orang yang mengusulkan tersebut tak mengerti sejarah PDIP.
Baca juga: Jika Demokrat Masuk Kabinet dan AHY Jadi Menteri, PKS Sebut Dukungan Jokowi Kian Kuat ke Prabowo
Baca juga: Jokowi Tanggapi Kabar Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak: Ditunggu Saja
Baca juga: Jokowi Diusulkan Gantikan Megawati Jadi Ketua Umum PDIP, Gibran dan FX Rudy Bereaksi
Menurut Bambang Pacul, PDI-P bisa menjadi partai kuat seperti saat ini karena perjalanan sejarah panjang Megawati sejak puluhan tahun silam.
Sehingga isu itu dinilai muncul dari orang yang tak mengerti sejarah PDI-P.
“Orang ingin mengganti ketum Bu Mega itu artinya tidak belajar sejarah. Ya mohon maaf lah kalau ingin PDI-P mati suaranya, declining, ya monggo, itu keputusan kongres nanti. Pak Pacul sebagai ketua DPD akan ngomong gini. Saya pastikan kalau ketua umum ganti, declining suaranya. Kenapa? lihat sejarah,” tutur Pacul.
Hal itu disampaikan usai menghadiri Rakerda PDI-P Jateng bersama ratusan kader dari seluruh daerah di Jateng di Panti Marhaen, Rabu (4/10/2023).
Tak hanya itu, kekuatan PDI-P saat ini juga bertahan karena para pendukung melihat PDI-P sebagai representasi Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno.
Bahkan Bambang Pacul memastikan, 74 persen pendukung PDI-P di Jateng melihat partai moncong Putih itu sebagai sosok Bung Karno.
“Perjalanan PDI-P ini karena Bu Mega. Jangan salah. Jadi mengganti trah Soekarno di PDI-P mohon izin itu enggak gampang. Karena komunitas pemilih PDI-P itu (pendukung) Bung Karno. Jateng PDI-P direpresentasikan sebagai Bung Karno itu di angka 74 persen, saya belum teliti tempat lain,” ungkapnya.

Sebagai seorang kader, ia melihat adanya demam penggantian Ketua Umum karena belum lama ini sebuah partai terlihat mengganti ketua umum dengan mudah.
“Saya bukan sebagai Ketua DPD, saya kira ini semacam ada demam ketua umum, jadi ketua umum gampang, karena ada partai yang membuat ketua umumnya gampang sekali. Menjadi ketua umum PDP-P itu proses sejarah. Pergulatan kepartaiannya luar biasa. Ibu ketua partai bergulat sejak 87 jadi anggota DPR,” tegasnya.
Maka dari itu, untuk mempertahankan kemenangan, pihaknya menyiapkan strategi baru dari taktik sepak bola Italia yang ia sebut catenaccio atau sistem grendel.
Adapun isu munculnya Jokowi sebagai kandidat ketua umum PDI-P disampaikan putra sulung Bung Karno yang tak lain kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra.
Usulan tersebut disampaikan Guntur dalam opininya opininya yang dimuat Harian Kompas edisi 30 September 2023 berjudul 'Indonesia, Jokowi, dan Megawati, Pasca-2024'.
"Mengingat pemikiran dan pengalamannya yang tentu masih sangat dan sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini, hal itu perlu dipertimbangkan," tulis Guntur.
Jika Jokowi menjadi ketua umum, lanjut Guntur, maka Mega bisa menjadi ketua dewan pembina PDI-P.
Baca juga: Isu AHY Masuk Kabinet, Demokrat Enggan Merespon, Jokowi: Rahasia
Gibran Enggan Berkomentar
Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi terkait usulan Presiden Jokowi menggantikan Megawati.
"Kemarin sudah ditanyakan ya. Jangan ditanyakan lagi ya. Saya juga tidak akan menjawab itu," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/10/2023).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Selasa (22/8/2023). (KOMPAS.com/Labib Zamani)
Suami Selvi Ananda mengatakan, bukan ranahnya untuk menjawab usulan itu.
"Bukan ranah saya (untuk menjawab)," ungkap ayah Jan Ethes Srinarendra itu.
Sementara itu Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo merespons isu kans Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua umum menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Salah seorang yang mengembuskan wacana itu adalah Guntur Soekarnoputra, yang tak lain adalah kakak Megawati.
FX Rudy, sapaan akrabnya mengungkapkan bangga jika Jokowi bisa masuk sebagai salah satu kandidat ketum.
"Setuju. Kandani (Dibilangin) pokoknya nek sing Kader PDI Perjuangan diusulkan oleh siapa pun berarti punya potensi," ucap dia.
"Pak Jokowi diusulkan untuk menjadi Ketua PDI Perjuangan kan. Yo ra masalah toh," tambahnya.
Diketahui sebelum menjadi orang nomor satu Indonesia, Jokowi pernah menjadi wali kota Solo dengan Rudy sebagai wakilnya.
"Ya mohon maaf aku yo entuk kesinggung-singgung. Dulu bareng Rudy kan ngono," jelasnya.
Meski begitu, Rudy menekankan bahwa semuanya nanti akan bergantung pada keputusan di kongres mendatang.
Baca juga: Isu AHY Masuk Kabinet, Demokrat Enggan Merespon, Jokowi: Rahasia
"Itu kongres yang menentukan. Bukan saya bukan Mas Guntur saja namun kongres," ucap dia. "Semua keputusan di kongres," tambahnya.
Saat ini, lanjutnya, PDI-P sedang fokus menghadapi Pemilu 2024. Kongres sendiri diadakan setelah berbagai tahapan pemilu mulai Pemilihan Presiden (Pilpres), legislatif (Pileg), hingga kepala daerah (Pilkada) selesai dilaksanakan.
"Kita belum bicara kongres kita bicara menang Pileg Pilpres satu putaran dulu," ucap dia.
"Nek masalah Ketua Umum DPP, DPD, DPC, PAC, Ranting nanti setelah pilkada selesai," imbuhnya.
FX Rudy menuturkan, jika Jokowi menjadi kandidat ketua umum adalah hal yang wajar. Sebab, dia dianggap berhasil ketika menjadi presiden dua periode
. "Sekarang me-manage 270 juta lebih itu aja merdeka nyaman kok. Lha nek PDI Perjuangan 140 juta gitu aja kan ya lebih nyaman toh," jelas dia. "Tapi semua keputusan ada di Kongres," tambahnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.