Kisah Buaya Riska di Bontang
Kedekatan Buaya Riska dengan Anak Pak Ambo, Terjalin Selama 20 Tahun
Buaya Riska, buaya di Guntung, Bontang telah menjalin hubungan sejak kecil dengan Pia, anak Pak Ambo.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Buaya Riska, buaya di Guntung, Bontang telah menjalin hubungan sejak kecil dengan Pia, anak Pak Ambo.
Ya, selain Pak Ambo, rupanya hubungan Pia dan Buaya Riska telah terjalin selama 20 tahun.
Melalui tayangan YouTube Fitriyani Riska pada Senin (2/10/2023), terlihat kedekatan anak Pak Ambo dengan Buaya Riska.
"Sekarang umurku sudah 20 tahun, berarti kamu sudah lebih dari itu," ujar Pia, anak Pak Ambo.
Disampaikan Pia, sedari kecil, ia bersama Buaya Riska sudah main bersama.
"Aku juga sering kasih makan dulu waktu masih kecil. Sekarang besar banget, tetap bersahabat," lanjut Pia.
Tampak dari dalam videonya, anak Pak Ambo begitu menyayangi Buaya Riska, sama seperti ayahnya.
Pia sendiri tak takut untuk berada di sebelah hewan liar ini.
Bahkan, Pia tanpa rasa ragu memegang hingga mencium buaya yang telah diasuh ayahnya selama bertahun-tahun.
Baca juga: Cerita Buaya Riska Bontang, Kesan Selama 25 Tahun Dirawat oleh Pak Ambo
Menurut Pak Ambo, buaya riska saat ini berusia kisaran 26 atau 27 tahun.
"Teman-teman, kalau Riska memang menyakiti kami, Pak Ambo, dan keluarga, mungkin dari dulu diantara kami pasti sudah ada terluka.
"Inilah bukti, saya selalu berinteraksi dengan dia (buaya) dan juga anak-anak," ujar Pak Ambo.
Disampaikannya, Riska merupakan buaya yang sabar.
Sejak kecil, Buaya Riska selalu patuh terhadap apa yang disampaikan oleh Pak Ambo.
Persahabatan Ambo dengan Buaya Riska
Buaya Riska berada di sungai Guntung Bontang Utara, cukup fenomenal.

Pak Ambo merupakan pria parubaya yang selama puluhan tahun telah mengasuh Buaya Riska di Sungai Guntung, Bontang.
Kedekatan Pak Ambo dengan Buaya Riska tentu menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.
Namun, kini kebersamaan Pak Ambo dengan Buaya Riska usai.
Pasalnya, Buaya Riska terancam dievakuasi karena dituduh menyerang warga setempat.
Dalam tayangan YouTube fitriyani RISKA, Pak Ambo membantah bahwa yang menyerang korban tersebut bukanlah Buaya Riska.
Diketahui, terjadi insiden seorang wanita diterkam buaya pada 8 Agustus 2023 lalu.
Saat kejadian, Pak Ambo sebut tak mengetahuinya. Justru, dirinya tahu karena diberitahu warga.
Kejadian itu rupanya menyoroti Buaya Riska.
Ketika ditemui Pak Ambo di lokasi kejadian, rupanya buaya tersebut bukanlah Riska.
"Sebelum pulang, saya sempat bertanya, penglihatan kamu orang Riska atau bukan?
"Bilangnya bukan, itu ompong. Kalau Riska, kita tidak bisa dibohongi, karena kita semua kenal Riska dari kecil," ujar Pak Ambo.
"Jadi itu buaya siapa?" tanya seseorang dalam video kepada Pak Ambo.
"Itu ompong," jawabnya.
Disampaikan Pak Ambo, mulai kejadian ada korban diterkam buaya, dirinya selalu meminta bukti.
"Karena si korban selalu menuduh, menyangkutpautkan persoalan penerkaman itu ke Riska dan Pak Ambo.
"Tapi sampai sekarang, bukti itu belum pernah ada," tuturnya.
Bahkan, Pak Ambo sering melihat ada oknum yang ingin menangkap hingga menyakiti Riska.
"Jangan Riska ditangkap, sasaran utama kita itu bukan Riska, itunah yang memangsa korban.
"Karena Riska ini ada di tempatnya sendiri, di Muara. Kenapa harus Riska yang ditangkap.
"Tapi hingga saat ini, buaya ompong itu belum ditangkap, karena tidak diperhatikan," tegas Pak Ambo.
Menurutnya, Buaya Riska selalu menjadi kejaran orang.
Padahal, terhitung sudah dua bulan hewan peliharaannya ini sudah tidak ada kerumah atau ke pemukiman masyarakat Guntung.
"Dua bulan lebih sudah tidak ada kerumah, habis kejadian itu hampir satu bulan baru dia datang," kata Pak Ambo.
Hingga saat ini, Pak Ambo berharap agar pemerintah Kota Bontang bisa menyelidiki bukti-bukti korban yang menuduh Riska.
"Dia (korban) tidak pernah memperlihatkan, karena memang tuduhannya salah.
"Jadi mohon kepada Pemkot Bontang, supaya Riska tetap ada disini," harap Pak Ambo. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.