Berita Nasional Terkini
Surya Paloh Ralat Omongan Sendiri, Kini Tolak Bubarkan Nasdem Meski 2 Kader Terlilit Kasus Korupsi
Surya Paloh ralat omongan sendiri, kini tolak bubarkan Nasdem meski 2 kader terlilit kasus korupsi
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meralat ucapannya sendiri beberapa tahun lalu.
Kala itu, Surya Paloh menegaskan akan membubarkan Nasdem bila kadernya terlibat korupsi.
Kini Surya Paloh bak termakan omongan sendiri.
Dua kader Nasdem yang berposisi sebagai menteri diduga terlibat praktik korupsi
Namun kini Surya Paloh memastikan tidak akan membubarkan partainya meski ada kadernya terlibat kasus korupsi.
Baca juga: Akhirnya Firli Bahuri Jawab Tuduhan Peras Syahrul Yasin Limpo, Angka Pemerasan Capai Rp 11,4 T
Surya Paloh menjelaskan, dia tidak ingin ada kader Partai Nasdem yang melakukan perbuatan tercela dan bertindak koruptif.
Beberapa tahun lalu, Surya Paloh memang pernah mengatakan akan membubarkan partainya jika ada pejabat yang berasal dari Nasdem melakukan korupsi.
Potongan video itu telah beredar luas dan menjadi konsumsi publik.
Surya Paloh mengakui saat itu dia salah membuat pernyataan.
Dia memang mengucapkan kalimat itu namun tidak punya maksud membubarkan partainya.
Pesan yang ingin disampaikan adalah kader Partai Nasdem yang bersikap anti-korupsi.
“Enggak demikian meaning-nya.
Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia,” kata Surya di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Kamis (5/101/023).
“Itu saya salah karena memang tidak ada itu. Meaning-nya bukan begitu,” ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini dua kader Partai Nasdem yang menjabat sebagai menteri tengah perurusan dengan hukum.
Menteri Kominfo Johnny G Plate terjerat kasus korupsi BTS 4G.
Kasus tersebut telah menggelinding di pengadilan.
Yang kedua adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dia telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
Syahrul bahkan sudah mengirim surat pengunduran diri dari posisinya sebagai menteri.
Baca juga: Nasib Buaya Riska di Penangkaran Teritip Jauh dari Pak Ambo, Stress dan Mengamuk, Dapat Kolam Khusus
Surya Paloh Ralat Ucapan
Dalam pernyataan yang diucapkan medio 2015 itu, Surya Paloh mengaku sebenarnya hendak menegaskan semangat antikorupsi yang diusung Nasdem.
Bahwa Surya ingin kader Nasdem tak melakukan tindakan koruptif.
“Makna sesungguhnya bukan begitu.
Spirit, semangat kita untuk antikorupsi enggak ada artinya kita ini kalau kader kita hanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela.
Untuk apa kita punya institusi seperti ini?” ujarnya.
Namun demikian, kata Surya, tak ada yang bisa menjamin kader partai tak melakukan perbuatan tercela.
Apalagi jika kader tersebut sebenarnya merupakan penyusup partai.
Oleh karenanya, Surya mengoreksi pernyataannya.
Bahwa dia tidak akan membubarkan Nasdem karena ada satu atau dua kader yang melakukan korupsi.
“Pada anak-anak negeri ini yang datang dengan penuh cita-cita, idealisme, pengabdian, berjuang bersama dalam satu partai harus menjadi korban karena satu dua orang yang tidak tepat, itu tidak benar,” kata Surya.
“Jadi intinya saya mengoreksi, bukan itu sesungguhnya,” tuturnya.
Baca juga: Profil/Biodata Syahrul Yasin Limpo yang Dikabarkan Mundur dari Menteri Pertanian, dari Partai Mana?
SYL Tersangka KPK?
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Mentan Syahrul Yasin Limpo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kabar ini diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
“Bahwa dia sudah tersangka? Ya, saya sudah dapat informasi.
Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama kalau tersangka," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Namun demikian, hingga kini KPK belum menetapkan status Syahrul sebagai tersangka kasus dugan korupsi.
Seperti diketahui KPK tengah mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, yakni pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang.
KPK telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemaksaan dalam jabatan di Kementan, tapi belum mau mengungkap identitasnya.
Penyidik pun telah menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul dan kantor Kementan pada pekan lalu untuk mengumpulkan barang bukti dalam kasus ini.
Dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul, penyidik KPK mendapati uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing.
Selain itu, penyidik KPK juga menemukan 12 pucuk senjata api.
Baca juga: Nasdem Tak Terima Mahfud MD Duluan Sebut Syahrul Yasin Limpo Tersangka, Padahal KPK Belum Umumkan
Mundur dari Menteri
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dipastikan akan mundur dari jabatannya.
Hal ini diungkapkan Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni.
SYL pun sudah melaporkan hal ini kepada Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
Mundurnya SYL ini dikabarkan sebagai buntut adanya dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian yang turut menyeret nama SYL.
"SYL mundur (dari Mentan) iya," kata Sahroni kepada awak media di NasDem Tower, Kamis (5/10/2023).
Meski begitu, anggota Komisi III DPR RI itu menyatakan mundurnya seorang menteri itu harus didasari oleh surat yang diajukan.
Sementara kata dia, surat tersebut seharusnya diberikan oleh SYL ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tadi siang.
Akan tetapi, kabarnya hal itu belum terlaksana.
"Tapi belum tahu dia mau ngajuin suratnya kapan, mau tadi harusnya tadi," ujar dia.
Kata Sahroni, SYL juga sudah secara langsung berbicara ke Surya Paloh untuk mundur dari kursi Menteri Pertanian.
"Iya iya sudah ngomong. Tadi pagi," tukas dia.
Adapun Presiden Joko Widodo sebelumnya mengaku belum mendengar kabar akan mundurnya SYL dari kursi Menteri Pertanian (Mentan).
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Tiba di Indonesia, Langsung Temui Surya Paloh, Pagi Ini SYL Menghadap Jokowi
Jokowi juga belum tahu jika Syahrul Yasin Limpo akan menemui dirinya di Istana Negara hari ini.
Jokowi mempersilakan kabar itu dikonfirmasi ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, apakah jadwal tersebut sudah diatur atau belum.
"Nggak tahu, belum tahu. Tanyakan Mensesneg apakah sudah diatur jamnya, untuk saya belum," kata Jokowi usai menghadiri upacara peringatan HUT ke-78 TNI di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023). (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Akui Salah Ucap, Surya Paloh: Hanya Orong Tolol yang Membubarkan Partai Gara-gara Kadernya Korupsi,
| Jokowi Janji akan Totalitas Menangkan PSI, Ahmad Ali: Efek Beliau Sangat Kuat di Indonesia |
|
|---|
| Ahmad Sahroni Kucurkan Rp250 Juta untuk Bongkar Rumahnya yang Rusak Usai Dijarah |
|
|---|
| Perintah Kapolri ke Brimob: Tingkatkan Kualitas, Perkuat Intelijen, dan Evaluasi Penanganan Demo |
|
|---|
| Harga BBM Non-Subsidi per 15 November 2025 di SPBU Pertamina Seluruh Kalimantan |
|
|---|
| Tegaskan PSI Harus Menang Lawan Nasdem, Ahmad Ali: Tidak Ada Persahabatan dalam Politik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20230930_Surya-Paloh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.