Berita Nasional Terkini

Perintah Kapolri ke Brimob: Tingkatkan Kualitas, Perkuat Intelijen, dan Evaluasi Penanganan Demo

Perintah Kapolri ke Brimob: Tingkatkan kualitas, perkuat intelijen, dan evaluasi penanganan unjuk rasa, Jumat (14/11/2025).

KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
HUT BRIMOB - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberi kata sambutan di acara Syukuran HUT ke-80 Brimob, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025). Perintah Kapolri ke Brimob: Tingkatkan kualitas, perkuat intelijen, dan evaluasi penanganan unjuk rasa, Jumat (14/11/2025). (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA) 

Ringkasan Berita:
  • Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan Brimob harus meningkatkan kualitas dan adaptasi menghadapi ancaman extraordinary crime yang semakin kompleks
  • Kerusuhan Agustus 2025 dijadikan evaluasi penting
  • Polri diminta memperbaiki pola penanganan unjuk rasa dengan belajar dari praktik pengamanan di negara lain

TRIBUNKALTIM.CO - Perintah Kapolri ke Brimob: Tingkatkan kualitas, perkuat intelijen, dan evaluasi penanganan unjuk rasa, Jumat (14/11/2025).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya peningkatan kualitas Korps Brimob Polri di tengah perkembangan ancaman keamanan yang semakin kompleks.

Hal ini disampaikan Kapolri saat menghadiri syukuran Hari Ulang Tahun ke-80 Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).

Menurut Sigit, Brimob sebagai pasukan elite harus mampu beradaptasi dengan perubahan pola kejahatan yang kini berkembang lebih cepat dan tidak lagi bersifat konvensional.

Baca juga: Prabowo Klaim Kantongi Indikasi Otak Kerusuhan, Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Mafia dan Koruptor

“Banyak ancaman extraordinary crime yang kita harus selalu siap hadapi sesuai perkembangan dinamika. Keterampilan yang dimiliki juga harus terus disesuaikan,” ujar Sigit.

Brimob Diminta Perluas Wawasan

Kapolri menekankan perlunya Brimob memperbarui standar kemampuan, termasuk melalui studi banding ke negara-negara yang memiliki satuan kepolisian khusus bertaraf internasional.

Langkah ini dinilai strategis agar Brimob tidak hanya mampu merespons ancaman, tetapi juga mengantisipasi potensi gangguan keamanan berskala besar.

Evaluasi Kerusuhan Agustus 2025

Dalam arahannya, Sigit juga menyinggung kembali kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada Agustus 2025, yang ia sebut sebagai “Agustus Kelabu” dan “Black September”.

Peristiwa tersebut menjadi evaluasi penting bagi institusi kepolisian.

Ia menambahkan, kerusuhan serupa juga terjadi di sejumlah negara lain seperti Nepal, Prancis, Peru, dan India, bahkan berdampak pada pergantian pemimpin di negara-negara tersebut.

“Alhamdulillah kerja keras dari rekan-rekan, kita bisa mengembalikan situasi keamanan dan 1.071 orang saat ini kita lakukan penegakan hukum,” kata Sigit.

Baca juga: Jakarta Diguncang Demo Hari Ini, Aksi Ultras Garuda di Kantor PSSI hingga Mahasiswa Geruduk MK

Perbaikan Pola Penanganan Unjuk Rasa

Kapolri menegaskan bahwa pola penanganan aksi massa di Indonesia harus terus diperbaiki.

Ia menyebut sejumlah negara seperti Prancis, Jerman, dan Jepang memiliki pola pengamanan unjuk rasa yang bisa dijadikan referensi bagi Polri.

“Dalam hal penanganan unjuk rasa, ini juga menjadi bagian yang harus terus kita lakukan perbaikan dan evaluasi,” ujarnya.

formula Tangani Unjuk Rasa 

Ia mengatakan, Polri tengah menyusun formula terbaik dalam menangani unjuk rasa, mulai dari aksi yang bersifat kebebasan berekspresi hingga situasi yang berkembang menjadi kerusuhan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved