Berita Nasional Terkini

Benarkah Suhu Panas di Indonesia Bisa Tembus 40 Derajat Celcius? BMKG Ungkap Faktanya

Suhu panas di Indonesia diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih akan terjadi.

ISTIMEWA via Sriwijaya Post
Ilustrasi cuaca panas. Suhu panas di Indonesia diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih akan terjadi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Suhu panas di Indonesia diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih akan terjadi.

BMKG memprediksi suhu panas yang diakibatkan karena fenomena El Nino masih akan berlangsung pada Oktober 2023.

BMKG menilai, suhu panas baru akan mulai turun pada November mendatang.

"Dalam beberapa kesempatan disampaikan bahwa suhu maksimum ini berlanjut hingga Oktober dan akan turun di November 2023 seiring dimulainya musim hujan di Indonesia," ucap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.

Namun kata dia, suhu panas ini tidak akan mencapai 40 derajat. Berdasarkan pengamatan pada tanggal 7-8 Oktober 2023 misalnya, suhu tertingginya sebesar 38,3 derajat celcius di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Diketahui, suhu maksimum harian adalah suhu tertinggi yang terjadi dalam waktu sehari atau selama 24 jam.

"Tidak sampai ke 40 derajat celcius atau belum ada indikasi bahwa suhu maksimum di Indonesia mencapai 40 derajat celcius sampai saat ini," jelas Guswanto.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan, setidaknya ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab suhu panas di sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Di antaranya yakni pertumbuhan awan, peralihan musim hingga posisi Matahari.

Baca juga: Gempa Beruntun di Gorontalo, Pusat Gempa di Boalemo, Info BMKG Terkini: Tidak Berpotensi Tsunami

Baca juga: Hujan Malam Ini di Kukar dan Kubar, Info Prakiraan Cuaca BMKG Terkini Wilayah Kalimantan Timur

Baca juga: Gempa 7.1 Magnitudo Guncang Papua Baru Saja, Pusat Gempa di Keerom, Cek Info BMKG Terkini

Andri membeberkan, saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.

"Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran Matahari pada siang hari ke permukaan Bumi tidak mengalami hambatan signifikan, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik," ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (29/9/2023).

Posisi semu Matahari yang sedang berada di selatan ekuator juga mempunyai dampak.

Di mana wilayah Indonesia yang berada di daerah tersebut, termasuk Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh penyinaran Matahari yang relatif lebih tinggi dibandingkan wilayah Indonesia lainnya.

Kendati demikian, fenomena astronomis tersebut tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara ekstrem di permukaan Bumi.

Baca juga: Update Gempa Terkini, Pusat Gempa Maluku Magnitudo 5,8, Cek Informasi Keselamatan Gempa Bumi BMKG

"Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia," paparnya.

Fenomena Dingin di Malam Hari

Kabar lainnya, warganet mengeluhkan fenomena pada malam hari yang terasa dingin padahal Indonesia tengah dilanda suhu panas akhir-akhir ini.

Hal tersebut diutarakan warganet melalui media sosial X pada Senin (2/10/2023).

Akun @updulugan mengatakan, pada malam hari embusan angin terasa tidak enak dan menusuk badan.

Baca juga: Baru Saja Gempa Pangandaran 3.6 Magnitudo, Cek Info BMKG Terkini

Akun @am_urbae juga mengutarakan hal yang tidak jauh berbeda.

Ia menyampaikan, kondisi pada siang hari sangat panas, namun suhu dingin ketika malam hari terasa menusuk tulang.

"Siang panas pol, pas malem anginnya dingin bgt sampe nusuk ke tulang," tulisnya.

Di sisi lain, warganet lain melalui akun @tanyakanrl juga mengeluhkan kondisi pada pagi dan malam hari yang terasa dingin, tetapi ketika siang hari begitu panas.

"ini tu sebenernya musim apa si? pagi dingin gk karuan, siang-sore panasnya behhh, malam kadang dingin kadang kerasa gerah juga," tulisnya.

Baca juga: Terjawab Kapan Hujan Turun 2023, BMKG: Musim Kemarau Diprediksi Berakhir dalam Waktu Dekat

Munculnya fenomena dingin pada malam hari ketika cuaca Indonesia sedang panas-panasnya membuat warganet bertanya-tanya.

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani merespons cuitan warganet yang mengeluhkan suhu pada malam hari terasa begitu dingin padahal Indonesia sedang dilanda cuaca panas belakangan ini.

Ia mengatakan bahwa kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara, termasuk Jabodetabek, didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah.

Di sisi lain, tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari juga begitu minim.

Baca juga: BMKG Balikpapan Deteksi 415 Titik Panas di 7 Kabupaten di Kaltim, Picu Udara Berkabut Pada Pagi Hari

Kondisi tersebut menyebabkan penyinaran Matahari pada siang hari ke permukaan Bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer.

Oleh karenanya, suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

Sementara pada malam hari, cuaca yang cerah dan minim awan menyebabkan pelepasan panas dari permukaan Bumi ke atmosfer tidak mengalami hambatan.

"Sehingga suhu udara pada malam hari cenderung rendah," ujar Andri kepada Kompas.com, Senin.

Sampai kapan fenomena dingin pada malam hari berlangsung?

Baca juga: Terjawab Kapan Hujan Turun 2023, BMKG: Musim Kemarau Diprediksi Berakhir dalam Waktu Dekat

Andri mengatakan, fenomena dingin pada malam hari dan suhu panas pada siang hari diperkirakan berlangsung sepanjang Oktober 2023.

"Mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator yang masih mengalami musim kemarau," jelasnya.

Ia menjelaskan, suhu dingin seperti terjadi belakangan ini secara umum didefinisikan sebagai suhu udara yang lebih rendah dari suhu normal di suatu wilayah.

Pada musim kemarau seperti saat ini, fenomena suhu dingin merupakan fenomena yang biasa terjadi.

Di Indonesia, suhu minimum terendah tercatat pada 1 Oktober 2023 di NTT dan Papua dengan angka berkisar di 15 derajat Celcius.

Baca juga: Terjawab Sampai Kapan Musim Kemarau 2023, Cek Prakiraan BMKG Kapan Musim Hujan Tiba/ Hujan Bulan Apa

"Umumnya, suhu minimum di suatu wilayah terjadi pada dini hari," terang Andri.

Terkait fenomena dingin di malam hari yang melanda Indonesia belakangan ini, Andri mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan pakaian hangat atau selimut di malam hari.

Yang tidak kalah pentingnya adalah mengoleskan tabir surya jika beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

"Selalu update informasi prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG," pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved