Berita Balikpapan Terkini

Cegah Panic Buying Krisis Air di Balikpapan Psikolog RS Siloam Minta Pemkot Redam Kekhawatiran Warga

Cegah Panic Buying Krisis Air di Balikpapan Psikolog RS Siloam Minta Pemkot Redam Kekhawatiran Warga

Penulis: Ardiana | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA KINAN
Cegah Panic Buying Krisis Air di Balikpapan Psikolog RS Siloam Minta Pemkot Redam Kekhawatiran Warga. Psikolog Siloam Hospitals Balikpapan, Patria Rahmawaty. S.Psi, M.MPd, Psikolog 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Cegah Panic Buying Krisis Air di Balikpapan Psikolog RS Siloam Minta Pemkot Redam Kekhawatiran Warga.

Psikolog RS Siloam Balikpapan, Patria Rahmawaty S.Psi, M.MPd, Psikolog mengatakan, terkait panic buying krisis air bisa saja terjadi. Namun, hal ini juga bergantung pada pemerintah dan masyarakat untuk meredam kekhawatiran.

"Itu tergantung masyarakat dan bagaimana pemerintah meredam kekhawatiran mereka, maka panic buying tak akan muncul. Jangan sampai perubahan iklim memicu gangguan mental pada masyarakat," ungkapnya.

Baca juga: Krisis Air, Ini Sumber Air Baku PDAM Balikpapan Lengkap Kondisinya Terkini

Beberapa waktu belakangan krisis air menimpa beberapa wilayah, termasuk kota Balikpapan.

Hal ini dipicu oleh fenomena El Nino yang belakangan terjadi.

Psikolog RS Siloam Balikpapan, Patria Rahmawaty S.Psi, M.MPd, Psikolog mengatakan, krisis air yang terjadi akan berdampak pada perilaku masyarakat.

Sebab, imbuhnya, apapun perubahan yang terjadi di dalam kehidupan manusia akan merubah perilakunya, termasuk kodisi krisis air yang membuat pendapatan air bersih terbatas.

"Karena setiap orang akan bereaksi terhadap kondisi yang membuat mereka tak nyaman. Seperti cemas, stress, panik, karena kondisinya tak sesuai dengan keinginan, terlebih air adalah sumber kehidupan," jelasnya, Minggu (8/10/2023).

Baca juga: Balikpapan Krisis Air, Distribusi Air PDAM Digilir Per 2 Hari Mulai Senin 9/10/2023, Jadwal Mati Air


Untuk itu, ia menyarankan agar masyarakat dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

Seperti membatasi penggunaan air yang tidak penting dan menentukan prioritas, membuat ruang terbuka hijau hingga menjaga lingkungan.

"Harus beradaptasi dengan hal itu. Supaya meminimalisir respon negatif yang muncul secara psikologis. Itu harus diatasi, karena kalau tidak diatasi, implikasi terhadap tubuh itu akan berdampak cukup besar. Karena kondisi psikologis berdampingan dengan kondisi fisik," terangnya (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved