Berita Paser Terkini

Bupati Paser Minta OPD Terkait Perhatikan Kebijakan Pemerintah Pusat Terhadap Pengelolaan Migas

Sejumlah kepala daerah termasuk Bupati Paser Fahmi Fadli mengikuti kegiatan Upstream Oil and Gas Executive Tahun 2023 Satuan Kerja Khusus Pelaksana.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Aris
HO/DKISP Paser
Bupati Paser Fahmi Fadli saat mengikuti kegiatan Upstream Oil and Gas Executive Meeting Tahun 2023 Sinergi Industri Hulu Migas bersama Pemerintah Daerah dalam Mendukung Pembangunan Daerah Berkelanjutan, yang berlangsung sejak 10 hingga 11 Oktober 2023 di Jakarta. HO/DKISP Paser 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Sejumlah kepala daerah termasuk Bupati Paser Fahmi Fadli mengikuti kegiatan Upstream Oil and Gas Executive Tahun 2023 Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) beserta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). 

Terdapat 6 provinsi dan 15 kabupaten/kota pada wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) yang ikut dalam pertemuan tersebut, berlangsung sejak 10 Oktober hingga hari ini di Yogyakarta, Rabu (11/10/2023). 

Kegiatan yang bertajuk Sinergi Industri Hulu Migas bersama Pemerintah Daerah dalam mendukung pembangunan daerah berkelanjutan, diikuti gubernur, bupati/walikota dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait di Wilayah Kalsul. 

Bupati Paser Fahmi Fadli, meminta jajaran Pemkab Paser untuk terus melihat dan memperhatikan kebijakan dari pemerintah pusat terhadap pengelolaan minyak dan gas tersebut. 

Baca juga: Perusahaan Batu Bara Pemegang IUPK Wajib Sisihkan Royalti, 6 Perusahaan Akan Ditagih Pemprov Kaltim

"Dengan memperhatikan hal itu, akan muncul peluang-peluang bagi daerah untuk turut serta mengembangkan usaha minyak dan mengembangkan usaha pembangunan khususnya di Kabupaten Paser," tandas Fahmi.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Paser Adi Maulana mengatakan kegiatan yang dilakukan merupakan wadah saling berbagi pengetahuan, pengalaman di antara para stakeholders. 

"Hal ini salah satu bentuk upaya dari SKK Migas untuk bisa saling bekerjasama dengan stakeholder yang terlibat di dalam pengelolaan minyak gas, sehingga tujuan akhir kepentingan bangsa itu bisa tercapai dengan baik," jelas Adi. 

Pemerintah pusat menargetkan 1 juta barel per hari untuk produksi minyak di tahun 2030, sehingga sinergitas di antara seluruh stakeholder sangat diperlukan dalam mencapai target-target dari pemerintah pusat. 

Salah satunya di Kabupaten Paser, ada PT Pasir Petroleum Resource Limited (PPRL) yang saat ini tengah memproduksi minyak meskipun skalanya masih kecil namun mereka terus melakukan eksplorasi. 

Baca juga: 12 Desa di Penajam Paser Utara Belajar Pemakaian Alat Pemanen Air Hujan

"Pemkab Paser diundang dalam kegiatan itu, guna diberikan pemahaman mengenai peran pemerintah daerah, PPRL, K3S dan peran dari SKK Migas sehingga semua bisa bekerja sesuai peran masing-masing," ulasnya. 

Adi menilai, egiatan eksplorasi itu bisa memberikan hasil yang terbaik dan memberikan dampak positif. 

"Tentu memberikan nilai positif bagi pembangunan secara keseluruhan, utamanya pembangunan di daerah," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved