Pilpres 2024
Ini Capres Cawapres 2024 Terkuat dan Elektabilitas Capres Versi Hasil Survei Poltracking Terbaru
Inilah capres cawapres 2024 terkuat dan elektabilitas capres versi hasil survei Poltracking Indonesia terbaru.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah capres cawapres 2024 terkuat dan elektabilitas capres versi hasil survei Poltracking Indonesia terbaru.
Bicara capres cawapres 2024 terkuat versi hasil survei Poltracking Indonesia terbaru dan elektabilitas capres, sejumlah hal menarik akan terkuak.
Poltracking Indonesia melakukan survei khusus untuk daerah pemilihan Jawa Timur.
Hasil survei tersebut menunjukkan Menteri BUMN Erick Thohir jadi pilihan teratas warga di Jawa Timur sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Baca juga: Batas Pendaftaran Capres Cawapres 2024 dan Pasangan Terkuat Versi Hasil Survei Capres 2024 Terbaru
Dalam survei itu, sebanyak 19,8 persen responden memilih Erick Thohir sebagai sosok tepat menjadi Cawapres pada Pilpres 2024.
Sementara itu, figur Cawapres lainnya yang muncul adalah Mahfud MD (15,2 persen), Muhaimin Iskandar (14,7 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (13,7 persen).
Ini merupakan hasil survei atas simulasi 11 nama Cawapres.
Berbeda dengan ketiga figur lainnya itu, jarak keterpilihan Erick terhadap sosok Mahfud MD mencapai 4,6 persen sehingga melampaui Margin of Error survei yang mencapai 3,1 persen.
“Angka-angka ini (selisih elektoral antara Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, dan Khofifah Indar Parawansa) di bawah Margin. Kecuali Erick Thohir."
"Mahfud MD disebut ada di poros Ganjar, dan Khofifah ada di Poros Ganjar dan Prabowo Subianto, namun masih di bawah Margin of Error, artinya masih ketat" ujar Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Pada kesempatan itu Arya Budi ungkap hasil survei terbaru Poltracking Indonesia yang bertemakan Peta Kekuatan Elektoral Capres-Cawapres Di Provinsi Penentu dan Terpadat Kedua Jawa Timur.
Lebih lanjut, nama Erick juga tetap menjadi pilihan teratas warga Jawa Timur dalam simulasi 10 nama.
Berbeda dengan simulasi 11 nama, dalam simulasi 10 nama ini tidak dimunculkan nama Gibran Rakabuming Raka.

Gibran belum dapat diikutkan sebagai cawapres karena terhambat aturan usia.
Namun, jalan untuk Gibran bisa terbuka jika Mahkamah Konstitusi mengubah aturan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.