Pilpres 2024

Hasil Survei LSI, Faktor Jokowi-Gibran Berpotensi Turunkan Elektabilitas Prabowo karena Hal Ini

Hasil survei LSI, faktor Jokowi-Gibran berpotensi kontraproduktif untuk Prabowo karena hal ini.

Editor: Diah Anggraeni
HO via WartaKotalive.com
Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hasil survei LSI, faktor Jokowi-Gibran berpotensi turunkan elektabilitas Prabowo karena hal ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil survei LSI, faktor Jokowi-Gibran berpotensi kontraproduktif untuk Prabowo karena hal ini.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas capres yang akan bertarung pada Pilpres 2024 mendatang, Minggu (22/10/2023).

Dalam hasil survei tersebut dikatakan, dukungan Presiden Joko Widodo terhadap Prabowo Subianto bila berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, berpotensi menggerus elektabilitas dua capres lainnya.

Demikian yang disampaikan Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam jumpa pers rilis hasil surveinya.

"Jika Gibran mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo bagaimana dukungannya (publik), terlihat dukungan untuk Prabowo sedikit meningkat dari 35,8 (persen) menjadi 39,2. Ada peningkatkan sekitar 3,4 persen," katanya.

Baca juga: Sudah Dapat Restu Jokowi Pinang Gibran, Prabowo Subianto Deklarasi Cawapres Senin 23 Oktober

Baca juga: Gibran Silaturahmi Bertemu AHY, Wasekjen ungkap Soal Cawapres Demokrat Manut Prabowo

Baca juga: Terjawab Kapan Pengumuman Cawapres Prabowo? Fahri Prediksi KIM Umumkan Hari Ini, Besok Pendaftaran

Sementara itu, elektabilitas Ganjar turun 5,5 persen dari 30,9 persen menjadi 25,4 persen.

Demikian halnya elektabilitas Anies Baswedan yang terkoreksi 0,4 persen.

Dari penurunan sebanyak itu, selain 3,4 persen yang teralihkan ke Prabowo, 2,4 persen di antaranya teralihkan ke responden yang masih belum menentukan jawaban.

Swing voters diprediksi meningkat dari 13,6 persen ke 16 persen.

"Jadi memang kalau secara kasar, secara sederhana bisa terlihat, potensi majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo meningkatkan perolehan suara Prabowo, tapi peningkatannya tidak terlalu banyak. Ada potensi untuk meningkat, seberapa besar real-nya belum tahu," jelas Djayadi.

Namun demikian, angka itu belum final.

Baca juga: Ditanya Soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo hingga Tudingan Dinasti Politik, Ini Jawaban Kaesang

Faktor Jokowi-Gibran Berpotensi Kontraproduktif untuk Prabowo

LSI menemukan hal menarik yang justru membuat faktor Jokowi-Gibran berpotensi kontraproduktif untuk Prabowo jika dikenakan variabel lain, yaitu pengetahuan responden soal hubungan kekerabatan antara Jokowi, Gibran, dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.

Semakin banyak orang yang tahu bahwa Anwar Usman adalah paman Gibran, potensi penurunan suara untuk Prabowo jika berpasangan dengan Gibran justru semakin besar.

"Di antara masyarakat yang tahu atau pernah dengar bahwa Anwar Usman adalah adik ipar Presiden Joko Widodo, maka dukungan kepada Prabowo sedikit (turun), 31,6 persen. Dukungan kepada Prabowo lebih tinggi di kalangan yang tidak tahu bahwa Pak Anwar Usman adalah adik presiden Joko Widodo," ungkap Djayadi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved