Semarak Kirab Budaya dalam HUT ke 24 Kutim, Suguhkan Aneka Busana Budaya Indonesia

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kirab Budaya dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Kutai Timur yang ke-24 diikuti oleh 45 regu yang terdiri dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan paguyuban se-Kutim.

Kirab budaya yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim dan didukung oleh OPD lain itu mampu menarik masyarakat Sangatta berdatangan untuk menonton.

Sebab, para peserta menggunakan beraneka ragam busana, mulai dari baju adat Dayak, Kutai, Sulawesi, Jawa dan lainnya.

Uniknya, sebagian busana yang dikenakan oleh peserta juga ada yang terbuat dari plastik-plastik dan kertas nasi dengan model ala princes.

Baca juga: Balikpapan Fest 2023 Resmi Dibuka, Jadi Wadah Promosi Warisan Budaya di Kaltim

Tak lupa peserta paling depan juga membawa spanduk sebagai identitas regunya.

Start dari Jalan Margo Santoso menuju Jalan Yos Sudarso 2 dan terhenti di Bank Danamon.

Disana peserta dimintaa untuk menampilkan tema pertunjukan sesuai regunya masing-masing di hadapan para juri dan tamu undangan.

Setelah itu, peserta diminta melanjutkan perjalanannya menuju Jalan Karya Etam yang kemudian dilanjut menuju Jalan Jenderal Sudirman.

Baca juga: Keseruan Tarian Riti ala Dayak Bulusu Malinau Masuk Rekor MURI, Ada Pakai Gelang Kaki Tembaga

Terakhir, peserta akan menjumpai garis finish di pintu masuk BPU Sangatta Utara yang kemudian diminta untuk menampilkan tarian daerah di hadapan para juri.

Sebelumnya, Bupati Kutai Timut, Ardiansyah Sulaiman melepas 45 regu peserta yang terdiri dari 31 regu OPD dan 14 regu lainnya berasal dari paguyuban.

Ini masih masuk dalam rangkaian HUT Kutim yang ke-24 dan rangkaian itu terus berjalan di antaranya berbagai pertandingan olahraga.

"Hari ini kirab budaya, terkahir besok Expo," ungkapnya, Minggu (22/10/2023).

Ia berharap kegiatan kirab budaya dapat mengembangkan kreatifitas masyarakat khususnya para peserta agar terus berkreasi.

"Ini juga untuk menunjukkan keragaman budaya di masyarakat Kutai Timur," pungkasnya.

(*)