Liga Italia

AC Milan Masukkan Juan Miranda, Ouedraogo dan Gimenez dalam Daftar Belanja di Januari 2024

Tiga pemain masuk dalam daftar buruan AC Milan di jendela transfer Januari 2024 mendatang.

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Diah Anggraeni
MIGUEL MEDINA / AFP
Bursa Transfer Liga Italia. Tiga pemain masuk dalam daftar buruan AC Milan di jendela transfer Januari 2024 mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tiga pemain masuk dalam daftar buruan AC Milan di jendela transfer Januari 2024 mendatang.

AC Milan sedang mencari pemain di posisi bek, gelandang dan striker.

Untuk tiga posisi tersebut, AC Milan telah menetapkan nama-nama yang dinilai cocok dengan kebutuhan Stefano Pioli.

Tiga nama yang menjadi target AC Milan, di antaranya Juan Miranda untuk posisi bek kiri, Assan Ouedraogo di posisi gelandang dan Santiago Gimenez di posisi striker.

Menurut Calciomercato.com, Juan Miranda merupakan target utama Rossoneri dalam pencarian mereka untuk mendapatkan pemain yang berkualitas sebagai pengganti Theo Hernandez.

Geoffrey Moncada dan Antonio D'Ottavio sangat menghargai profil Miranda, dan tujuannya adalah untuk maju dan mengungguli para pesaing dari klub-klub Spanyol dan Jerman.

Tujuannya adalah untuk mencoba merekrut Miranda pada Januari.

Memanfaatkan situasi kontraknya yang akan berakhir pada akhir musim dan diskusi dengan Real Betis belum menghasilkan kesepakatan.

AC Milan melihat adanya peluang untuk mendapatkan kesepakatan yang murah dan telah menyisihkan dana sekitar 5 juta euro untuk menyelesaikan transaksi tersebut.

Baca juga: Stefano Pioli Tentang Kekalahan AC Milan dari Juventus, Kami Menunjukkan Keluguan Individu

Baca juga: Hasil Liga Italia: Malick Thiaw Bantu Juventus, AC Milan tak Berkutik di San Siro

Baca juga: Prediksi Skor, H2H dan Live Streaming AC Milan vs Juventus di Liga Italia Malam Ini

Jika Betis tidak terbuka untuk penjualan selama bursa transfer musim dingin, manajemen akan tetap mengupayakan akuisisi dengan status bebas transfer.

Lalu, di posisi striker, AC Milan memasukkan nama Santiago Gimenez dari Feyenoord.

Menurut Calciomercato.com, baik AC Milan maupun rival mereka, Inter Milan telah menargetkan Gimenez untuk masa depan, dan dia tampaknya berkomitmen untuk mempertahankan performa mencetak golnya.

Dalam kemenangan 4-0 Feyenoord atas Vitesse, penyerang asal Meksiko berpaspor Italia ini mencetak gol ke-13-nya musim ini, di samping tiga asis dalam sembilan pertandingan Eredivisie.

Dengan sejarah mencetak golnya yang mengesankan, mungkin akan ada persaingan yang signifikan untuk mendapatkan Gimenez, terutama karena ia juga mencetak 15 gol di liga musim lalu, yang membawa Feyenoord meraih gelar juara.

AC Milan membutuhkan seorang penyerang tengah baru karena usia Olivier Giroud yang telah menginjak 37 tahun dan kontraknya yang akan segera berakhir.

Luka Jovic belum membuktikan dirinya dalam peran tersebut, dan Noah Okafor dipandang sebagai pemain sayap.

Sementara itu, AC Milan tertarik untuk memboyong Assan Ouedraogo dari Schalke 04.

AC Milan telah bergabung dengan Napoli dalam perburuan gelandang berusia 17 tahun, Ouedraogo, yang telah menjadi pemain kunci bagi Schalke selama musim yang sulit karena mereka saat ini berada di urutan ketiga dari bawah di Bundesliga 2.

Di Jerman, Bayern Munich dan RB Leipzig tertarik untuk memboyong gelandang muda Ouedraogo.

Baca juga: AC Milan vs Juventus di Liga Italia Malam Ini, Akses Nonton via Link Streaming TV Online

Mereka memiliki rekam jejak dalam berinvestasi pada bakat-bakat yang menjanjikan dan membentuk mereka menjadi pemain yang terampil.

Kontrak Ouedraogo dengan Schalke berlaku hingga 2027, dan ia dihargai antara €15-20 juta.

Namun demikian, kontraknya memiliki klausul sekitar €10 juta, yang hanya berlaku hingga Juni.

Dia terutama bermain sebagai gelandang box-to-box.

Namun, fleksibilitasnya dapat menarik perhatian AC Milan, yang merekrut pemain yang sebanding selama bursa transfer musim panas.

Di tengah upaya AC Milan mendatangkan sejumlah pemain baru, Rossoneri juga dihadapkan dengan negosiasi perpanjangan kontrak dengan Mike Maignan.

Upaya AC Milan untuk memperpanjang kontrak Mike Maignan menemui hambatan.

Proses negosiasi perpanjangan kontrak Mike Maignan dengan AC Milan telah dimulai.

Sejauh ini, AC Milan siap memberikan Mike Maignan kenaikan gaji yang layak untuk kontribusinya sejauh ini.

Namun, proses perpanjangan Mike Maignan ternyata tidak mudah.

Baca juga: Live Streaming AC Milan vs Juventus di Liga Italia, Akses Nonton via Link TV Online

Bahkan, AC Milan menemui kerumitan untuk memperpanjang masa bakti Maignan di San Siro.

Tuttosport menyoroti situasi Mike Maignan, seorang pemimpin tim dan salah satu pemain top dunia di posisinya.

Manajemen dan staf menganggap kiper asal Prancis ini sebagai bagian penting dari tim.

Kontraknya akan berakhir pada 30 Juni 2026, dan kesepakatannya saat ini menjamin gaji tahunan sebesar €2,8 juta bersih.

Perwakilan Maignan telah mengkomunikasikan permintaan dasar sekitar €8 juta per tahun untuk perpanjangan kontrak, yang melebihi pemain dengan gaji tertinggi saat ini, Rafael Leao, yang menghasilkan €7 juta bersih.

Mengingat bahwa mantan pemain Lille ini termasuk dalam jajaran penjaga gawang elite di seluruh dunia dan dapat meminta gaji tinggi di klub Liga Premier, negosiasi yang akan datang akan menarik untuk dipantau.

Sekilas Tentang Mike Maignan

Maignan berlatih sepakbola sejak tahun 2003 bersama akademi sepakbola Villiers le Bel JS.

Enam tahun di sana, Maignan direkrut akademi sepakbola salah satu klub profesional di Perancis, yakni Paris Saint Germain.

Ia lantas terus berada di Paris Saint Germain mulai dari U-17 hingga U-19.

Baca juga: Yacine Adli Buka-Bukaan Peran Pioli Dalam Performanya di AC Milan, Merendah Dikaitkan dengan Pirlo

Karir sepakbola pria kelahiran 3 Juli 1995 ini terus berlanjut hingga tembus skuat Paris Saint Germain B.

Tidak butuh waktu lama, ia berhasil menembus skuat utama Paris Saint Germain di tahun 2013.

Sayang beribu kali sayang, meski berhasil menembus skuad utama di usia 17 tahun, Maignan hanya bisa bertahan dua musim.

Dalam periode musim 2013/2014 dan 2014/2015, ia tidak satu kalipun turun ke lapangan hijau di kompetisi Ligue 1.

Maignan kalah bersaing bersama Salvatore Sirigu, kiper asal Italia yang di dua musim itu menjadi kiper utama Paris Saint Germain.

Musim selanjuntya, Maignan yang jasanya seakan tidak akan pernah terpakai di klub tempat dirinya memulai karir sepakbola dijual ke Lille.

Musim pertama bersama klub yang menjadi pesaing Paris Saint Germain di Ligue I, Maignan akhirnya bisa merasakan turun di suatu pertandingan resmi.

Meski hanya tampil empat kali di Ligue I musim 2015/2016, setidaknya pencapaian Maignan jauh lebih baik ketimbang dua musim bersama Paris Saint Germain.

Di musim 2017/2018, menjadi titik balik bangkitnya karir sepakbola Maignan.

Vincent Enyeama yang sebelumnya menjadi kiper utama Lille meninggalkan klub di usia 34 tahun.

Baca juga: Nasib Pioli Jadi Taruhan, AC Milan Lakoni Pekan Keramat, Juventus, PSG, Napoli Siap Menerkam

Sontak, Maignan yang masih berusia 21 tahun langsung menjadi kiper andalan pelatih Lille di musim 2017/2018, Marcelo Bielsa.

Sayangnya, Maignan gagal mengangkat prestasi timnya karena hampir saja terdegradasi dari Ligue I karena finish di peringkat 17, dua trip di atas zona degradasi.

Beruntung bagi Maignan, ketika Lille dilatih Christophe Galtier di musim 2018/2019, ia masih menjadi pilihan utama klub.

Maignan menjawab kepercayaan sang pelatih dengan tampil apik berhasil membuat 15 clean sheets.

Lille saat itu hanya kalah dari Paris Saint Germain di klasemen akhir Ligue I musim 2018/2019 yang keluar sebagai juara.

Dianggap punya kontribusi tinggi mengangkat prestasi tim, Maignan masih menjadi kiper utama Lille dimusim 2019 2020.

Ia tampil di seluruh pertandingan yang dimainkan Lille, sayangnya prestasi di akhir musim tidak sebaik musim sebelumnya karena Lille finish di peringkat 4.

Puncak karir Maignan di Lille terjadi di musim lalu, dimana Lille berhasil mendapat gelar juara mereka yang kelima.

Lille unggul satu angka dari Paris Saint Germain, yang secara materi pemain lebih berkualitas ketimbang Lille.

Lille hanya kebobolan 23 gol dan 21 partai berhasil dilalui tanpa kebobolan.

Maignan selalu dimainkan di Ligue I musim 2020/2021.

Kini, kebersamaan Maignan bersama klub yang berjasa mengangkat karir sepakbolanya sudah berakhir karena dirinya menerima pinangan AC Milan.

Klub raksasa asal Italia itu menjadikan Maignan sebagai suksesor Gianluigi Donnaruma yang memutuskan tidak memperpanjang kontraknya di AC Milan. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved