Berita Nasional Terkini
Deretan Fakta Kasus Keracunan Siswa SD di Bolmong, Dialami Ratusan Anak dari 3 Sekolah Dasar Berbeda
Inilah deretan fakta kasus keracunan siswa SD di Bolmong, dialami ratusan anak dari 3 sekolah dasar berbeda.
"Pihak Dinkes dan puskesmas Lolak siap untuk melaksanakan pengawasan (Surveillance) terhadap kesehatan anak-anak paskah keluar puskesmas dan RSU Datoe Binangkang agar mereka benar-benar pulih setelah diperiksa, " ucapnya.
5. Program Jenius dari pemerintah pusat
Pembagian minuman susu UHT dan makanan pendamping ini merupakan program jenius dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Kepala dinas pendidikan Bolmong Renti Mokoginta mengatakan bahwa pembagian ini adalah program jenius melalui Bapanas dan disalurkan DKP Provinsi kepada Pemkab Bolmong.
"Program ini rencana dilakukan selama 20 hari dan dalam penjabaran program tersebut, pihak sekolah sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dari pemerintah pusat, " ucapnya.
6. Program Pembagian Susu dan Makanan Pendamping Sudah Berjalan 8 Hari
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bolmong I Wayan Mudiyasa mengungkap bahwa pihaknya dalam program ini hanya sekedar pendampingan saja.
"Ini program nasional, satkernya Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Utara,” Jelas Mudiasa.
Meski begitu, pihaknya juga menyesalkan kejadian ini, karena program ini sudah berjalan dalam kurun waktu Sembilan hari lamanya berjalan dengan baik.
“Sebelumnya ini berjalan dengan baik. Nanti hari ke sembilan ini, kejadian terjadi,” ucapnya.
7. Pemkab Bolmong Seriusi Perawatan Siswa di RSU Datoe Binangkang
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow melalui Sekretaris Daerah Tahlis Gallang turun langsung memantau perawatan yang menimpa ratusan siswa Sekolah Dasar.
"Saya turut prihatin dengan kejadian ini dan kami pemerintah akan terus melakukan kontrol terhadap siswa yang ada di rumah sakit, " jelasnya.
Sekda menambahkan bahwa hal ini perlu di lakukan pemerintah mengingat masih ada siswa yang sudah dipulangkan kembali di rujuk.
"Ada juga siswa yang sudah pulang tapi masih kembali di rujuk karena gejalanya masih ada untuk itu pemerintah harus sigap memberikan pendampingan kontrol hingga para siswa sehat kembali, " ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.