Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Mimpi Andi Harun Bawa Samarinda Menuju Kota Zero Waste Bebas Sampah, Belajar pada Banyumas

Di bawah pimpinan Wali Kota Andi Harun, Pemkot juga terus berupaya untuk mengubah kota Samarinda menjadi lingkungan zero waste.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
Walikota Samarinda, Andi Harun ingin di masa mendatang Kota Samarinda, Kalimantan Timur bisa terapkan bebas sampah atau zero waste.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Walikota Samarinda, Andi Harun ingin di masa mendatang Kota Samarinda, Kalimantan Timur bisa terapkan bebas sampah atau zero waste. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus melakukan upaya dalam hal pembangunan dan penataan kota.

Di bawah pimpinan Wali Kota Andi Harun, Pemkot juga terus berupaya untuk mengubah kota Samarinda menjadi lingkungan zero waste.

Mengutip dari gramedia.com, dijelaskan, zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah.

Baca juga: Politani Samarinda Mengedukasi Ibu-Ibu Dasawisma Manfaatkan Limbah Plastik, Upaya Mengurangi Sampah

Tujuannya agar sampah tidak berakhir di TPA, sehingga dapat menjaga sumber daya dan melestarikan alam.

Dalam upayanya ini, Walikota Samarinda, Andi Harun mengatakan bahwa inspirasi ini berasal dari Kota Banyumas.

"Opsi kita mencontoh Banyumas. Mudah-mudahan satu bulan ini kita sudah memutuskan,” ungkapnya pada TribunKaltim.co, Rabu (25/10/2023).

Pada Selasa 24 Oktober 2023, perwakilan dari Banyumas turut hadir di Balai Kota Samarinda untuk memberikan presentasi kepada Pemkot Samarinda.

Baca juga: Atasi Sampah Plastik, Menteri Siti Nurbaya Klaim Indonesia Bisa Ikuti Konsep Sirkular Ekonomi

Walikota Andi Harun menjelaskan bahwa perwakilan Banyumas membagikan informasi terkait rencana untuk mengelola sampah sebanyak 600 ton di Samarinda, yakni dibutuhkan mesin dengan kapasitas yang sesuai.

Mesin-mesin ini nantinya akan ditempatkan secara desentralisasi di 4 Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST).

Bahkan orang nomor satu di Kota Tepian ini menyebut perkiraan biaya yang mencapai 19 miliar ini di luar biaya bangunan.

ILUSTRASI Sampah plastik dari produk-produk makanan dan minuman. Pengelolaan sampah, seperti kemasan-kemasan yang bisa diguna ulang itu menempati posisi yang paling tinggi dalam hierarki.
ILUSTRASI Sampah plastik dari produk-produk makanan dan minuman. Pengelolaan sampah, seperti kemasan-kemasan yang bisa diguna ulang itu menempati posisi yang paling tinggi dalam hierarki. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

"Tapi ini masih angka sementara, kita akan melakukan pertemuan sekali lagi,” ungkapnya.

Proyek ini bertujuan untuk mengurangi sampah, termasuk plastik, sampah organik, dan bahan lain yang dapat di daur ulang dan diubah menjadi bahan-bahan yang dapat digunakan kembali.

“Misalnya ada yang bisa di daur ulang menjadi paving blok. Intinya yang dapat mengurai dan mengurangi sampah,” tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved