Hari Sumpah Pemuda 2023
Biodata Singkat 13 Tokoh Sumpah Pemuda yang Berjasa Lengkap Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda
Ketahui 13 tokoh Sumpah Pemuda yang berperan penting lengkap dengan biodata singkatnya.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Ketahui 13 tokoh Sumpah Pemuda yang berperan penting lengkap dengan biodata singkatnya.
Dalam artikel ini, tokoh Sumpah Pemuda juga disertai dengan foto-foto para tokoh.
Besok merupakan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-95.
Dalam rangka Hari Sumpah Pemuda 2023 yang sebentar lagi diperingati, kita perlu mengetahui siapa tokoh-tokoh penting di baliknya.
Selain tokoh Sumpah Pemuda, kita juga perlu mengetahui sejarah di balik lahirnya peristiwa tersebut.
Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi ikrar penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia yang tentu saja penuh makna.
Baca juga: 25 Contoh Puisi Sumpah Pemuda Singkat 3, 4, 5 Bait Penuh Haru dan Motivasi untuk Anak SD dan SMP
Banyak nama-nama tokoh yang kita belum ketahui sebelumnya ternyata punya peran penting.
Atau, ada juga yang kita hanya mengetahui namanya namun belum pernah melihat bagaimana sosoknya.
Siapa saja tokoh Sumpah Pemuda dan apa perannya?
Simak selengkapnya yang dikutip dari Tribun-Timur.
1. Soegondo Djojopoespito

Seorang aktivis pendidikan yang juga tinggal di kediaman Ki Hajar Dewantara.
Tokoh pemuda yang satu ini lahir pada tahun 1905.
Soegondo berperan penting yaitu sebagai Ketua Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
2. Djoko Marsaid

Jika Soegondo merupakan ketua, Djoko Marsaid berperan sebagai Wakil Kongres Pemuda II.
Djoko sendiri merupakan ketua dari Jong Java.
Tidak banyak informasi yang bisa digali dari seorang Djoko Marsaid ini.
Namun, namanya tetap tercantum dalam tokoh penting perumusan Sumpah Pemuda.
3. Sunario Sastrowardoyo

Merupakan seorang pengacara yang aktif membela para aktivis kemerdekaan pada waktu itu.
Pria yang lahir di Madiun, Jawa Timur pada tahun 1902 ini memiliki nma lengkap Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo.
Sunario berperan sebagai Penasihat umum dalam perumusan naskah Sumpah Pemuda.
Sunario merupakan kakek dari aktris Dian Sastrowardoyo.
Baca juga: 25 Template CapCut Hari Sumpah Pemuda 2023 Lengkap Cara Menggunakan Twibbon Video dengan Mudah
4. J. Leimena

Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku pada tahun 1905.
Saat Kongres Pemuda II masih berjalan, dia merupakan anggota panitia kongres.
Johannes Leimana merupakan satu-satunya mahasiswa yang menjadi panitia Kongres Pemuda II dari Jong Ambon.
5. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin adalah seorang penyair yang merintis gaya puisi modern di Indonesia.
Pria kelahiran Minangkabau pada 24 Agustus tahun 1903 ini merupakan salah satu tokoh yang mendorong Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam perumusan Sumpah Pemuda.
6. Amir Syarifuddin Harahap

Amir Syarifuddin merupakan Wakil dari Jong Batak Bond.
Ia berperan sebagai bendahara dalam perumusan naskah Sumpah Pemuda.
Saat perumusan Sumpah Pemuda dia kerap menyumbangkan ide-ide brilian.
Baca juga: 12 Contoh Pidato Sumpah Pemuda 2023 Singkat untuk Anak SD dan SMP Lomba di Sekolah
7. W.R. Supratman

Wage Rudolf Soepratman ini berperan sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ia lahir pada 19 Maret 1903 di Purworejo, Jawa Tengah.
Untuk diketahui juga, W.R Supratman merupakan seorang wartawan dan pengarang.
Ia juga pandai dalam memainkan biola.
Saat penutupan Sumpah Pemuda, dia memainkan sebuah lagu secara instrumental dengan biola (tanpa teks) yang kini dikenal sebagai lagu Indonesia Raya.
8. Sarmidi Mangoensarkoro

Merupakan seorang tokoh penting yang lahir pada 23 Mei tahun 1904 di Surakarta, Jawa Tengah.
Sarmidi berperan sebagai pembicara dalam perumusan naskah Sumpah Pemuda.
Sarmidi merupakan pejuang di bidang pendidikan.
Saat Kongres Pemuda I dan II, dia sering berbicara mengenai pendidikan untuk bangsa Indonesia.
Berkat konsentrasinya yang kuat dalam bidang tersebut, dia dipercaya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga 1950.
9. Kartosoewirjo

Pria bernama lengkap Sekarmadji Maridjan Kartosiewirjo ini merupakan pemimpin DI/TII yang mendeklarasikan Negara Islam Indonesia.
Kartosoewirjo berperan sebagai sekretasi dalam perumusan naskah Sumpah Pemuda.
Pria Kelahiran 7 Februari 1905 ini merupakan segelintir putra bangsa yang berhasil mengenyam pendidikan Eropa kala itu.
Dia bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang.
Tempat itu merupakan sekolah elit khusus untuk anak-anak Eropa totok dan Indo (campuran).
10. Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada tanggal 25 Februari 1904
Perintis keberadaan Pramuka di Indonesia.
Dia juga dikenal sebagai orator yang ulung.
Pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah ini pernah menjabat sebagai Jaksa Agung INdonesia dari tahun 1945 hingga 1946.
11. Mohammad Roem

Mohammad Roem lahir pada 16 Mei 1908 di Parakan, Temanggung, Jawa Tengah.
Merupakan aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum.
Rasa nasionalisme dalam dirinya terbakar setelah mendapatkan perlakukan diskriminatif di sekolah Belanda.
Akhirnya, pria yang sering disapa Moh.Roem ini bertekad untuk ikut serta dalam perumusan ikrar Sumpah Pemuda.
12. A.K. Gani

Pria bernama asli Adnan Kapau Gani ini merupakan aktivgis pemuda yang lahir di Palembang, Sumatra Barat pada 16 September tahun 1905.
Dia bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond.
Ketika Kongres Pemuda Kedua tahun 1928 akan diselenggarakan, Adenan Kapau Gani turut berperan sebagai penyumbang dana untuk suksesnya kongres tersebut.
Ia pun hadir pada saat kongres sebagai peserta.
Baca juga: 13 Tokoh Sumpah Pemuda yang Berperan Penting Lengkap Fotonya, Ada Kakek Dian Sastrowardoyo
13. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong diketahui lahir pada 3 Januari 1878.
Nama pria yang satu ini seringkali disebut saat membicarakan Sumpah Pemuda.
Sie Kong Liong adalah pemilik rumah tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II.
Rumah itu terletak di Jalan Kramat Raya.
Kini, rumah itu telah dijadikan sebuah museum.
Itulah tokoh Sumpah Pemuda yang berperan penting.
Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
Melansir berbagai sumber, lahirnya Sumpah Pemuda berdasarkan hasil rapat para pemuda dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda II muncul dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang terdiri dari pelajar dari seluruh penjuru Indonesia.
Tujuan dari kongres ini adalah untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang sudah berkembang di hati dan jiwa para pemuda.
Sebelum kongres dilaksanakan, para pemuda melakukan pertemuan pada tanggal 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928.
Mereka membahas berbagai hal, seperti pembentukan panitia, susunan acara kongres, tanggal, tempat, dan biaya yang dibutuhkan.
Kemudian pertemuan menyepakati bahwa Kongres Pemuda II akan diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi, yaitu gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).
Keseluruhan biaya akan ditanggung oleh organisasi-organisasi yang menghadiri kongres serta sumbangan sukarela.
Sebelumnya, upaya persatuan telah dimulai oleh para pemuda melalui Kerapatan Besar Pemuda (Kongres Pemuda I) yang diselenggarakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 di Batavia.
Kongres Pemuda I diadakan dengan tujuan untuk menyatukan pandangan antara berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia, menciptakan dasar yang sama untuk persatuan Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Namun, meskipun Kongres Pemuda I tidak mencapai kesepakatan, upaya ini menunjukkan pemahaman akan pentingnya kesatuan: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Ketidaksepakatan terutama muncul dalam perdebatan antara Ketua Kongres, Muhammad Tabrani, dan Mohammad Yamin mengenai penggunaan istilah bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
Menurut Tabrani, jika tanah air dan bangsa kita disebut Indonesia, maka bahasa yang digunakan juga seharusnya disebut bahasa Indonesia.
Meski ada perbedaan pendapat, Kongres Pemuda I memberikan landasan penting bagi cita-cita persatuan Indonesia.
Teks Isi Sumpah Pemuda
Berikut teks isi sumpah pemuda yang berasal dari hasil Kongres Sumpah Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 menggunakan ejaan Van Ophuijsen adalah sebagai berikut:
"Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang sataoe, tanah Indonesia.
Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoengjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.