Berita Paser Terkini
Pedagang Pertanyakan Tanggungjawab Pemkab Paser Atas Kondisi Lapak Kuliner Sungai Tuak
Begitupun di Tepian Siring Sungai Kandilo yang juga telah diperbaiki dengan konsep lebih kekinian dan dibuatkan ikon kota
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANAH GROGOT - Para pedagang di Wisata Kuliner Sungai Tuak, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur mengeluhkan kondisi lapak.
Lantaran lapak yang sudah mulai muncul kerusakan. Sejumlah pedagang merasa sudah tak nyaman berjualan di lapak yang berukuran 3x6 meter ini. Padahal lokasinya dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Paser.
Demikian dibeberkan oleh Ketua Paguyuban Wisata Kuliner (Wiskul) Sungai Tuak, Zulkifli kepada TribunKaltim.co di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur pada Senin (30/11/2023).
Dijelaskan, semua lapak pedagang mengalami kerusakan yang sama, terkhusus pada lapak dengan lantai dua yang berjumlah 40 lapak.
Baca juga: 4 Muncikari di Berbas Pantai Bontang Diringkus, Basri Rase Ingin Ubah Prakla jadi Wisata Kuliner
"Intinya kami ingin ada perbaikan untuk lapak-lapak yang mengalami kerusakan," ujarnya.
Baik itu yang bocor maupun keropos. Kalau yang bertingkat itu ada 40 lapak. "Ada 20 lapak yang tidak bertingkat," tandasnya.
Berdasarkan hasil pemantauan TribunKaltim.co ke lokasi, lapak pedagang memang mengalami kerusakan pada lantai bagian atas yang menggunakan plywood bahkan pada bagian lapisan bawahannya.
Pertanyakan Tanggungjawab Pemkab
Belum genap setahun menempati Wisata Kuliner Sungai Tuak, sejumlah pedagang sudah tak nyaman berjualan di lapak yang berukuran 3x6 meter.
Hal itu disebabkan, lapak yang digunakan sudah mengalami kerusakan atau keropos pada bagian lantai kontainer, Senin (30/10/2023).
Kondisi itu sudah disampaikan pedagang kepada Pemkab Paser untuk dilakukan perbaikan, namun belum mendapat respon dari pihak terkait.
Lapak pedagang yang mengalami kerusakan pada bagian atap atau lantai atas, yang ada di Wisata Kuliner (Wiskul) Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Baca juga: Ketua Komisi II DPRD Paser Soroti Kerusakan Kontainer Sungai Tuak, Minta Pemda Lakukan Audit
Terdapat 30 kontainer dengan 60 pintu di Wisata Kuliner Sungai Tuak, dibangun dengan menghabiskan anggaran hingga Rp 4,5 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Paser.
Pembangunan itu dimulai sejak tahun 2022 dan rampung pada Maret 2023 sekaligus diresmikan oleh Bupati Paser.
Sebulan usai diresmikan, perwakilan pedagang sudah menyampaikan rasa ketakunnya untuk berjualan kepada Disporapar Paser.
"Karena kami melihat atapnya, khususnya di lantai dua yang menggunakan plywood. Kami pertanyakan sampai kapan bertahannya dengan material seperti itu, sedangkan kalau bicara soal perdagangan tentunya jangka panjang," terang Ketua Paguyuban Wisata Kuliner (Wiskul) Sungai Tuak, Zulkifli.
Pertemuan yang sudah dilakukan dengan Disporapar Paser sudah terhitung tiga kali, namun jawaban yang diterima pedagang hanya dijanjikan untuk dilakukan perbaikan.
Baca juga: Wisata Kuliner Sungai Tuak Resmi Dibuka, Bupati Paser Minta Dilengkapi Sarana yang Kurang
"Satu point penting yang kami sampaikan, kalau kami tidak menganggap persoalan ini kritis maka kami tidak akan segetol ini melakukan pertemuan dengan menyuarakan perbaikan lapak Wiskul dengan prosedural yang sudah kami jalani," ungkapnya.
Paguyuban Wiskul Sungai Tuak juga mempertanyakan tanggungjawab dari Pemda Paser, ketika sewaktu-waktu terjadi insiden yang tidak diinginkan.
Bahkan pedagang menganggap bangunan yang ada sekarang ini, tidak lebih baik dari bangunan mereka sebelumnya dibangun menggunakan dana swadaya.
"Ibaratnya kami bangun dari keuntungan jual es seribu, dua ribu rupiah tapi hasilnya lebih baik," katanya.
"Meskipun dari Pemda menampik hal itu, namun kenyataannya seperti itu yang kami alami," ulas Zulkifli.
Pedagang hanya menginginkan keamanan dalam menjalankan usahanya, terlebih ada retribusi yang dibayarkan kepada pengelola tiap bulannya senilai Rp600 ribu untuk lapak dua lantai dan Rp500 ribu untuk satu lantai.
Dari retribusi itu, Zulkifli, mengaku pedagang sudah ikut berkontribusi dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah untuk daerah.
"Kami sudah patuh, tapi dikasih pelayanan seperti ini. Kemudian kami sebagai pedagang ini merasa usaha kami ini semakin lama semakin merosot, dari segi pendapatan juga jauh dibanding tempat kami sebelumnya berjualan di pusat kota," keluhnya.
Baca juga: Wisata Kuliner Sungai Tuak Paser Bakal Diresmikan 20 Maret Mendatang
Tolak ukur yang digunakan dalam menakar minimnya pendapatan dihasilkan yaitu, pedagang masih menunggak pembayaran iuran dengan nominal Rp500 ribu dan Rp600 ribu.
Meski demikian, sementara ini pihak pengelola tidak memberlakukan denda kepada pedagang yang menunggak pembayaran iuran.
"Parameternya itu, kalau retribusi saja susah untuk kami penuhi bagaimana bicara keuntungan. Selama lapak tidak diperbaiki, maka kami akan berjualan dengan was-was," ulas Zulkifli.
Diresmikan Bupati Fahmi Fadli
Berita sebelumnya. Wisata Kuliner Sungai Tuak yang berlokasi di Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser resmi dibuka.
Para pedagang yang sebelumnya menempati lokasi Wisata Belanja (Wisbel) Jalan Jenderal Sudirman, kini telah dipindahkan ke wisata kuliner Sungai Tuak yang pada 21 Marer 2023 malam telah diresmikan oleh Bupati Paser.
Bupati Paser Fahmi Fadli menyampaikan, setiap daerah bersaing menonjolkan identitasnya, dengan mengemas potensi daerah yang dimiliki sedemikian rupa sehingga berbeda dengan daerah lainnya.

"Pengembangan wisata kota menjadi prospek yang menjanjikan untuk dikembangkan dimasa yang akan datang di Indonesia, termasuk daerah kita Kabupaten Paser yang merupakan daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara," jelasnya.
Kabupaten Paser, kata Fahmi Fadli merespon isu kekinian ini dengan menata kota, seperti pada area perdagangan, pasar penampungan yang telah dibangun dan dirapikan.
Begitupun di Tepian Siring Sungai Kandilo yang juga telah diperbaiki dengan konsep lebih kekinian dan dibuatkan ikon kota.
"Satu lagi ikon kota akan kita nikmati, yaitu wisata terpadu kuliner Sungai Tuak dengan konsep yang ditawarkan berwisata kuliner," kata Fahmi.
Pembangunan di Wisata Terpadu Sungai Tuak bakal tetap dilanjutkan dan dikembangkan lagi pada area yang telah direncanakan.
Pada lokasi Wisata Kuliner Sungai Tuak, terdapat 60 kios kontainer yang telah disiapkan baik yang bertingkat maupun non tingkat.
"Ini salah satu upaya Pemda Paser mendukung para pelaku UMKM kuliner lokal, yang sesuai dengan visi dan misi kami dalam mewujudkan Paser yang Maju Adil dan Sejahtera (MAS)," ungkapnya.
Fahmi mengharapkan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser segera melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang.
Secara bertahap, Pemda Paser tiap terus berinovasi, serta mengucurkan anggaran untuk pembangunan di Wisata Kuliner Sungai Tuak.
"Mulai dari akses masuk, lahan parkir, penataan, jalan masuk, pencahayaan dan lain sebagainya yang pasti kami perhatikan," urainya.

Lebih lanjut disampaikan, selain pusat kuliner, juga telah disiapkan panggung terbuka untuk digunakan oleh para pelaku seni maupun lainnya.
"Silakan digunakan untuk event pertunjukan musik, tari, stand up comedy, dan pertunjukan lainnya," jelasnya.
Fahmi berharap, wisata kuliner Sungai Tuak akan diminati masyarakat dengan daya tarik yang dimiliki.
Ia juga mengajak seluruh pemilik kios, pengelola hingga para pengunjung untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum.
"Mari fasilitas umum ini kita jaga dan rawat bersama, ini adalah milik kita bersama, ketika ada tangan nakal yang merusak maka kita semua yang terganggu dan tidak nyaman," imbuhnya.
Jika dirasa ada yang kurang atau tidak baik, kata Fahmi dapat disampaikan dengan bijaksana kepada instansi terkait.
Namun jika hal tersebut menyenangkan dan membanggakan maka bisa di viralkan, agar menjadi magnet bagi orang lain diluar daerah tertarik mengunjungi.
"Ini tentu akan berpengaruh pada pendapatan asli daerah atau PAD kita, dan kesejahteraan bagi para pelaku UMKM, pelaku seni, hotel dan lain sebagainya," ulasnya.

Terpenting, sambung Fahmi dengan menjaga kebersihan di Wisata Kuliner Sungai Tuak utamanya pada pengelolaan sampah.
Jika pengelolaan sampah tidak baik, maka lokasi tersebut dinilai kumuh sehingga kebersihan lokasi juga harus diperhatikan.
"Pemilik kios dan pengelola agar selalu menjaga kebersihan tempat ini khususnya di masing-masing kios mereka," tutup Bupati Paser.
(*)
Wisata Kuliner Sungai Tuak
Kalimantan Timur
wisata kuliner
Pemkab Paser
lapak
TribunKaltim.co
Budi Susilo
Tanah Grogot
Fahmi Fadli
Pinjaman Bunga Nol Persen Sudah Bisa Dinikmati UMKM di Paser Kaltim, Simak Syaratnya |
![]() |
---|
BPBD Paser akan Bentuk Desa Tangguh Bencana, Dorong Kolaborasi Desa dan Masyarakat |
![]() |
---|
Beras SPHP Oplosan Masuk Batu Kajang, Warga Paser Tidak Sadar Bukan Produk Resmi |
![]() |
---|
Waspada Beras Oplosan, Bulog Paser Imbau Masyarakat Teliti Saat Membeli Beras Premium |
![]() |
---|
Spesialis Pencurian Lintas Provinsi Diamankan Polres Paser, Sempat Kabur ke Kalsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.