Ibu Kota Negara

Bunda Literasi Paser Ingin Generasi Muda Kaltim Berkontribusi Bagi IKN Nusantara

Bunda Literasi Kabupaten Paser, Kasrani Latief beranggapan, dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang ada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Ketua Pokja Bunda Literasi Kabupaten Paser, Kasrani Latief beranggapan, dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara memiliki dampak positif dan negatifnya. 

Gagasan untuk melakukan pemindahan ibu kota negara dinilai bukanlah tanpa alasan.

Bahkan ide pemindahan itu sudah disampaikan oleh presiden Soekarno di tahun 1957, yang menggas pemindahan ibukota baru di Palangkaraya. 

Gagasan tersebut baru terwujud pada pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, direalisasikan dalam RUU IKN yang kemudian disahkan menjadi Undang-undang (UU) oleh DPR RI melalui rapat Paripurna pada 18 Januari 2022. 

Baca juga: Ribuan Personel TNI-Polri Amankan Kunjungan Presiden Jokowi ke IKN Nusantara

"Undang-undang ini tentunya akan dijadikan landasan hukum untuk memulai pembangungan infrastruktur dan berbagai fasilitas KBU kota negara," terang Kasrani, Selasa (31/10/2023). 

Dijelaskan, dampak positif yang timbulkan dengan keberadaan IKN Nusantara ialah pada sektor pembangunan infrastruktur serta fasilitas yang dapat dimanfaatkan warga Kalsntan Timur. 

Serta jalan-jalan akan diperlebar, bahkan akan ada pembangunan jalan tol yang dapat memudahkan masyarakat.

Provinsi Kalimantan Timur akan menjadi salah satu pusat perhatian pemerintah Indonesia mengenai pembangunan.

"Karena lokasinya merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan IKN Nusantara," tambahnya. 

Hal lainnya, manfaat dari segi ekonomi yang dinilai sangat menguntungkan lantaran dapat meningkatkan sektor kebutuhan, pangan dan papan.

Baca juga: Mengenal Fungsi Multy Utility Tunnel di IKN Nusantara Kalimantan Timur

Bahkan dapat membuka lapangan kerja baru untuk membangun infrastruktur di Kaltim. 

Hanya saja masalah krusial masih terjadi menjelang pemindahan IKN di Kalimantan Timur.

Mulai dari persoalan pendanaan, pertanahan, pengembangan SDM lokal, problem sosial budaya, hingga persoalan lingkungan dan regulasi. 

Pastinya, pemindahan IKN akan berdampak besar bagi struktur masyarakat, cara hidup, serta aspek sosial-budaya-ekonomi masyarakat.

"Pemerintah harus serius dan terus bergerak membangun SDM lokal," imbuhnya. 

Kasrani menambahkan, terdapat 4 daerah dengan IPM terendah diantaranya Ksbupaten Paser, Mahulu, Kubur, dan Penajam Paser Utara.

Ia menilai, ketimpangan IPM tiap daerah menjadikan daya saing SDM Kaltim secara keseluruhan belum optimal. 

Ungkapan pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan.

"Cocok dijadikan acuan bahwa keadaan pemuda hari ini adalah gambaran masa depan suatu negara," ulasnya. 

Peran pemuda dalam menyambut IKN Nusantara baru sangatlah penting.

Dan generasi muda harus turut serta memngawal proses pembangunan ibukota negara. 

Terlebih pada momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda beberapa waktu, Kasrani mengaku perlu catatan yang menyoroti peran potensial generasi muda Kaltim sebagai SDM yang akan berkiprah membangun daerah khususnya IKN Nusantara

Ada beberapa peran potensial yang bisa dijalankan oleh para pemuda dalam menyongsong IKN Nusantara.

"yaitu dalam mengenyam pendidikan seriuslah mempersiapkan diri, karena peluang kerja sangat terbuka di IKN," imbuhnya. 

Kemudian tingkat penguasaan hard skills dan soft skills, yang memiliki keunggulan kompetitif. Dengan menjadi SDM handal, dan siap berkontribusi nyata dalam pembangunan IKN Nusantara

Generasi muda juga harus berperan aktif memperkuat ekosistem digital, dan membangun kepedulian terhadap masyarakat sekitar. 

Pemuda harus terus membangun diri, baik dari sisi akademis, akhlaq dan adab, dan ketaqwaan, integritas.

Perlu dipahami bahwa, IKN Nusantara adalah untuk Indonesia, bukan semata untuk Kalimantan Timur.

Meskipun warga Kalimantan Timur sangat berharap bisa berkontribusi membangun IKN Nusantara, bukan berarti anti pendatang dan anti-SDM non-Kaltim.

"Ini mindset yang penting ditanamkan sejak awal," papar Kasrani. 

Lebih lanjut dikatakan, sebagai generasi muda Kaltim tentunya harus  mempersiapkan diri menggali potensi-potensi guna menjadi SDM yang benar-benar siap menyambut IKN Nusantara

Pemerintah serta stakeholder terkait, juga harus saling bersinergi untuk bersama-sama menyiapkan pemuda-pemuda yang unggul dan memliki keahlian pada bidangnya masing-masing.

"Dalam mewujudkan peran pemuda Kaltim dalam berkonteribusi di IKN Nusantara menuju Indonesia EMAS," tutup Kasrani. 

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved