Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Dermaga Wisata Samarinda Seberang akan Hidupkan Masjid Tua Shiratal Mustaqiem

Pembangunan ini sekaligus menyambut peran kota Tepian sebagai salah satu penyangga Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Budi Hartono
Wisata Religi ke Masjid Shiratal Mustaqiem, Tempat Ibadah Umat Muslim Tertua di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus menggencarkan pembangunan kota dalam mewujudkan misi sebagai kota pusat peradaban.

Pembangunan ini sekaligus menyambut peran kota Tepian sebagai salah satu penyangga Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Adapun yang menjadi atensi Pemkot Samarinda dibalik rencana pembangunan ini, salah satunya adalah mengenai aset budaya masjid tertua yang bernama Shiratal Mustaqiem.

Masjid yang terletak di pinggir sungai Mahakam di kawasan Kelurahan Masjid Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur ini dinilai kurang terekspos.

Baca juga: Optimalkan Wisata Situs Sejarah, Pemkot Samarinda Bangun Dermaga di Area Masjid Shiratal Mustaqiem

Mengingat bahwa wilayah Samarinda Seberang juga akan terkoneksi langsung terhadap perkembangan IKN Nusantara mendatang.

Sam Syaimun selaku Assisten II Pemkot Samarinda menjelaskan bahwa keberadaan aset budaya ini perlu diperhatikan.

Sebab masjid ini mengandung nilai historis yang harus dipertahankan di Kota Samarinda.

“Karena ini aset budaya kita dan merupakan cagar budaya yang penting diperhatikan,” jelasnya.

Tak hanya mempertahankan nilai historis saja, namun konservasi ini diharapkan dapat menghidupkan kegiatan perekonomian bagi warga lokal.

Baca juga: Rencana Dermaga Wisata di Area Masjid Shiratal Mustaqiem Samarinda, Berusaha tak Gusur Warga

Dalam pembangunan destinasi ini, Pemkot Samarinda juga tengah mempersiapkan terkait dampak sosial yang juga diperhitungkan.

Sebab, pembangunan dermaga wisata ini akan melalui tahap pembebasan lahan.

Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesprayogi mengatakan bahwa pihaknya sembari menunggu saran dan masukan dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Aditya menyebutkan, sebanyak 35 bangunan terdampak dalam pembangunan dermaga wisata ini.

“Konsepnya nanti adalah ganti untung, dimana saat ini masih dalam pengkajian dari Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Samarinda,” jelas Aditya.

Baca juga: Pengamanan Perairan Kala Jokowi Berkunjung ke IKN Nusantara, Polda Kaltim Kerahkan Dua Kapal

Ia juga mengatakan bahwa hal tersebut juga termasuk dengan kebutuhan kelengkapan terkait dokumen administrasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved