Pemkab Penajam Paser Utara Usul Pembangunan TPI ke Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ada 4 Lokasi

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengusulkan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Selama ini, belum ada TPI yang representatif di PPU, sehingga menyulitkan penghitungan ikan pun tangkapan nelayan lainnya.

Kepala Dinas Perikanan PPU Andi Trasodiharto mengatakan, pemerintah daerah mengusulkan beberapa lokasi, yang dianggap cocok sebagai TPI.

Baca juga: Kapal Besar tak Bisa Sandar di TPI Kenyamukan Kutim Karena Pendangkalan Masuk Dermaga

Di antaranya, ada di Desa Api-api, Sesulu, Sesumpu, dan Tanjung Tengah.

Lokasi tersebut saat ini tengah di verifikasi oleh KKP, dengan mempertimbangkan jumlah kapal yang bisa menjangkau daerah tersebut, serta keuntungan dan kekurangannya.

Pemerintah daerah kata dia, berkeinginan agar nantinya ada dua TPI yang dibangun, agar memudahkan para nelayan, dalam memasarkan hasil tangkapan mereka.

"Kalau lokasinya kemarin baru investigasi, nanti ada keputusannya dari KKP," ungkapnya pada Selasa (7/11/2023).

Selama ini, para nelayan hanya menambatkan kapal mereka di jembatan sandar, atau disekitar rumah masing-masing.

Baca juga: Besok DKP3 Bontang Gelar Pasar Murah di TPI, Setiap Kelurahan hanya di Jatah 200 Paket Sembako

Penjualan atau pembongkaran hasil tangkapan, juga kerap kali dilakukan di daerah tersebut.

Jika telah ada TPI, maka tidak hanya memudahkan penghitungan jumlah tangkapan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Keberadaan TPI akan berdampak pada pertumbuhan sektor kuliner, serta masyarakat bisa memanfaatkan dengan membangun cold storage pun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).

Rencananya, usulan pembangunan TPI akan terintegrasi dengan pembangunan kampung nelayan modern.

Sehingga, kampung-kampung yang ada disekitar lokasi TPI, juga akan terbangun infrastrukturnya, dan meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

"Kita bisa mengukur jumlah ikan yang masuk, kita bisa menggerakkan ekonomi masyarakat karena ada keberpihakan kepada nelayan, kemudian membangun kampung nelayan menjadi kampung representatif," pungkasnya. (*)