Berita Kukar Terkini

Pemkab Kukar Diskusi Soal Penyelamatan Situ, Danau, Embung dan Waduk Kaskade Mahakam

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah melalui Asisten I Akhmad Taufik Hidayat mengungkapkan sejumlah permasalahan Danau Kaskade Mahakam

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
HO
Asisten I Setkab Kukar, Akhmad Taufik Hidayat membuka Focus Group Disscusion (FGD) yang digelar Kementerian ATR/BPN Republik Indonesia di Pendopo Odah Etam Tenggarong, Selasa (14/11/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah melalui Asisten I Akhmad Taufik Hidayat mengungkapkan sejumlah permasalahan Danau Kaskade Mahakam.

Beberapa permasalahan tersebut disampaikan saat membuka Focus Group Disscusion (FGD) yang digelar Kementerian ATR/BPN Republik Indonesia di Pendopo Odah Etam Tenggarong, Selasa (14/11/2023).

Diskusi yang membahas Penyelamatan Situ, Danau, Embung dan Waduk (SDEW) Kaskade Mahakam ini menaruh perhatian khusus terhadap Danau Kaskade Mahakam yang meliputi kawasan Danau Semayang, Danau Melintang dan Danau Jempang.

Baca juga: Viral Danau Semayang Kukar Kering karena Kemarau, Ditumbuhi Rumput Hijau dan jadi Tempat Berfoto

"Kita ketahui bahwa sedimentasi, perubahan pola fluktuasi tinggi muka air danau, penurunan kualitas air, serta degradasi lingkungan daerah tangkapan air danau yang memerlukan solusi ini menjadi masalah tersendiri," ungkap Taufik.

Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan ketersediaan data dan informasi yang memadai terhadap keadaan Situ, Danau, Embung dan Waduk pada Kaskade Mahakam.

Seperti diketahui bersama, Situ, Danau, Embung dan Waduk pada Kaskade Mahakam ini merupakan bagian dari sistem DAS (Daerah Aliran Sungai) Mahakam yang memiliki multi fungsi penting.

Di samping sebagai tempat penampungan air dan konservasi air tanah, Situ, Danau, Embung dan Waduk pada Kaskade Mahakam juga memiliki fungsi lain sebagai tempat parkir air untuk pengendalian banjir, tempat wisata, bahkan olahraga air.

"Pada kegiatan FGD ini kita akan berdiskusi tentang upaya penyelamatan, perlindungan, serta optimalisasi fungsi Kaskade Mahakam dari aspek teknis, pengendalian pemanfaatan ruang, serta pelibatan masyarakat," kata Taufik.

Baca juga: Wisata Alam Danau Semayang Kenohan Kukar, Sedia Banana Boat Sampai Kapal

"Diskusi ini akan menjadi landasan penting dalam merumuskan upaya penyelamatan Situ, Danau, Embung dan Waduk pada Kaskade Mahakam tersebut," sambungnya.

Taufik berharap, FGD ini menjadi wahana yang produktif dan inspiratif, serta membawa seluruh elemen masyarakat pada langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan program penyelamatan sistem DAS Mahakam yang berkelanjutan.

"Atas nama Pemkab Kukar mengapresiasi semua pihak yang ikut berkontribusi dalam kegiatan ini dan mengajak kita semua untuk menjalin kerjasama yang erat, berpikir terbuka, dan berkomunikasi dengan baik selama acara ini," terangnya.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Penataan Ruang Wilayah III, Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang Kementerian ATR/BPN Muhammad Darmun mengaku, pihaknya telah melakukan upaya pengawasan dan pengendalian yang berbasis pada tata ruang wilayah.

“Kami berharap OPD terkait di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat memberikan dukungan penuh pada pelaksanaan kegiatan ini sekaligus memecahkan persoalan-persoalan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara," harapnya.

Baca juga: Buka Festival Danau Semayang, Gubernur Isran Minta Gali Terus Potensi Desa

Darmun melanjutkan, pengendalian pemanfaatan ruang Kaskade Mahakam telah dilaksanakan melalui penilaian pelaksanaan KKPR.

Penilaian tersebut merupakan perwujudan rencana tata ruang dengan pemberian insentif dan Disinsetif, pengenaan sanksi, serta penyelesaian sengketa penataan ruang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved