Pilpres 2024
Strategi Anies dan Gibran, Yakin Bisa Menang di Jawa Tengah yang Terkenal sebagai 'Kandang Banteng'
Strategi Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka, sama-sama yakin bisa menang di Jawa Tengah yang terkenal sebagai kandang banteng (PDIP).
“Bagaimana kita bisa bertemu langsung dengan warga menerima masukan-masukan,” terangnya.
Bagaimana pun, sambung Gibran, tujuan dari kampanye tak hanya untuk promosi.
Baca juga: 4 Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru Jelang Pengundian Nomor Urut Prabowo, Ganjar dan Anies
Namun, juga untuk bersilaturahmi dan menampung kritik, saran, dan evaluasi dari warga.
"Tujuan kampanye bukan hanya mempromosikan diri. Tapi juga silaturahmi, menampung kritik, saran, evaluasi dari warga," ucapnya.
Selain itu, dalam melakukan kampanye, Gibran dan Prabowo tak akan berada dalam satu tempat.
Wali Kota Solo itu mengatakan, dirinya dan Prabowo telah berbagi tugas. Di mana Gibran sempat terbang ke wilayah Sumatera.
Sementara Gibran ke wilayah luar Jawa, dalam kesempatan lain Prabowo menyambangi Jawa Timur.
"Kami tidak pernah satu tempat. Kami berbagi tugas. Misalnya kemarin saya ke Palembang, Lampung, Bangka Belitung," terang Gibran.
"Kami bagi tugas. Pak Prabowo kemarin ke Jawa Timur," jelasnya.
Anies Optimis Raup Suara
Posisi Jawa Tengah sebagai 'kandang banteng' juga tak membuat calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, gentar.
Pasangan dari Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024 itu mengaku optimis sanggup mendulang kemenangan di Jawa Tengah, terutama wilayah Solo Raya.

Hal itu diungkapkan Anies selepas memberikan orasi kebangsaan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (4/11/2023).
Anies mengatakan 'medan perang' bukan hanya di Jawa Tengah, melainkan semua tempat.
"Sebetulnya tiap kabupaten (memiliki basis partai) beda-beda kok, kabupaten A basisnya yang menang mungkin PDIP, di kabupaten lain yang menang PKB, di kabupaten lain yang menang Golkar," ungkap Anies.
Baca juga: Daftar Timnas Anies - Muhaimin, Ada Thomas Lembong, Gede Widiade, Gus Maksum, hingga Ki Anom Suroto
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.